Thursday, March 19, 2015

Chapter 5 Latihan "Ringan", Belajar dan Berkebun Part 1

Sorry lama kemarin tidak sempet, Part 2 sudah 40%
kalau ada saran yang ingin disampaikan silahkan komentarnya
selamat membaca~

----------------------------------------------------------------

Esok Pagi sebelum burung-burung berkicau dan matahari terbit aku sudah berlari mengelilingi hutan sambil melakukan latihan pernafasan.
Memang saat pagi sebelum matahari terbit adalah saat dimana paru-paru dapat bekerja dengan maksimal, di dunia sebelum ini sekitar jam 4 adalah jam terbaik untuk olahraga, selain Paru-paru bekerja sangat baik seperti yang ku bilang tadi. Polusi udara sangat tipis di jam-jam segitu. Hal ini dilakukan untuk melatih Stamina yang kumiliki. tentunya sambil diikuti oleh Ayahku yang membawa Kayu rotan. Sangat ketat memang, tapi aku sudah siap akan hal ini, karena aku sudah belajar dari pengalaman di suatu Komik yang mengisahkan seorang Anak kecil yang minta diajarkan kungfu oleh kakeknya lalu dia berpetualang mencari kakeknya. Di kisah itu aku dapat mengambil pelajaran disaat seseorang mengajar murid, ikatan darah atau lainnya dianggap tidak ada, jika ada kemungkinan orang yang dilatih tidak mendapat latihan yang maksimal.

Saat matahari terbit aku disuruh memasang kuda-kuda mengarah ke Matahari yang terbit. Kalau ini sudah jelas, ini dilakukan untuk mempermudah pembentukan Vitamin D dalam tubuh. Aku memasang kuda-kuda hingga kira-kira 3 jam, setelah itu baru aku diberi istirahat, meski sudah menghisap permen sepanjang waktu untuk mengatasi kelelahan fisik, tapi kelelahan mental tidak bisa dibohongi, apalagi sakit otot yang nanti malam akan aku rasakan, semoga latihan yang dilakukan Ayah padaku tidak terlalu berlebihan.

Setelah berlatih yang mereka berdua bilang "Ringan" kami sarapan dan inilah keuntungan tinggal di dalam hutan. Aku dapat mencari atau tinggal memetik sayur-sayuran, buah-buahan atau jamur yang ada di hutan atau kebunku, sedangkan Ayah dan Ibu berburu atau membeli daging didesa terdekat, beras disini merupakan makanan mewah, jadi kami jika makan nasi kami terkadang mencampurnya dengan umbi-umbian atau jagung dengan perbandingan 20 : 80 biar ada nasinya. dan Susu tentunya kami tidak bisa mengusahakannya setiap hari. tapi tenang jika tidak ada gigi, gusipun jadi, jika tidak ada Susu, Jus Sayur jadi-jadian pun tidak apa!

Aku bersyukur tumbuh-tumbuhan disini tidak berbeda jauh dengan di kehidupan sebelumnya, kalau di pikir-pikir, kalau dipikir-pikir mungkin ini adalah bumi yang berkembang ke arah Sihir bukan ke arah teknologi. siangnya aku diajari tentang cara makan yang benar sopan atau yang sering disebut table manner, mungkin besok di beri tahu cara memberi hormat kepada orang yang memilih kedudukan lebih tinggi atau berpakaian yang sopan. Ibu menyuruhku meniru yang dia lakukan dengan benar jika tidak Kayu rotan yang tadi dipegang Ayah akan meninggalkan bekas di pantatku.

INI!! ini Kekerasan dalam rumah tangga! hiks aku menjadi korbannya.

"Apakah ada hal buruk yang sedang kamu pikirkan anakku?" tiba-tiba Ibu bertanya hal yang ku pikirkan.

"Tidak, Bu!"

"Bagus setelah ini, kita akan makan siang setelah itu kamu boleh main"

... dia bisa membaca pikiranku!

"Konsentrasi!, itu Pisau! Bukan sendok!, cepat nungging!"

*PLAK!* aku hanya bisa menggertakan gigiku.

Setelah makan siang yang 4 sehat hampir 5 sempurna, Aku pergi ke kebun tidak lupa setelah meninggalkan seekor kupu-kupu kalau-kalau ada hal penting yang terjadi bisa aku ketahui dengan segera, enaknya menggunakan kupu-kupu yang dedek panggil mereka tidak berisi batas waktu, mereka ada selamanya selama tuannya tidak membuatnya hilang atau kupu-kupu yang dipanggil itu mati karena sebab luar. kupu-kupu yang dia summon bisa berjumlah banyak dan Dedek dapat mengeluarkan gambar map daerah yang dia atau kupu-kupu yang dia panggil jelajahi  yang bisa diatur siapa yang melihat seperti minimap di Dota! Ward yang mendetail dengan suara, bisa high definition dan bisa bergerak!, sangat sempurna!, so perfect!, yeah, dengan hubungan yang kita miliki dedek juga bisa membuatku melihat daerah yang kupu-kupu itu lihat dengan jelas tapi tentunya lebih efektif melihat gambar yang dia keluarkan, melihat secara langsung membuatku tidak bisa bergerak dan butuh konsentrasi yang tinggi jika goyah maka langsung kembali ke awal.

Aku menciptakan sekop, linggis, cangkul, penyiram, gunting kebun dan lain-lain dari permen, meski tidak sekuat aslinya dan cenderung sekali pakai, skill artificial candy sangat membantu, selesai dipakai senjata yang tidak digunakan dapat diserap kembali agar Mana Point yang digunakan bisa kembali meski hanya sebagian. Setelah usai mengurus kebun, aku kembali dengan beberapa buah, Ubi dan tumbuhan yang bisa dijadikan sayur.

Malamnya kamu makan bersama seperti biasa, karena malam porsi makan biasa tidak boleh nambah, tapi aku tetap meminum jus sayur, dengan meminum jus sayur sejak dini, kemungkinan aku awet muda dan elok saat besar nanti tambah besar!, tentunya jus sayur ini bukan jus sayur biasa, jus sayur ini aku racik dengan berbagai macam essence tumbuhan obat-obatan!, dari yang hanya pernah ku lihat satu kali, hingga yang bisa dikonsumsi setiap hari, aku campur semua meski ramuan yang sama tidak dapat ku minum setiap hari yang penting ada yang ku minum dan tidak kalah pentingnya dari campuran essence-essence itu adalah dosis yang pas, jika tidak bukannya awet muda, nanti mati muda. teknologi obat-obatan terlarang dapat ku lakukan disini bila ada barang yang kurang tinggal aku buat tiruannya dengan tambahan mana maka hasil tiruan akan semakin baik.

"Ken, Ayah melihat kamu selalu minum itu saat sarapan, makan siang, dan makan malam, itu minuman apa?"

"Ramuan dari sayur-sayuran yang kubuat setelah beberapa kali percobaan dengan harapan..."

"Dengan harapan apa?" Potong Ayahku

"Dengan harapan awet Muda dan menarik, jadi jika tidak ada harapan untuk menjadi magician masih ada harapan untuk memikat Putri Bangsawa..."

*Prush* Ibu menyemprotkan minuman yang sedang dia minum.

"Dimana kesalahan kita mendidiknya!!!"

Dasar Ayah Lebay.


2 comments: