Friday, March 13, 2015

Chapter 4 : Latih Tanding dan Brigent Academy

Esoknya masih seperti biasa aku mencari tumbuh-tumbuhan, jamur, sampai buah-buahan. Kemampuan yang Dede Miliki sangat berguna saat mencari sayur dan buah-buahan di hutan, selain berkamuflase dia juga bisa memanggil kupu-kupu yang banyak yang terlihat seperti kupu-kupu biasa dan dapat berfungsi seperti CCTV yang dapat bergerak dan yang terpenting itu mereka Kupu-Kupu siapa yang menyangka mereka dapat berfungsi seperti CCTV?, dengan mendapat mata tambahan aku dapat mencari tumbuh-tumbuhan lebih bervariasi dan lebih luas.



Tidak terasa hari-hari terlewati dengan cepat, saat umur 1,5 tahun aku sudah tidak boleh minum ASI tapi tidak berarti aku tidak minum-minuman pengganti, aku membuat jus sayur untuk menggantikannya, sangat pahit, tapi demi kulit halus dan tubuh yang sehat aku harus menahannya!

Orang tuaku terheran-heran melihatku meminum Jus sayur tapi aku tidak perduli, meski jus yang ku buat agak kasar tapi tetap dihitung minuman, wortel, kangkung, bayam, dan lain-lain aku masukan lalu aku tekan dengan penghancur bohongan yang terbuat dari permen dan cairannya aku minum sayur, yang masih utuh aku campur dengan telur dan memakannya.

Selain kedua kakakku yang sparring dan aku bermain di Hutan tidak ada yang berbeda, di hari-hariku

Umur 3 Tahun.

"Kendy, aku ingin kamu melihat Latih tanding Kedua kakakmu terakhir kalinya sebelum mereka Berangkat sekolah" ucap Ayah sambil menggendongku dan membawa ku ketempat latihan.

Harusnya bukan aku ingin tapi aku akan membawamu, Ayah!, aku membetulkan yang Ayah bilang dalam hati.

Setelah melewati pintu belakang, sampailah kita ke tempat latihan.

"Eliane, Leland, kalian akan mulai 2 ronde latih tanding, dengan Ibu dan Bibi Alorieth sebagai penonton tambahan, ronde pertama tanpa menggunakan Senjata, lalu ronde kedua menggunakan senjata masing-masing."

Mereka berdua terdiam dan melihat ke arahku yang digendong Ayah.

"Oh iya, Kendy juga"

Issh... tidak tahu mesti ngomong apa lagi.

"Ayo cepat bersedia"

"Baik!"

Mereka berdua menoleh ke arah masing-masing lalu, saling memberi hormat dengan menutup tangan yang terkepal menggunakan tangan yang terbuka ke arah lawan.

"Aturannya, Menjatuhkan musuh bernilai 2 angka atau mengeluarkan musuh dari lingkaran dihitung 1, jika mengumpulkan 4 angka dihitung memenangkan 1 ronde."

Ketika Ayah menyebut lingkaran, Lingkaran berdiameter 6 meter muncul dengan mereka berdua sebagai pusat. mereka berdua mulai mengambil kuda-kuda. keduanya menggunakan Kuda-kuda yang berbeda, Leland menggunakan kuda-kuda yang kalau tidak salah merupakan kuda-kuda yang digunakan untuk menyerang. Sedangkan Eliane menggunakan kuda-kuda untuk bertahan yang berfungsi untuk mempermudah menepis lalu membalikkan serangan. Kedua kuda-kuda diajarkan oleh Ayah dan merupakan Jurus Silat yang turun temurun di keluarga Iron Star meski sekarang terpuruk tapi klan Ironstar pernah mendunia dan berumur lebih dari 300 tahun meski saat ini yang tersisa hanya Kami Berlima, tapi Silat turun temurun kami tidak terputuskan.

"Mulai!"

Leland memulai dengan melempar pukulan ke arah wajah Eliane dengan tangan kanannya yang tentunya ditepis oleh Eliane dengan tangan terbuka ke samping kanannya, dan dengan cepat Eliane melangkahkan kakinya ke kedepan tepat disebelah Kanan Leland dan memberi tabrakan badan, Leland otomatis kehilangan keseimbangan dan dengan sapuan kaki oleh Eliane Leland terjatuh.

"Berhenti. 2 angka untuk Eliane, Leland diminta berdiri dan melanjutkan kuda-kuda yang dimiliki"

setelah Leland berdiri. "Mulai!"

Mereka bertarung lagi, tidak seperti tadi, Leland menyerang tapi tidak jadi, lalu menyerang seperti sungguhan tapi tidak menyerang, begitu Eliane lengah dan melepas penjagaanya Leland langsung meninju ke arah perut dan badan, Eliane berusaha menepis serangan gencar milik Leland tapi tidak diberi kesempatan, dan ketika Eliane berhasil memposisikan tangannya untuk menepis. Leland yang melakukan Leg Sweep terhadap Eliane yang membuat Eliane terjatuh.

"Tsk, dasar curang"

"Hehehe" Senyum Leland sambil mengulurkan tangan ke arah Eliane.

Eliane tentu menerima uluran tangan dari Leland.

"Stop, Akan Ku anggap Seri, Mulai yang kedua"

Mereka berdua tetap menuruti perintah Ayahnya dan mulai memanggil Senjata mereka masing-masing.

"" I Summon You Diamonea""

Mereka melafalkan mantra untuk memanggil senjata mereka bersamaan. Muncul Tombak dengan sedikit Ekor Kuda di Dekat Pisau di tangan Leland dan Perisai kecil berbentuk Lingkaran muncul di tangan Eliane, keduanya berwarna transparan dan berkilauan seperti Berlian.

"Memanjang!"

"Membesar!"

Tombak yang di pegang Leland memanjang dan mendorong perisai yang melebar menutupi tubuh Eliane, terdorong terus hingga keluar lingkaran.

"Stop, 1 Angka untuk Leland, kembali ke posisi semula"

"Sial aku lengah tadi."

"Ok..."

"Mulai!"

"Memanjang!"

Eliane kali ini tidak memperbesar melainkan menepis ujung tombak lalu lari menghindar ke sisi tombak dan berlari mendekati Leland, "Shield Charge!", Leland Mental ke udara menuju keluar lingkaran, tapi dengan cepat dia memendekkan tombak dan mengarahkan tombaknya ke tanah dan memanjangkan dengan menggunakan tenaga dorong dia mengudara sebentar lalu memendekkan tombaknya dan mengangkat saat akan menebaskan ke arah Eliane, dia berteriak "MEMANJANG DAN MELEBAR DIAMONEA!"

"Reflect Shield!"

Serangan dari Leland Mental dan membuat tangannya gemetar, "Sial, t-tanganku." Jujur saja aku khawatir

"Aku tidak akan tertipu, kedua kalinya! Shield Charge!", tapi ternyata bohongan.

Dan Leland mental keluar lingkaran. mereka berdua lalu ketengah lagi.

"Hmm, sepertinya kalian tidak mungkin bertarung serius, jika melawan satu sama lain. Bagaimana jika sparring dengan Ayah?"

""Tidak mau""

"Kalau begitu Sparring yang serius"

"Uhh, kita tahu kelemahan dan keunggulan, kebiasaan buruk, sifat kita masing-masing semenjak lahir, bagaimana mungkin kita bisa serius?, betul tidak Lin?"

Eliane di panggil Lin oleh Leland, dan Eliane hanya mengangguk.

"...Baiklah kalau begitu kalian lolos, sekarang kita tanya pendapat penonton kita"

"Lumayan, jika mereka bertarung didalam team yang sama, mereka bisa saling mengisi kekurangan satu sama lain" dari Bi Alorieth

"Hmm, kekuatan kalian sudah cukup untuk masuk brigent academy" dari Ibu

Tepuk tangan dan jempol karena sudah menghibur dariku

"Hahaha, sepertinya ada yang terhibur dengan kalian"

"Terima kasih Kendy yang imut dan lucu" Ucap Eliane sambil mencubit pipi lalu menarik ke samping

Aww sakit. Leland juga menyusul mencubit pipiku. lalu mereka berdua mencium pipi kanan dan kiri ku.

""Hehehe""

Setelah mereka sparring mereka berdua mulai bersiap untuk berangkat ke Kerajaan Solaria melakukan test warrior. Sepertinya umur 10 tahun adalah umur dimana anak-anak mencoba test kekuatan. Mereka berangkat bertiga bersama Bibi Alorieth. Jadi latihan yang mereka berdua terima selama ini untuk ini. hmm, Semoga di undang oleh sekolah warrior yang terbaik!

Malamnya saat mereka bertiga sudah pergi.

"Umurmu sudah 3 tahun, Ken. Ayah dan Ibu ingin melakukan latihan dan pendidikan dini terhadapmu, karena jumlah MP mu yang terlihat di status plate sangat menjanjikan buatmu menjadi seorang Magician. apalagi jika Test Magicianmu saat umur 5 tahun hasilnya memuaskan, Seorang Magician lahir dari keluarga Ironstar bisa terwujud!, tapi jika tidak begitu memuaskan, dengan kamu belajar Etika kemungkinan kamu meningkatkan status kita bertambah , tapi ... Kamu juga harus menjalani latihan ringan, pada akhirnya jika kamu tidak memiliki kedekatan Elemen, setidaknya kamu memiliki badan yang kuat dan skill artificial candy untuk menjadi seorang warrior yang lumayan."

Aku mengangguk pasrah. Sepertinya keinginan untuk jadi penjual permen biasa harus ditahan dulu.

"Ada pertanyaan yang ingin kamu tanyakan?"

"Mengapa kita menjalani test harus umur 5 tahun? sedangkan untuk menjadi warrior harus umur 10 tahun seperti kedua kakakku"

"Hmm, Warrior harus menjalani latihan dirumah dahulu, dan rata-rata umur 10 tahun dianggap sudah cukup matang untuk menjalani tes atau bersekolah warrior, sedangkan magician semakin muda semakin baik! minimal 6 atau 7 tahun. tapi badan dan kepintaranmu nanti saat umur 5 tahun, pasti membuat mereka membolehkan. ada lagi?"

Uhh... "Dapat istirahat dan jam bermain, kan?"

"Tenang, Ayah tidak akan melatihmu seperti robot. Saat sore hari kamu mendapat jam bermain sampai matahari terbenam."

"Iya." Untunglah aku dapat jam bermain, jika tidak, siapa yang merawat kebun-kebunku? Setahun belakangan ini Aku membuat kebun di daerah hutan yang subur, sebagian besar sayur-sayuran yang kubutuhkan aku tanam disini, mulai dari umbi-umbian hingga tanaman yang merambat serta jamur pun ada. Jika aku hanya mengambil dan tidak pernah menanam Ekosistem di hutan bisa rusak, maka dari itu aku membuat Kebun itu. pikiranku melayang-layang tentang kebunku sebelum tertidur tidak terbayang apa Latihan yang kuterima esok.

2 comments: