Saturday, April 4, 2015

Chapter 7 Brigent Academy dan Magic

Hahhh akhirnya update juga, :D
maaf lama ngupdatenya selamat membaca

==================================

"Ayah, Ibu kami Pulang!" ucap Leland

Pelajaran langsung ditunda dan berkumpul di ruang tamu. Ayah duduk di tengah, diseberang kedua kakakku duduk berdampingan dan Aku dipangku Ibu, sedangkan Bibi Alorieth berada di dapur.

"Hehehe, Ayah dan Ibu pasti tidak percaya, kami diundang Oleh Brigent Academy lho...!!"



Ayah langsung memunculkan wajah Bangga, yang sangat jelas menunjukan, "Ini baru Anakku!", Ayah langsung mengobrol dengan Mereka berdua.

Fuh, Aku lalu menoleh ke arah Ibu, "Ibu, Brigent Academy itu apa?" tanyaku berbisik.

"Brigent Academy adalah Academy ntuk warrior yang terbaik di dunia manusia, banyak Lulusan disana mencapai level 60-70 di umur yang masih muda"

Urh, Jujur aku iri mendengarnya, hiks. Kedua kakakku merebut semua perhatian yang Ayah Ibu curahkan kepadaku. Aku HARUS BISA MELAKUKAN SIHIR!, Bibi Alorieth bisa melakukan sihir!, Aku akan memata-matainya bila perlu!, Aku memperhatikan Bibi Alorieth yang sedang menaruh piring dan menyiapkan makanan, Bibi Alorieth tiba-tiba memandangku.

"Ada apa Ken?"

"Tidak apa-apa, Bibi. Bibi cantik"

"Ah, Kendy mau ngerayu, memang mau dibuatin apa, Dibuatin Kue ya?"

"Tidak usah Bibi, liatin Bibi sudah bikin Gigi Kendy sakit"

"Sakit Gigi kenapa?"

"Sakit gigi soalnya Bibi manis sekali!"

Wajahnya langsung memerah, Meski Para Elven mengetahui diri mereka cantik bukan berarti mereka kebal Pujian.

"Hush, masih anak kecil sudah godain Bibinya." Ucap Ayah yang memperhatikan pembicaraan ku dengan Bibi Alorieth

"Hehehe"

Ayah dan Ibu memulai pembicaraan lagi. Tapi Aku tetap memperhatikan Bibi Alorieth, memperhatikan. setelah usai makan. Bibi Alorieth langsung memohon permisi.

"Uhh, Aku mulai berimajinasi yang aneh-aneh, Aku merasa Tuan Muda memperhatikan Aku dari tadi, Aku akan mandi lalu meditasi dahulu, permisi."

Aku langsung turun dan mengikutinya, ke kamar mandi. "Ada apa Kendy?, mau mandi bersama?" ... Aku mengangguk... *sensor* "Tuan!!! Hidungmu berdarah!", lalu aku mati karena pendarahan... End

Kidding, aku hanya pingsan, Bibi Alorieth bilang, Aku terlalu kepanasanan. Untungnya Aku sudah menyiapkan beberapa kupu-kupu memata-matai didalam Kamar Bibi Alorieth yang tentunya sudah menyamar dengan sekitar, sial dia, dia langsung bermeditasi!, i need to stay strong!, Aku memperhatikan cara bermeditasi yang Bibi Alorieth lakukan melalui gambar yang dikeluarkan oleh Dedek.

Seusai mengurus kebun secepat kilat, Aku mengulang video Bibi Alorieth yang sedang bermeditasi, setelah pendarahan usai, Aku langsung mencoba meniru Bibi Alorieth yang bersila. setelah ber menit-menit, kakiku kesemutan, mungkin aku tidak perlu melakukan hal yang sama seperti Bibi Alorieth mungkin aku juga harus pindah ketempat yang lebih bagus?

Setelah berjalan menyusuri sungai mencari tempat yang rindang dibawah pohon, aku mulai memasang Kuda-Kuda yang ku lakukan setiap paginya. Yang terpenting dari meditasi adalah bisa konsentrasi, dan semoga teori tentang tempat yang cocok juga benar, tidak lama aku merasakan cahaya kebiru-biruan dan warna putih mengitariku lalu bisa aku serap, mungkin ini yang mereka sebut kecocokan dengan Element.

Untunglah Cahaya dan Air seperti yang aku inginkan ... maksudku semoga yang aku serap ini adalah Cahaya dan Air..., mungkin aku harus menyerap dan terus menyerap Elemen-Elemen ini kedalam tubuhku secara bergantian.

"Tuan, Ibu sedang ingin mencari Tuan", Entah berapa lama aku menyerap tiba-tiba Dedek mengingatkan aku lewat telepati.

Aku mengangguk, setelah aku memetik beberapa bahan-bahan untuk ramuan dan sayur-sayuran, Aku melangkah pulang sambil memikirkan langkah selanjutnya agar Aku bisa melakukan hal-hal berbau Magic. Semoga nanti malam Aku mendapat Pencerahan.

Dan benar, Aku mendapat pencerahan, saat makan malam, entah kenapa kedua kakakku sakit perut dan saat mau menggunakan kamar mandi mereka rebutan dan berkelahi. Tiba-tiba Ayah menoleh ke arah Bibi Alorieth.

"Apakah kalian kemarin dikota makan makanan di iming-imingi makanan gratis?"

"Iya, sebelum aku bisa mencegah Leland dan Eliane langsung memakannya tapi karena tidak terjadi apa-apa, Bibi biasa saja"

"Makanan itu pasti di racun atau di mantra-mantrai, Ayo cepat sembuhkan"

"B-baik"

Ayah dan Ibu langsung memegangi mereka agar tidak berkelahi. Bibi langsung berlutut didepan mereka. Aku langsung memperhatikan apa yang akan Bibi lakukan

"......... Healing Wave!" ... Bibi tadi bilang apa?, tidak sampai beberapa detik, "..... Healing Water" sial, aku tidak mendengar apa-apa selain Healing wave atau Healing water. sekarang giliran Eliane!, Aku harus menutup mata dan konsentrasi, jika aku tidak bisa mendengar mantra, siapa tahu Aku bisa merasakan apa yang dia lakukan pada Elemen itu.

Tidak lama, aku langsung masuk ke zona meditasi dan dapat melihat Elemen cahaya berwarna Putih dari dada sebelah kiri mengalir keluar melewati telapak tangan tangan dan Cahaya Kebiru-biruan mengalir dari dada dan keluar melewati telapak tangan. Bagus sekarang Aku bisa mencobanya, "Tuan, Dedek sudah merekam yang Bibi Alorieth ucapkan!"

"Bagus Dedek" Balasku lewat telepati

Setelah melihat effect dari Magic yang dikeluarkan oleh Bibi Alorieth langsung berefek Aku sangat kagum melihatnya, mungkin ini perbedaan yang dimaksud oleh Ibu saat pelajaran tadi. Disaat akan tidur Aku mengulang-ulang apa yang aku rasakan tadi, aku mencoba menirunya hingga Aku tertidur.

Esok paginya sama seperti kemarin berlari mengelilingi hutan lalu berlatih dengan memasang kuda-kuda menghadap matahari. Seusai latihan Pagi kedua kakakku berangkat ke Solaria Kingdom untuk langsung menjalani Latihan, Sekolah di Brigent Academy, untuk tempat tinggal tentunya di asrama milik Brigent Academy, tentunya sesudah Aku memeluk mereka berdua dan melambaikan tanganku ke arah mereka.

"Ayo mulai belajar lagi Ken. Kedua kakakmu mendapat ijin untuk pulang sesekali dalam 1 bulan jadi kamu tidak perlu sedih ya"

Aku tidak sedih, cuma kelilipan debu.

...

Setelah Aku duduk dimeja kami memulai pelajaran.

"Benua yang kita tinggali, adalah Human Continent tidak seperti namanya, Benua Manusia, Benua ini memiliki beragam Ras didalamnya, Hampir semua Ras ada kecuali beberapa Ras Iblis dan Ras Malaikat. Ras yang ada di Human Continent yang paling umum adalah Human, Elf, Dwarf, Demi-Human dan lain-lain.

Di Human Continent memiliki 7 kekuatan Besar, Holy Temple yang berpusat di Barat Laut, Dark Cult yang berpusat di Timur Laut, Guild Adventurers, Zorst Kingdom ditimur, Eisenberg di Utara yang bersalju, Solaria di Selatan dan Magisee Kingdom dibarat, Masing-masing dipimpin oleh High Monk, High Assassin, Saat ini Warrior dan tentunya sisanya dipimpin Para Raja, berbeda dengan 4 kerajaan yang saat ini "berdamai", Holy Temple dan Dark Cult  bermusuhan dan berebut mencari pengikut untuk memuja Dewa atau Dewi mereka masing-masing kabarnya mereka menumbalkan beberapa , dan Adventurer Guild adalah Guild yang netral tidak memihak tapi tersebar dimana-mana mereka juga yang memberi pekerjaan ke orang-orang"

Aku mengangguk mengerti, jika begini, seandainya Aku tidak mendapat pekerjaan di Kerajaan aku dapat bertualang dan mendapat penghasilan dari Adventurer Guild.

"Jika Solaria adalah tempat sekolah yang menghasilkan warrior terbaik, Magisee adalah tempat sekolah Magician terbaik, yang bernama Magisee Academy. Sekolah ini dikelola langsung Oleh Kerajaan Magisee sehingga lulusan disana biasanya langsung menjadi Magician yang mengabdi kepada Kerajaan Magisee, Brigent Academy juga dapat menghasilkan Warrior yang handal yang terkadang langsung dapat mengabdi kepada Kerajaan Solaria, tapi semua tergantung muridnya mereka diberi kebebasan untuk memilih"

Satu yang aku ingin tanyakan, Aku angkat tanganku, melihatku angkat tangan Ibu berhenti sebentar.

"Iya?"

"Apakah masuk sekolah bayar?"

"Tentunya bayar, tapi jika kamu sangat berbakat, kamu tidak hanya sekolah gratis kamu bahkan bisa di beri makan! bahkan ada yang diberi Gaji tergantung Prestasinya"

*Gluk Aku bila dapat makanan Gratis aku tidak perlu makan Umbi-umbian sebagai pengganti nasi.

Ibu melihat keluar sebentar, "Sepertinya sudah waktunya istirahat, Kamu boleh mainan, Ken"

Setelah menyiram tumbuh-tumbuhan, Aku melukai lututku dengan Pisau Permen, tanpa luka untuk disembuhkan Aku tidak bisa meniru yang Bibi Alorieth lakukan. Aku coba mengalirkan Mana Air ke telapak tanganku, meski langsung sukses luka di lututku masih belum disembuhkan. Aku mengulangnya lagi dengan mantra yang diucapkan oleh Bibi Alorieth (yang ku dapat dari Rekaman yang Dedek dapat), "O Water please tend this wound for me in exchange some of my mana, Water Healing!"

Sukses, melafalkan mantra itu, luka dilututku langsung sembuh, mungkin kita tidak perlu melafalkan mantra, kita harus memiliki keinginan yang ingin dilakukan sebelum mengalirkan Mana Air, beberapa saat kemudian, Sukses ternyata kita hanya perlu memasukkan keinginan kita ke Mana yang akan kita keluarkan. Mungkin kita juga bisa mengaplikasikan hal ini pada Tumbuhan yang layu-layu juga?, ternyata gagal, Aku mencoba menggunakan Mana Cahaya dan hasilnya...

Bekerja ... Aku bisa menyembuhkan Tumbuh-tumbuhan yang layu, Daun yang layu berwarna kecoklat-coklatan kembali memiliki warnanya.

Jika Mana Air digunakan untuk memperbaiki Ranting yang patah dan Mana Cahaya digunakan untuk menyembuhkan Roh atau Bagian dalam Mereka. Aku mengulangi hal ini ke tanaman-tanaman yang mulai rontok dan sakit lainnya, Meski semua tanaman yang berada di kebunku sudah kusembuhkan Mana didalam tubuhku masih ada setengah dari kapatasitas maksimum.

2 comments: