Sunday, February 15, 2015

Prologue : Candy-Dealer

EDITED DONE
mencoba menambah nuansa agar tempat Protagonist ini
semakin jelas dan terbayang didunia imajinasi selamat membaca

============================================

Aku seorang Drug-Dealer sukses berumur 20 tahun... adalah hal yang ingin ku katakan tapi kenyataanya berbeda. Aku bukannya jadi Drug - Dealer sukses malah menjadi Candy - Dealer, ya seorang penjual permen. seorang penjual permen yang menjadi aib bagi keluargaku yang rata-rata Penjual obat-obatan terlarang atau Pembunuh bayaran.

Alasan kenapa aku punya toko Permen dan menjadi Candy - Dealer. Pertama karena terinspirasi setelah lihat Film Kun**u *ust** untuk membuat Penyamaran Toko Permen, awalnya aku tidak perduli ada pembeli "asli" atau tidak karena jujur Permen yang ku buat asal-asalan dan hanya kujadikan alasan untuk para
pembeli obat-obatan terlarang untuk bayar dulu lalu kuberi permen dan ku suruh ke suatu tempat dan seseorang yang selalu berbeda-beda untuk memberi nota yang di tukar dengan obat-obatan terlarang.

Para Pembeli obat-obatan terlarang awalnya bingung, mau melakukan apa dengan permen yang ku buat, mau di buang sayang di tolak tidak boleh akhirnya mereka makan dan mereka rupanya menikmatinya. tidak lupa resepnya aku simpan baik-baik.

Tidak lama anak perempuan dengan rambut kemerah-merahan dari pakaiannya mungkin anak SD terlihat dari Tembok kaca sedang menuju ke dalam lewat pintu yang bergeser otomatis, mungkin pembeli asli yang tertarik dengan permenku? pikirku. Dia masuk kedalam melangkah menuju kotak-kotak yang berisi permen ciptaanku, ambil permen dan langsung membayarnya sesuai harga Rp. 1.000,- dia coba di depanku lalu setelah dia kunyah-kunyah *kraush kraush* dia berkomentar ke arahku

"Permennya Pahit, nih, Tambah Varian rasa. Aku harap kamu bisa membuatkan yang lebih manis!"

Aku cuek saja dan tetap menjual permen yang sama ke esokan harinya. Saat jam-jam Anak SD pulang dari sekolah dia datang dengan 2 temannya. mereka bertiga mendekati Kotak permen yang tentunya cuma 1 rasa tapi dalam berbagai kemasan. Anak yang kemarin terlihat kecewa tapi tetap membelinya kedua temannya juga ikut membeli dan dengan mulut penuh permen mereka berkomentar.

"sudah ku bilang ini kurang manis!!!" ucap anak SD yang kemarin. wew, aku tahu itu enak kamu nya yang aneh lagi pula meski tidak manis tetep makan, pikirku.

"ini enak kok, kamu-nya aja yang aneh" ucap temannya yang berambut pendek. tuh temenmu aja bilang kaya gitu, pikirku

"kalau menurutku ini kurang asem" ucap temannya yang pakai topi nanas. ah ku tebak kamu sukanya nanas makan nanas aja sana kalau mau asem.

mendengar mereka bertiga memerint... maksudku berkomentar aku hanya bisa bilang, "iya, besok akan Saya buatkan."

"Om harus janji!" buju buset nih setan merah aku disebut om sama dia, hahh aku hanya bisa menggangguk "iya, Om janji"

" "bagus!" " ucap yang topi nanas dan anak kemarin

Esok pagi aku dengan bahan-bahan yang ku beli kemarin dan dengan resep pertama sebagai dasar membuat Permen yang mereka bertiga minta, ku buat secara express dalam laboratorium ku dan siangnya jadi 3 macam permen Original, Strawberry dan asem atau nanas karena aku tebak pasti asem manis nanas yang dia minta.

Dan benar saja terlihat dari jauh siang jam pulang anak SD, mereka bertiga lari dari kejauhan ke tokoku dan 2 dari mereka bertiga borong permen yang ku buat permen asem dan manis.

"Ini Baru Manis!!" Ucap yang rambut kemerah-merahan

"Ini baru kesukaanku, nyamnyamnyam"

"Terima kasih ya, om, besok kami bawa teman-teman lainnya deh" ucap yang pendiam

Aku mengangguk Puas melihat mereka Puas, ngomong-ngomong 1 bungkus permen berisi 4 buah permen dan pembuatan 1 permen kurang lebih Rp. 80.- dan 4 x 80 = 320 dan tiga ratus dua puluh rupiah sama dengan aku mendapat keuntungan sebesar dua ratus persen. khukhukhukhu *ketawa* dan yang membuatku lebih puas hari ini adalah melihat wajah mereka yang sangat senang dengan Permen buatanku, wajah senang mereka menimbulkan kepuasan tersendiri.

Esoknya mereka datang dengan teman-teman mereka dan permen yang ku buat pun semakin beragam untuk memuaskan mereka dan memuaskan kantongku huahahahahaha. Toko Permenku menjual permen keuntungan yang kudapat lebih dari cukup untuk makan, tentunya disaat ini bisnis obat-obatan terlarang aku tinggalkan karena aku merasa cukup dengan berjualan permen, hidupku tenang tanpa rasa khawatir, pasti ini rasanya menikmati uang halal hehehe.

2 bulan berlalu dan aku pun senang menikmati uang halal ini. saat asik-asik membaca light novel - light novel tentang reinkarnasi di dalam kamarku sedang tengkurep dengan bantal guling menahan badanku, pintu belakang rumahku di dobrak, aku yang sedang mengemut permen Original terkaget dan *gluk* menelan permen Original itu.dalam pikiranku ada apa ini apakah ada maling, setelah pintu menuju kamar ku di dobrak oleh mali.. eh polisi ini aku menyadari suatu hal, sekali gelap tetap lah gelap tidak mungkin putih kembali, meski abu-abu tetap di anggap gelap sekuat apapun usahamu.

*Dor*

Tanpa Babibu dia langsung menembak kepalaku pas di tengah dahiku. aneh, bukankah harusnya diborgol atau di interogasi dulu? pikirku. lalu dia mengusap-usap pistolnya, mengarahkan ke bahunya sendiri lalu menembak bahunya sendiri dan membuatku memegang pistolnya.

Aku memejamkan mataku yang terasa berat. sepertinya aku dibuat seolah-olah melawan dan terpaksa di bunuh. Samar-samar terdengar obrolan mereka

"sial apakah kamu lihat tatap matanya tadi? apakah yang kulakukan ini benar?"

"Aku juga tahu itu, tapi kita harus melakukannya, ini perintah atasan. Orang-orang yang tobat dari dunia hitam harus segera dibunuh, karena ditakutkan orang-orang lainnya ikut-ikut tobat"

"tsk, sial padahal Candy-Dealer adalah toko langganan anakku dan teman-temannya"

Aku membuka mataku mendengarnya dan entah kekuatan darimana aku bisa bersuara lalu dengan suara parau dan tangan yang lemas aku menunjuk ke arah rak dibawah tv " Di... disana resepnya" Polisi itu sepertinya mendengarku, karena dia melangkah ke arah rak tv, aku menutup mataku sambil tersenyum.

Resep Permen Original

Madu, Gula, konsentrat dari buah-buahan dan ukurannya disesuaikan sesuai permintaan

"hebat, hanya ini tanpa pemanis buatan ataupun pengawet, seperti permen bangsawan dahulu, pantas saja laris"

...

Gelap... Inikah kehidupan yang selanjutnya? lalu seperti menjawab pertanyaan yang terlintas dipikiranku aku mendengar jawaban. Tiba-tiba aku melihat Seorang Wanita dengan wajah tertutup rambut sedang duduk di belakang meja seperti dikantor-kantor mengobrol denganku.

"Iya, ini adalah kehidupan yang selanjutnya, karena niat baikmu ingin bertaubat kamu aku berikan dua pilihan mencoba kesempatan kedua, Ingin hidup dibumi lagi dengan ingatan yang dihapus atau hidup didunia yang lain mungkin dunia yang sangat berbeda dengan bumi tapi kamu dapat menyimpan ingatan didunia ini bersamamu. yang mana kah yang kamu pilih?"

Tanpa pikir panjang aku pilih yang kedua, mengingat novel yang ku baca, mereka mendapat kesempatan kedua untuk hidup mengulang, aku ingin mendapatkan juga, jika bisa aku ingin menjadi Penjual Permen di dunia baru ini, itu pun kalau keadaan memungkinkan... lalu setelah memilih pilihan kedua aku melihat ke arahnya yang memberikan aku kesempatan memilih.

"Semoga beruntung."

Aku mengangguk dan entah kenapa aku merasakan kantuk yang tiba-tiba, semakin gelap, aku melihat dia melambaikan tangan ke arahku

Ketika ku membuka mata samar-samar aku melihat wajah seorang wanita cantik mungkin 25 ke atas melihat wajahku, aku lihat sekitar Aku berada di tempat yang terlihat seperti di halaman rumah seseorang, dengan tembok bernuansa mirip China dengan genteng merah di kedua sisinya dan Ukiran-ukiran dipojok-pojok tembok saat aku kembali ke orang yang sepertinya Ibuku, aku dapat melihat tangan kanannya memegang pedang sepertinya dia sedang melindungi diri dari serangan musuh, aku berbalik melihat ke arah wajahnya lagi, dan dia balas tersenyum meski pucat, senyumnya sangat indah... .

Setelah beberapa saat aku merasakannya, merasakan aura membunuh yang besar diarahkan kepada para Pembunuh dari Ibuku, para Pembunuh ini menggunakan pakaian tertutup berwarna hitam yang menutupi wajah mereka, sepertinya mereka kuat tapi orang yang mungkin ibuku ini jauh lebih kuat! aku tahu itu karena, aku bisa melihat disekitar ada banyak mayat berjatuhan berpakaian sama dengan mereka, Orang yang menggendongku ini sepertinya masih kuat dia pasti bisa bertahan.

Aku menyemangati dia dengan tanganku yang mungil, dia tersenyum lagi ke arahku, tapi kali ini senyum yang berbeda, senyum yang berusaha menutupi kelelahannya. Ibu pasti bisa! aku berusaha menyorakinya tapi aku belum bisa berbicara, tapi aku tetap menyemangatinya. ketika para pembunuh itu hanya tersisa tiga sepertinya kelelahan yang di alaminya memuncak, berdiri pun sudah gemetaran, tapi aku tetap menyemangatinya dan seperti mengalami keajaiban, di tangan kananku yang sedang mengepal, aku dapat melihat ada cahaya keluar, ketika aku buka di telapak tanganku ada permen Original, jenis permen yang pertama kali aku buat, permen yang anak sd itu bilang pahit. Tanpa menunggu lebih lama lagi Aku langsung memberinya ke Ibu dan Ibu tanpa ragu-ragu mengambil dan memakannya, tapi entah kenapa setelah mengeluarkan permen itu aku merasa kelelahan, aku melihat Ibu mengunyah permen itu, dan wajahnya yang tadinya pucat kembali mendapat warnanya, dan aku pun terpaksa tertidur karena kelelahan yang muncul tiba-tiba ini.

----

maaf, bila banyak yang error masih pemula

Edited!!

4 comments: