Chapter 6 Menuju
level 10 part 4
!Level
up
‘Hehehe,
tidak percuma mencuci gila-gilaan selama 5 jam, Agi bertambah 3, Dex bertambah
10.’ Pikir Gupi sambil angguk-angguk sendiri.
“Fiuh,
Gupi, Ibu tidak menyangka kamu dapat mencuci semua baju-baju hari ini juga. Ibu
pikir kamu hanya bercanda tadi.”
“Tidak
Bu, saya sungguh-sungguh.”
“iya
Ibu tahu, Ibu melihat hasilnya sendiri, jika Ibu tidak membantu mengeringkan
baju-baju itu beberapa kali, kamu mungkin tidak dapat menyelesaikannya hari
ini.”
“Hehehehe.”
Balas Gupi sambil garuk-garuk kepala. “Mau bagaimana lagi, Jemurannya sempit,
nyonya.”
“Iya,
memang hanya segitu saya kebagian tempat dibagian belakang, ini bayaran
untukmu. 5 Bronze Coin, jangan lupa besok datang lagi, ya.”
“Iya
bu tenang saja.” Balas Gupi penuh senyum.
Gupi
mau menggosok Iron Ore, mencuci baju, jujur bukan hanya karena ingin
cepat-cepat naik level dan mendapat stats, tapi cenderung karena penasaran
pekerjaan apa yang akan diberikan setelah ini. Rasa penasaran akan pekerjaan
berikutnya ini bukan muncul tiba-tiba, tapi karena ada sebabnya.
Saat
Gupi berjalan menuju rumah kakek, Gupi tidak sengaja mendengar pembicaraan dua
orang User.
“Liat
ini, Aku mendapat Quest lanjutan atau Chain Quest.”
“Ah
begitu saja bangga, Aku sudah banyak yang selesai dari kemarin, tinggal
menyelesaikan Quest dari orang-orang yang membutuhkan, kemungkinan Chain Quest
akan muncul, tidak jarang Quest yang tidak kasat mata juga jadi terlihat
setelah menjalani Chain Quest sampai selesai, Quest hidden dan Hadiah yang
besar dari menjalankan Chain Quest sama dengan melempar seekor burung teman
burungnya sedih terus bunuh diri jadi dapat dua burung.”
“Apaan
sih, Bukan itu kali pepatahnya… .”
“Peduli
amat, hahahahaha…”
Gupi
mendengar itu berpikiran, ‘Benar tuh temennya, masa pepatahnya seperti itu… .
Ah Aku salah Fokus, tadi pembicaraan mereka tadi intinya apa ya, kalau tidak
salah intinya “Orang yang meminta tolong atau memberi pekerjaan akan memberi
pekerjaan berikutnya yang lebih sulit jika pekerjaan pertama telah selesai.
Memang sulit tapi hadiahnya tentu jauh lebih baik”, sebaiknya aku coba
aplikasikan ke tuan Dwarf dan Nyonya Elf siapa yang tahu Hadiah uangnya lebih
banyak dan bisa jadi modal untuk membuka toko.’ pikir Gupi sambil angguk-angguk.
Seperti rencana yang telah dia rangkum
sebelumnya, setelah mencari pekerjaan di Blacksmith Dwarf dan Taylor Elf, kini
Gupi melangkahkan kakinya untuk mencari kerja di tempat Peramu atau Alchemist
bahasa inggrisnya.
“Sini Gupi, kemarin kamu telah belajar
teori kini kita akan belajar praktek.”
“tentang Alchemist?”
“Iya, Kita akan praktek menggunakan 20
tumbuh-tumbuhan kering hasil dari Gathering yang kamu lakukan kemarin.”
“Yahhh… .”, ‘total tumbuh-tumbuhannya cuma
20 biji, aduh sedikit sekali, tahu bakalan seperti ini aku harusnya mencari
ratusan kemarin meski lewat jatuh tempo.’
“Hmm… Ada yang salah dengan keputusanku
Gupi?”
“Ah… tidak saya Cuma memikirkan beberapa
hal yang mungkin terjadi.”
“Itu baru benar, sebagai pemilik skill
alchemist memang harus berpikiran seperti itu, memikirkan tentang ramuan apa
saja yang bisa dibuat dari satu jenis tumbuhan.”
“hehehehe.” Gupi sebenarnya bukan
memikirkan hal itu, tapi Peramu itu salah paham, Gupi Cuma bisa garuk-garuk
kepala.
“Bagus-bagus, sini masuk. Jangan lupa
panel buka tutupnya di putar, biar tidak ada yang menganggu.”
***
Setelah
Gupi menutup pintu, dia mengikuti Peramu itu ke tempat yang semakin dalam dan
bau obat-obatan, bunga, dan tumbuh-tumbuhan lainnya bercampur jadi satu dan
menghasilkan bau yang sangat menyengat. Yang membuat Gupi meragukan ini kapsul
mengoneksikan diri ke dalam Program atau menteleportasi seseorang ke Dunia
lain.
“Siap
membuat ramuan?”
Gupi
mengangguk.
“Bagus,
lantunkan Expresimu dengan berkreasi dan berexperimen dengan 20 tumbuh-tumbuhan
ini.”
‘Tutur
bahasa yang aneh, tapi untuk peramu yang aneh cocoklah.’, “Baik, Tuan.”
Memang
diluar dia bilang “Baik , Tuan.” Tapi didalamnya Gupi sebenarnya benar-benar
buta arah dan tidak tahu mesti apa dengan tumbuh-tumbuhan ini. Benar-benar
mencoba-coba Gupi menumbuk satu pohon hingga halus dan memberi sedikit air
mencoba membuat salep. Gupi menggores tangannya sendiri dan mengoleskan salep tersebut
ke luka yang menganga.
“Wow,
salep, tapi Jika tanaman itu adalah Racun itu adalah hal yang fatal.”
“Iya,
jika ini racun maka saya keracunan, jika ini menyembuhkan maka luka goresan ini
sembuh.”
“Bagus-bagus
lalu kamu bisa membuat apa lagi?”
“hmm,
melihat efek salepnya yang menyembuhkan, memang sedikit perih sih dijadikan
salep, tapi saya yakin jika masih bubuk ditempelkan pada luka pendarahan,
pendarahannya akan dapat berhenti karena bubuknya menyembuhkan luka tersebut.
Hmm satu tumbuhan telah menjadi salep Identifiy”
EXP
+ 70 Agi+0.4 Dex +0.2 Int +0.6
[High
Grade] Near stone herb salve
Salep
yang dibuat oleh alchemist pemula
Dengan
berexperimen pada dirinya sendiri
Efek
salep jadi terlihat.
Small
and medium Bleeding recovery
HP
+50
HP
Recovery 1 hp/4s selama 5 menit
|
“Bagus,
kamu benar-benar pintar, Ayo coba berexperimen lagi, Saya ingin lihat kamu bisa
sampai mana.”
Gupi
mengangguk, [High Grade] Near stone herb powder, efeknya memulihkan pendarahan
serius, [High Grade] Near Stone Herb Potion memiliki efek memulihkan HP sebesar
300 dalam waktu 10 detik hampir setara dengan dua Gupi untungnya karena High
Quality ketika terkena pukul efeknya tetap berjalan, dengan ukuran satu sendok
makan bubuk ditambahkan ke segelas kecil air, Near Stone herb versi ramuan baru
efeknya benar-benar maksimal, setelah itu Gupi membuat ramuan Near Stone Herb
menggunakan air panas, hasilnya sama seperti dengan air dingin tapi Air panas
membuat bubuk Near Stone Herb lebih cepat larut, sehingga Air panas lebih
dianjurkan.
Karena
kehabisan ide, Gupi mencoba membungkus bubuk itu dengan daun Near Stone Herb
yang belum kering berukuran kecil, Lalu Gupi menelannya dan efek obatnya sama
seperti mengobati pendarahan tapi efeknya didalam jika ada yang mengalami
pendarahan di perut karena terkena serangan tenaga dalam atau hantaman atau
tusukan yang menyebabkan pendarahan dalam, [High Grade] Near Stone herb Capsule
adalah obat khusus buat mereka. Gupi juga mencetak Tablet yang terbuat dari
Near Stone herb dan efeknya memulihkan darah sebesar 200 secara instant.
‘Lumayan resepnya terekam di Buku Alchemist sama seperti saat memasak yang
hasil masakan atau resep masakannya terekam didalam buku.’ Pikir Gupi, ‘Masih
ada banyak tumbuhan.’
Gupi
membakar hingga gosong dan menghirup asap pembakaran, ‘Ini juga bisa
menyembuhkan tapi efeknya paling kecil karena hanya meningkatkan Hp Recovery
sebesar 5 hp/s selama 5 menit, itupun harus menghirup semua asapnya, Ah,
bagaimana jika membuat Rokok Near Stone Herb?, meski tidak sewangi tembakau,
yang biasa dipakai bahan dasar rokok tapi ini cukup lumayan lah.’
Gupi
mencicipi abu hasil membakar tumbuhan, dan ‘iyeek jika bubuk itu pahit, yang
ini pahitnya tidak bisa dilukisan dengan kata-kata.’
*ngeeeeng*
*srut* *plak*
‘Hahh,
mau di dunia nyata ataupun dunia virtual tetap ada nyamuknya, bikin gatel lagi.
Mungkin jika abunya di usap.’ Gupi lalu mengusapkan, ‘wah ternyata efektif
untuk mengobati gigitan nyamuk.’ Gupi bilang mengobati gigitan nyamuk karena
hanya ada serangga nyamuk yang menggigitnya. Gupi mengecek resep, ‘Ohh ternyata
dihitung, ckckckck, padahal Cuma satu jenis tumbuhan bisa jadi 7 jenis obat
yang berbeda, mungkinada jenis obat yang belum aku ketahui. Ada baiknya aku
menanyakan hal ini.’, “Tuan, saya hanya menemukan 7 jenis obat-obatan … “
“Wow
ini pertama kalinya saya memiliki murid sepertimu, Saya pikir kamu membuat
capsule yang terakhir tapi tidak tahunya kamu berexperimen hingga membakar
tumbuhan itu. Benar-benar mengagumkan, Bakatmu ini akan membawa nuansa baru di
dunia pengobatan, menghirup asap dari tumbuhan obat-obatan adalah cara baru
untuk mendapat efek baru dari obat dan abunya digunakan untuk mengobati
gatal-gatal ini benar-benar cara yang baru kita ketahui. Apakah kamu ingin
mematenkannya?”
“Apa
keuntungan mematenkan itu?”
“Kamu
akan mendapat uang komisi setiap ada orang yang menyewa atau menggunakan ide-mu
ini untuk mencari uang, tentunya dengan bunga sebesar 2.5% untuk Merchant Guild
yang akan dikumpulkan untuk membiayai penelitian tentang Alchemist. Mau?”
“Iya,
saya mau!”
“Sip
nanti akan saya patenkan, sekarang olah dulu
tumbuhan sisa itu, Oh iya, rata-rata harga Ramuan mu yang berkualitas
tinggi itu itu meski lowlevel harganya per ramuan 2 bronze coin, kualitas sedang
atau Good 5 iron coin, kualitas rendah 1 iron coin. Yang lainnya kamu dapat
kira-kira sendiri, muridku.”
“Terima
kasih arahannya Guru.” Ucap Gupi sambil bersujud, pasti ini efek gara-gara
kebanyakan baca novel xianxia dan wuxia sama sudah keracunan film Condor
Heroes…
“Hahaha,
sudah-sudah berdiri.”
“Baik
guru.”
“Hehehehe,
saya bangga dianggap Guru oleh murid seperti-mu, ingat ilmu ini jangan
digunakan di jalan kejahatan, jangan tenggelam dimakan amarah dan perasaan
dendam.”
“Terima
kasih atas nasihatnya, Guru.”
“Tapi
kalau sangat keterlaluan, Libas biar tidak keterusan.”
“Ah
Guru, itu mah sama saja tidak memberi nasihat.”
“Hahahaha,
balas dendam tidak ada habisnya, sudah-sudah lanjutkan sana. Gurumu ini akan
memasangkan hak paten untukmu, tenang akan Aku usahakan dapat komisi yang
banyak, setara dengan kapsul atau
tablet.”
“Berapa
itu tuan?”
“3
Copper disetiap botolnya.”
“Wow…
1 Copper saja sudah banyak menurut saya.”
“Hmm,
lebih baik lebih dari pada kurang.”
Gupi
mengangguk sebagai tanda setuju
Disaat
Gupi tengah membuat Tablet dan Ramuan yang terakhir, Peramu itu datang, “Hak
Paten mu diterima, dan dihitung 5 copper karena ternyata cara ini dapat di
gunakan pada tumbuhan obat-obatan lainnya.”
“Te-terima
kasih Guru.”
“Iya,
sekarang kamu tinggal mengambil total komisi setiap hari/minggu/bulannya di
Merchant Guild, atas nama Gupi.”
“Wahh…
Asyik!!! Terima kasih ya guru.”
“Iya,
sudah selesai?”
“Iya.”
“Sip,
Kamu mau menjualnya pada guru dengan harga 90%?”
“Iya,
Hehehe, Guru memang hebat mengerti yang muridnya akan pikirkan.”
“Tentunya.”
“”Hahahahaha.””
Aneh
ketemu aneh pasti seperti ini hasilnya saling mengerti satu sama lain.
***
“Bagus,
sekarang tugasmu menjadi asisten memasak. Ibu akan mengajarimu tekhnik-teknikh
memasak yang akan dilakukan, seperti kemarin membuat plecing, masih ada Cara
memasak lainnya.”
“Iya
Bu!”, Gupi mendapat total 3silver 6 bronze, exp yang lumayan besar, stats agi
dan dex lumayan belum lagi 4 int karena berhasil berexperimen. Kini Gupi tengah
menanti apa yang akan didapat dari restaurant. Tidak lupa untuk disebutkan,
Alchemist meningkat menjadi level 3 karena sukses berexperimen sebanyak 6 kali,
yang ketujuh yang di cek abunya jadi tidak dihitung. Dan mencapai level 3 karena
melakukan pengulangan.
Gupi
membantu didapur, mengukus kue pesanan, menumis, memotong, mengoven,
menggoreng, menumbuk bumbu, mengulek sambel, membersihkan bagian-bagian yang
tidak bisa dimakan karena beracun atau terlalu bergetah. Dan lain sebagainya,
untuk masalah cuci mencuci ada bantuan dari User yang menawarkan diri dengan
gaji kecil.
Total
waktu bekerja jika dibandingkan dengan meramu tadi, bagaikan lama orang menguap
dan orang yang tidur-tiduran. Ckckckck sungguh perbedaan waktu yang signifikan.
‘Hmm,
Jika aku menggunakan teknik-teknik ini aku mungkin, Aku akan dapat menemukan
cara lainnya untuk mengolah Near Stone Herb menjadi produk yang berbeda.’ Gupi
saat bekerja memikirkan cara-cara untuk mengaplikasikan teknik memasak dengan teknik
meramu, ‘Sepertinya Cookery dan Alchemy saling membantu satu sama lainnya.’
Diam-diam
ternyata Gupi mulai menjadi pintar. “Gupi, kamu sudah bisa membuat makanan,
sekarang kamu harus bisa membuat minuman juga, minimal dua minuman yang sering
disediakan di restoran-restoran.”
Saat
Gupi tengah tenggelam dan terombang-ambing dalam pikiran, Ibu pemilik restoran
mengajarkan sesuatu, yaitu cara membuat minuman. “Minuman?, teh? Kopi? Juice?
Jamu?”
“Ah
bagus kamu sudah tahu beberapa jenis minuman, cara membuat minuman mirip
seperti meramu ramuan, hanya saja Teh cenderung ke arah Rasa dan Aroma
sedangkan ramuan ke arah efek.
Ada juga minuman yang jika diminum
dalam jangka waktu yang lama membuat tubuh sehat dan semakin kuat. Selagi ada
orang yang memesan akan ibu ajarkan dasarnya, nanti jika keahlianmu mencapai
tingkat yang lebih tinggi, Ibu harap kamu bisa mengembangkannya.”
“Baik.”
“Bagus,
Joanna… .” Ibu pemilik Restaurant itu memanggil Joanna.
“Iya
Ibu?”, Oh ternyata Joanna itu adalah nama anaknya.
“Ajarkan
dia dasar-dasar membuat minuman.” Perintah ibu itu ke Anak perempuannya
“Ok,
mari sini kak.” Joanna memberi Gerakan tangan untuk mengikutinya. Yang tentunya
membuat Gupi bingung
“Hmm?”
“Ohh,
Ibu mengajarimu tentang cara memasak didapur, Joanna akan mengajarimu cara
membuat minuman.”
“Baik
saya mengerti.”
Ajaran
singkat cara membuat minumanpun dimulai. Joanna memulai dengan cara membuat
teh, Gupi memperhatikan dengan seksama, daun kering diseduh dengan air panas
disaring didalam gelas ditambahkan gula. “Tada jadi deh teh.” Lalu menggunakan
biji kopi yang telah digoreng dan dijadikan bubuk, lalu menambahkan satu sendok
bubuk kopi, tambahkan gula, tuang air panas, “Tada, Kopinya sudah siap untuk
diminum.”
…
‘mungkin ini yang namanya antiklimak.’ Pikir Gupi sambil angguk-angguk.
Setelah
memperhatikan beberapa saat, Gupi mengambil kesimpulan membuat minuman disini
tidak berbeda jauh dengan Alchemy, tapi tentunya dengan memikirkan cara membuat
sesuatu yang enak diminum, Jamu atau teh herbal dibuat dalam segi kesehatan dan
menambah kekuatan badan agar menjadi lebih kuat daripada orang yang tidak minum
Jamu atau teh herbal sama sekali. Selain Jamu dan teh herbal, Minuman dan
Makanan hasil dari Memasak jarang ada yang memiliki jangka waktu kadaluarsa
yang lama, biasanya yang disimpan adalah roti kering atau Daging asap,
‘Ah
iya, asap, mungkin jika membuat daging asap, asapnya dari near stone herb,
Dagingnya punya efek meningkatkan regenerasi hp, juga, ide yang bagus.’ Pikir
Gupi.
“Bagus,
Kamu bisa memancingkan?”
Gupi
mengangguk
“Sekarang
kamu harus bisa mengolah ikan-ikan yang kamu pancing.”
“Hmm,
Apakah mengolah ikan dengan Bapak?”
“Iya,
urusan ikan dengan bapak.”
Gupi
mengangguk dan sama seperti Joanna, Gupi juga diajarkan cara memasak hanya saja
kali ini cara mengolah ikan.
“Lihat,
ada banyak jenis ikan yang bisa dimakan, antara lain yang mudah dan sulit, yang
sulit antara lain beracun, bersisik keras, banyak tulang, dan yang disebut ikan
tapi tidak menyerupai ikan sebenarnya masih ada lainnya. Tapi karena Bapak
hanya mengajarkan permulaan alias dasar bapak akan mengajarkan mengolah ikan
yang mudah.”
Gupi
mengangguk mengerti, sama seperti Alchemy, seluruh hal yang berhubungan dengan
memasak akan tercatat di buku, hanya saja perbedaannya jika Alchemy didalam
buku Alchemy sedangkan memasak di buku memasak, kedua buku ini otomatis ada dan
langsung menjadi satu dengan skill yang bersangkutan.
Fillet,
menggunakan alat pembersih sisik yang cocok, cara mengolah yang berdaging
merah, cara mengolah yang berdaging putih, pengasapan yang efektif, membakar
ikan, membuat sup ikan dan yang terakhir yang dia ketahui, cara memilih daging
segar dan ikan segar di tempat umum.
“Terima
kasih, Tuan nyonya dan joanna, Ilmu kalian sangat berguna bagi saya.” Gupi
bersujud tanda terima kasih pada mereka.
“Iya,
ini pertama kalinya kita mengajarkan seseorang memasak seperti mengajarkan seseorang
bela diri, hehehe.”
“Hus,
bapak ini malah sempet-sempetnya bercanda, Iya juga ya pak.”
“Ibu
sama aja kayak bapak, Bangun Kak, Kami senang mengajarkan seseorang seperti
kakak.”
“Terima
kasih…, sekali lagi terima kasih.”
“Iya
sama-sama, ini bekal buat kamu, dan Upah kamu bekerja membantu-bantu tadi, 1
Silver, hehehe, kurangnya sudah dipotong bekal.”
“”Hahahahahaha.””
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak. ‘Dasar, 1 keluarga kompak bener.’ Pikir
Gupi sambil tersenyum kecil.
***
‘EXPnya
mengalir deras, Agi + 20 Dex +17 Int meski bukan berexperimen karena
mendengarkan dengan baik meningkat 5.’ Pikir Gupi sambil bersenandung menuju
tempat Tuan Dwarf.
“Wah,
Birdman, Merchant pula, pasti calon trader.”
“Sudah,
kamu ini, meski Trader atau lainnya Merchant tetaplah merchant.”
“Iya,
lebih baik urus diri sendiri.”
‘Betul
tuh, dengerin tuh, urus diri masing-masing, jika sudah baik baru urus keluarga
lu sendiri. Kalau udah bener, baru urus sobat karib lo, kalo udah bener
karyawan lo, terus kerabat kerja lo, koneksi, dan lain-lain lo, ga usah
ngurusin orang laen yang ga ada hubungannya dengan lo!’ Pikir Gupi yang
lama-lama kesel di komentarin.
Gupi
melangkah menuju tempat yang Dwarf itu, setelah melewati jembatan dia sampai
pada tempat tujuan. Ditempat tuan Dwarf masih banyak yang mengantri, “Tunggu
didalam dulu gih, tiduran.”
Gupi
mengangguk mengerti, dan menuju tempat mencuci Ore dan Log off.
Guntur
mengambil makan, minum lalu setelah makan dia melakukan peregangan badan. ‘Wah benar-benar
tidak pegel-pegel, tidak rugi beli yang mahal.’ Pikirnya sambil makan mie,
‘Hmm, nanti setelah jadi merchant ada baiknya makan yang enak ditempat lain.’
Setelah itu Gupi Login kembali. Namun karena
saat login Tuan Dwarf masih belum selesai melayani pelanggan. Gupi mengecek
bekal yang diberikan oleh pemilik restaurant, isinya daging asap, isinya 100
lembar, ‘Oh, benar-benar diganti daging asap bekalku, lumayan, tidak usah
ngantri buat beli. Terima kasih Tuhan.’ Pikir Gupi yang tiba-tiba religius.
Gupi melihat ada kucing yang makan tulangan dan makanan sisa, ‘hmm, harusnya
kucing ini tinggalnya didekat restaurant bukan disini.’ Gupi mengeluarkan
tulang yang lembek dan menggoyang-goyangkannya didepan kucing.
“Miaw~”
“Sini
kucing pintar, tulangnya ini buatmu.” Saat Kucing itu mendekat dengan tangan
Gupi, dia melepaskan tulang itu dari tangannya dan kucing itu seperti tulangan
yang tadi langsung lahap memakannya dan setelah habis mulai mengeluarkan suara
purrr dan menempelkan badannya ke kaki Gupi dengan lucunya.
“Pusss.”
Gupi mengelus-elus badannya, tapi saat dia tidak sengaja menyentuh kaki kiri
belakang kucing itu.
“Wrawww,
miaww!!” *raup*
“Adududuh,
maaf-maaf.” Gupi langsung digigit, Gupi langsung mengecek bagian kakinya
ternyata bekas gigitan tikus. Gupi tanpa pikir panjang lalu memberi kucing itu
tablet seperempat dengan cara memasukkan tablet itu kemulutnya yang menganga
dengan siraman air sebagai minuman dan sedikit bubuk Near Stone herb juga
dibubuhkan dibagian kaki belakang yang terkena gigit dan perlahan-lahan sembuh.
“kamu sekarang sudah sembuh.” Ucap Gupi kekucing, lalu mengelus-elus kucing itu
dengan tangan kanan yang ada bekas gigitannya. Merasakan bahwa kesembuhan
kakinya berkat orang yang baru saja dia gigit, kucing itu menjilat-jilat bekas
luka gigitan sebagai tanda minta maaf lalu menempelkan kepalanya ke jari-jari
Gupi seperti minta hukuman. “Iya,
dimaafkan.” Ucap Gupi seakan-akan mengerti apa yang dilakukan oleh kucing ini.
“Oh
kamu disini mainan sama kucing. Mari sini bekerja dulu”
“Ah,
iya. Sebentar ya pus.”
Kucing
itu mengeluarkan suara purrr seperti mengatakan iya dan anteng didekat tempat
Gupi tadi.
“Sekarang
seperti prosedur para blacksmith pada umumnya, kamu harus bisa melakukan
Repair.”
“Iya,
Guru.”
“Ah,
panggilan itu lebih bagus daripada tuan, Apa kamu pernah melakukan perbaikan?”
“Belum
Guru, tapi saya ingin cepat bisa melakukannya.”
“Tidak
usah buru-buru, haste make waste.”
“Iya,
maaf guru.”
“Hnn,
baik sekarang coba sebutkan apa saja kerusakan yang bisa terjadi pada
equipment.”
“Hmm,
Penyok, Robek, Terpotong, Bolong dan
karatan?”
“Tidak
seperti ras birdman lainnya, kamu pintar juga ya. Tapi ada yang kurang, yaitu Kerusakan
yang diakibatkan Serangan Sihir atau Kerusakan yang yang diakibatkan oleh
sesuatu yang berelemen selain netral, jangan lupa ini dunia sihir.”
“Hehehe,
baik Guru.”
“Hnn,
Saya akan mengajarkan kamu dasar-dasar memperbaiki Equipment, karena Jika kamu
mengerti dasar, nanti kamu akan bisa memperbaiki kerusakan yang aku sebut tadi,
oh iya tidak lupa, akan ada Equipment yang rusak karena kurang perawatan dan
ada juga Equipment yang rusak karena dimakan usia. Seperti pedang-pedang yang
tersimpan bersama penggunanya.”
Repair Understanding +5% jika
Understanding mencapai 100% skill repair otomatis akan dapat dipelajari
Skill Understanding akan
meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan akan teori dan praktik dari
Repair Equipment.
|
Gupi
melihat Notifikasi windows sesaat lalu membalas “Iya.”
“Baik
sekarang kamu carikan equipment yang penyok robek bolong atau karatan di
gudang, tempat kamu main bersama kucing tadi, ada pintu gudangnya.”
“Ah
baik-baik saya mengerti.”
Gupi
kembali dan menemukan kucing kecil itu sedang menjilat-jilat bulu-bulu
dibadannya dan tepat dibelakang kucing kecil itu ada pintu gudang yang kakek
maksud. ‘Kenapa tidak dijadikan satu saja dengan tempat menyimpan Iron Ore ya?,
kurang efisien.’
Kucing
yang melihat Gupi berdiri dan mendekati Gupi sambil mendengkur.
*Purrrrr*
Dan
tepat saat Gupi membuka Gudang, Gupi tahu sebabnya. “Wah, banyaknya benar-benar
Gila, equipment-equipmentnya ini pasti tidak sempat digarap karena sibuk dengan
para User atau karena pekerjaan ini bisa di tunda. Saatnya mencari Equipment-equipment
yang dimaksud oleh Guru.”
Gupi
dengan cepat menemukan Equipment yang dimaksud, perisai yang penyok dan terkena
panah, armor yang robek, senjata yang tumpul dan dimata pedangnya ada
serpihan-serpihan yang compeng. Saat sudah menemukan semua, Gupi kembali tapi
Kucing kecil yang tadi didekat pintu kini tidak ada. Gupi berbalik dan
menemukan kucing itu tengah memakai helm kesatria “Fiuh kupikir aku
mengaktifkan sebuah peristiwa.” Tiba-tiba helm kesatria itu tertutup sendiri
dan kucing kecil itu terperangkap didalam dan berontak sebentar sebelum
akhirnya menyerah.
“Miyawww,
MIyaaawwwwww!!”, “Pfft, hahahahaha”
No comments:
Post a Comment