Chapter
44 – Tref
*Swissh
swish swish!*
“Fiuh,
ternyata trapnya hanya ini hah...”
Mereka
berdua dapat dibilang memiliki bakat dalam trap dismantlement, mereka berdua
mencoba melakukan pembongkaran perangkap, satu persatu, dan karena merasa degdegan,
mereka berpikir ‘Jika ini gagal, aku akan mati, tapi aku akan dapat hidup
lagi.’
Dan
setelah itu sukses, tapi, muncul dibenak mereka berdua, ‘kenapa capai-capai
membongkar, gunakan saja benda mati untuk memicu agar perangkap itu bergerak.’
Mereka
bertatap muka dan tersenyum mereka lalu membuat boneka menggunakan peralatan
set jarum yang Gupi tidak gunakan lagi, dengan kulit bekal sebagai bungkusnya,
dedaunan batu ranting pohon, segala macem yang tidak berguna didalam tas mereka
berdua sebagai isiannya, tidak lupa beberapa bungkus dan barang-barang lain
juga disiapkan jaga-jaga kalau boneka manequin itu mengalami kerusakan.
Dan
setelah berulang-ulang jadi tumbal, dilubang jebakan, panah, tombak yang
menghunus ke atas, digencet dari dua arah oleh tembok, tertusuk duri yang ada
ditembok dan juga perangkap-perangkap lainnya, hasilnya boneka itu jadi penuh
dengan tambalan, isinya jangan ditanya lagi, sudah hancur-hancuran, ranting kayu
batu hancur, kini jika bukan karena bungkus makanan yang terus menerus
menembelnya, boneka ini mungkin sudah tidak akan seperti manusia lagi, tapi cenderung
ke lebih seperti boneka cumi-cumi saking lunaknya.
“Saatnya
kita bongkar perangkapnya dan preteli yang bisa dibawa pergi.”
“Yap
yap yap.”
Ketika
boneka itu sudah selesai menjalankan tugasnya, perangkap-perangkap yang tidak
terlihat tadi menunjukkan dirinya, benang baja yang memicu perangkap, anak
panah dan lain-lain, semuanya mereka habisi, “Xixixixi, kita akan bisa
membangun dungeon berisi perangkap yang baru, jika kita memungut banyak benda.”
“Iya,
hmm, kita dapat menggunakan bahan-bahan perangkap ini untuk memperbaiki boneka
ini juga.”
“Iya.”
Dua
orang ini bermain didalam Dungeon sangat lama, sebenarnya mereka sudah
menemukan sebuah Pintu tetapi mereka juga menemukan banyak jalan bercabang, karena
rasa penasaran mereka lebih besar, mereka memilih menelusuri seluruh Goa,
sebelum membuka Pintu itu. Kenapa tidak langsung membuka Pintu? karena mereka
penasaran...
Mereka
berdua berjalan perlahan-lahan menelusuri jalan satu persatu, jika buntu mereka
akan kembali, dan buntu demi buntu membuat mereka semakin bersemangat
menelusuri goa sesekali mereka akan menemukan pintu yang mereka tidak begitu
ingin buka, lagipula jika ternyata semuanya menuju buntu, mereka bisa kembali,
itu pikir mereka. Dengan peta buatan mereka mereka yakin bisa kembali.
Dan
mungkin karena sudah seharian mereka lupa bahwa ada satu jenis trap yang paling
berbahaya yang belum mereka temui, dan meski mereka melakukannya dengan boneka
itu mereka tetap akan terperangkap.
*Grugrugrugrugrugrugru*
““Huh?””
mereka berdua menoleh kebelakang secara bersamaan dan langsung melepaskan
rantai boneka itu yang langsung jatuh kedalam pitfal, “”Huaaa!!!, Atapnya
runtuh!!”” teriak mereka
Tapi
sekencang apapun mereka berlari, mereka tetap terperangkap.
*Grugrgurgurugrugrugrugru*
Bulu
kuduk mereka langsung merinding mendengar suara itu, mereka berdua menoleh
kebelakang, ke arah boneka tadi dan seperti yang mereka pikirkan barusan,
Atapnya runtuh lagi memotong jalan keluar mereka satu-satunya.
*Derrrrttt*
Dan
kini dua atap runtuh itu perlahan-lahan bergerak ke arah mereka berdua bersiap
akan menggencet mereka, “Akankah kita mati?”
“Tidak,
aku tidak mau mati tergencet, aku ingin mati ditusuk tombak besi saja!”
“Aku
jugaa!”
Mereka
berdua langsung menelusup kebawah, dan mungkin reflek mereka kuat, melihat tali
rantai dari boneka yang tergencet itu mereka berdua langsung menggenggamnya
secara bersamaan, “karena tergencet rantai ini pasti tidak akan merosot!” Ucap
Mira
“Iya,
tapi karena atap yang menggencet boneka ini bergerak, rantai ini turun
perlahan-lahan, uhh, pada akhirnya kita akan mati ditusuk, huee ngeri
kali..laaah” ucap Mila
Mereka
berdua dengan kompaknya menoleh kebawah secara bersamaan, “”Woaah, ternyata
setelah diperhatikan lebih dekat, ada dua duri yang tidak tajam alias tumpul,
yang tidak terlihat dari atas!””
Mata
mereka bercahaya dan mereka langsung loncat ke dua duri itu kaki kanan Mira
memijak duri tumpul yang dikanan, kaki kiri Mila memijak duri tumpul kedua kaki
mereka yang tidak memijak saling menjalin satu sama lain untung WereMouse jika
mereka bukan WereMouse jari-jari mereka tidak akan bisa saling menjalin. tepat
didepan mereka ada sebuah pintu, yang terlihat usang dan karatan.
“Mana
duluan?”
“Hmm,
antara mencoba mengambil racun yang ada diduri atau membuka pintu?”
“Iya.”
*Krincingkrincing*
“”Membuka
Pintu.”
Ucap
mereka berbarengan, Duri-duri itu terlihat berbahaya, dan terlihat seperti
dilumuri sesuatu maka dari itu mereka berdua tidak berani menyentuh duri
tersebut, “Kawat-kawatnya!”
Mereka
berdua dengan terburu-buru mengeluarkan kawat dan ketika mereka ingin
menggunakan kawat-kawat itu sebagai kunci pembuka... tangan mereka berdua tidak
sampai...
“Sial!!
WereMouse Sialan!!, Wuwuwuwuwu”
“Ekor-ekor
ekor”
“Ah
iya, ekor kita akan sampai.”
Dan
Mira menggunakan ekornya untuk menggantikan tangannya yang tak sampai. Dan
perlu kalian ketahui mereka berdua tidak pernah melakukan lockpick.
*cklackcklikcklackcklik...
Tukk... Jeszzzz*
Kawat
itu jatuh dan meleleh karena terkena racun, keringat turun didahi Mila.
“Maafkan
Aku Mil... Aku tidak berguna.”
“Jangan
gitu, karena itu berarti kita sama-sama tidak berguna.”
“Huhuhuhu.”
*Krincingkrincing*
Mereka
ingin berpelukan tapi keadaan tidak mengijinkan, mendengarkan rantai itu mereka
berdua dengan cepat berusaha menemukan jalan keluarnya.
Dan
karena tidak ada pikiran lagi mereka berdua menggunakan ekor mereka sendiri,
sebagai lock pick.
*Click!*
“Yeahhh!!!”
Mereka
berdua langsung mencoba membuka knop pintunya dan... ternyata yang mereka
lakukan dari tadi... “Huaaah rupanya kita kunci, kebalik kebalik!, kita harus
memutarnya sebaliknya!”
Dan
dengan cepat menggunakan ekor mereka langsung mencoba mengutak atik lobang
kuncinya dengan ekor mereka.
*Click!*
!Ding
*Gruusssss*
Boneka
itu jatuh kebawah dan mereka buru-buru memutar knop pintu tersebut dengan ekor
mereka, dan loncat kedalam, “”Hahh... Hah... Hah....””
Mereka
mengambil nafas saking ngosngosan. “Hmm, untung kita sempet menariknya.”
“Iya,
huehehehehe, jadi tidak perlu susah-susah membuat boneka lagi.”
“Iyo,
lagipula kita tidak akan tahu didalam sini ada perangkap lagi atau tidak.”
“Tadi
ada Notifikasi.”
Mereka
berdua mengangguk.
Skill Lock Pick Acquired
|
“...
Kita punya pemberitahuan lainnya juga rupanya, aku pikir ini dari saat kita
melempar boneka itu dan mendapat exp rupanya bukan.”
Gupi telah mengirim permintaan pertemanan [Y/N]
|
“Ngapain
Guntur minta permintaan pertemanan?”
“Tauk,
wong deket juga mending tolak ae.”
“Yoyoyoyo”
Kalian telah menolak permintaan pertemanan dari Gupi.
|
“Apa!!
Mereka berdua menolaknya!, dasar anak nakal!”
Lita
yang masih belum mendapat giliran bertarung bisik-bisik ke telinga Gupi.
“Mentang-mentang
mereka kembar, mereka jadi seenaknya gitu?, grrr.”
“Sudah
bos entar beri hukuman aja bosss.” Ucap Tigor lalu menggambarkan alat-alat
hukuman dengan akarnya, yang terlihat sadis. Lalu dia terdiam dan melihat apa
yang baru saja dia gambar “... apa ini, apa yang telah aku gambar!” Tigor
Buru-buru menghapusnya, “Bos baiknya lupakan saja yang tadi saya katakan dan
fokus ke turnamen!”
‘Tadi
itu aku melihatnya, tahu. Tapi. ada benarnya juga yang dia bilang, aku harus
bersiap-siap perform di semifinal.’ Gupi mengangguk-angguk.
“Hmm,
Capailah, dari tadi deg-deg-an.”
“Unn,
mari kita menelusuri jalan ini.”
Dengan
sangat hati-hati Mira dan Mila menelusuri jalan itu, dan mereka setelah
beberapa saat mereka berdua menemukan Goa yang lebih besar dan
ditengah-tengahnya ada seorang kakek-kakek monster dari kelihatannya.
“...
Gnoll? Eh, bukan?...”
“Hohohoho,
rupanya ada yang Gila hingga membongkar ratusan perangkap, dan cukup beruntung
karena memilih masuk kedalam lubang jebakan dan berhasil bertahan hidup. Hmm,
Apa itu boneka?”
“Uhh...
Iya?”
“Dasar,
ngapain dijawab, dia bisa jadi musuh kita!”
“Uhh
Ok!”
*Bzztt
Bzztt*
Setelah
terdengar suara tersetrum itu, tubuh seperti robot terlihat.
“Robot?”
“Bukan
lebih tepatnya Golem Besi dengan rohku sebagai pengendalinya.”
“Woow,
lalu sumber makanannya?”
“Listrik.”
“Keren,
tapi cukup dengan itu, kami berdua ingin ke atas lagi, kami ingin mencari Job
Cooking.”
“...
Tidakkah kalian tersadar? Kalian berdua berbakat jadi penerusku!”
“...
Uhh... bisa ceritakan siapakah Kakek dulu?”
“Hmm,
Aku bernama ... panggil saja Golis, singkatan dari Golem besi bertenaga listrik,
huehehehe, aku merupakan trap master dan juga penjaga kuburan ini, aku membalas
budi dengan menjaga makam mereka dan hanya memberikan kekuatan mereka pada
orang yang aku anggap pantas, tapi tergantung sikon mereka juga, jika mereka
cukup bisa aku akan mengantarkan mereka. Paling depan merupakan kuburan pemasak
handal, mereka meninggalkan teknik mereka bertahan, dan lain-lain begitu juga
semakin dalam, ada juga Warrior, dan terkadang Archer, tapi karena para
Merchant itu hanya pernah sukses dibagian Memasak, mereka mengira tempat hanya
ini diisi pemasak.”
“Baiklah,
tolong bebaskan kami, kami ingin bisa memasak dan juga menggunakan sihir atau
bertarung.”
“Ah
tidak usah, lagipula aku juga bisa memasak dan sangat jarang dan tidak mungkin
kalian bisa menemuiku bagaimana tertarik belajar Job yang akan aku ajarkan?”
“Tolong
jelaskan, lebih detail tentang Job yang akan anda ajarkan.”
“Baiklah,
ini sebenarnya tercipta karena aku seorang penyendiri, aku bisa saja membeli
bahan untuk dimasak, tapi melihat Archer memasang perangkap untuk menangkap
buruan, aku mulai memasang perangkap untuk mencari bahan-bahan langka.”
“”Wooaa””
Mereka
berdua kagum, “Bagaimana, keren kan?, lalu aku mulai mempelajari berbagai jenis
Trap, Trap dari Pemburu, Trap dari Thief, Trap dari Magician, aku bisa
mempelajarinya, dan itu membuatku bisa mengumpulkan bahan-bahan memasakku.”
“...
Tidak bisa dipercaya, dari tadi tidak ada Trap Magic hanya ada jenis Pemburu
dan Thief.”
“Ah,
Trap Magician terlalu merepotkan, tapi tanpa Sihir aku tidak akan mampu
menjalankan mekanisme trap.” Jelasnya, lalu dia terdiam sebentar, “Bagaimana?
Bakatmu dibidang sihir atau qi boleh juga, tapi, aku tidak yakin akan dapat
melampaui Magician Manusia yang telah terlatih, atau Warrior Manusia yang juga
sudah terlatih aku hanya bisa bilang kalian akan lebih besar sedikit dari yang
sedang-sedang saja, bagaimana?”
Mereka
berdua langsung berpikir keras dan tidak sampai 5 menit, “”Ya, Saya Mau Guru!””
“Bagus,
kalian dapat membeli Path Skill kalian di... hmm... di Merchant Guild karena
sepertinya Cook telah pecahkan diri dari Craft Guild ke Merchant Guild yang
kemudian bersatu dengan Allen and Leire’s Prayer, lalu kalian juga bisa membeli
path skill yang berhubungan dengan trap pada Warrior Guild atau Magician Guild,
dan juga kalau kamu bisa menemukannya kamu bisa ke Assassin Guild, tapi itu
jika kamu ingin mengembangkan perangkap kalau kamu ingin mengambil path Cook ya
tinggal ke Merchant Guild.”
“”Baik
Guru!””
*Swish*
Hidden Job Change Successful!
Kamu telah sukses dalam mengganti profesi anda dari Novice WereMouse
menjadi Tref, gabungan istilah Trapper dan Chef, ‘Tr’ dari Trapper lalu ‘ef
dari Chef digabung menjadi Tref... Yeah.
|
“...
Stats info.”
Level
mereka masih dibawah 10, tapi job mereka berubah menjadi Tref, Bonus Stats yang
mereka dapat dari naik level kini tidak lagi Novice atau sekedar bonus atk dan
matk, tapi kini berubah menjadi Bonus pada Art Stats dan peningkatan jumlah MP,
SP. lalu Agi, Wis dan Vit meningkat sebanyak 30 karena berubah jadi Hidden Job Trefs.
Trap
Making, Trap dismantle, Lockpicking. Cooking Spices Making, Cooking anywhere,
Cooking master, banyak skill trap dan cook lainnya yang muncul sebagai bonus,
Trap Mastery Cooking Mastery mereka berdua juga meningkat.
“Hehehe,
berkat Cincin ini peningkatannya jadi dua kali lipat.”
“Yap,
untung kita comot.” Ucap Mira tanpa sadar mengelus-elus pantatnya.
“Iyaa.”
Mila juga mengelus-elus pantatnya tanpa sadar.
Mereka
berdua langsung menoleh ke arah Golis, “Apakah ada senjata epic atau armor
keren sebagai hadiah?”
“...
Tidak ada, dah sana pergi jangan kemaruk.”
Dengan
sebuah jentikan jari, dua buah lubang muncul dibawah Mira dan Mila, Wajah Golis
yang tersenyum sambil melambaikan tangan, “Thathaaa”, ““TIDAAAKKK!!!””,
Pada
akhirnya mereka berdua sukses.
“Gupi
Kalah.” Ucap salah satu penonton yang patah hati melihat kenyataan yang ada
didepannya. Tangannya menembus tubuh Gupi.
Tidak
sampai final dan hanya disemi final Gupi yang datang mengetes pedangnya, kalah.
“Hmm,
Kuakui senjatamu kreatif Gupi” Ucapnya, sekujur tubuhnya penuh dengan berbagai
jenis luka tebasan yang terbakar, beku, ada juga yang membatu, “tapi jika kamu
hanya begini, sebaiknya kamu bermain dengan alat craftmu kembali.” Orang itu
melempar Gupi keluar arena, tanda Gupi kalah dan akan langsung mengalami
resurection.
“Kau
terlalu sombong!, Kau menang karena Job mu merupakan perfect Counter bagi
Tuanku!”
“Huehehe.
Tuanmu harus banyak belajar menggunakan kekuatannya, menjadi Utusan adalah hal
yang sangat langka, apalagi memiliki dua buah kekuatan yang berbeda sekaligus
seperti itu, meski hanya dari Abandoned Angel dan Abandoned Demon tapi untuk
jadi Abandoned Angel atau Abandoned Demon Sekuat itu sangat sulit sampai tidak
mungkin terjadi.” Dia terdiam sebentar melihat ke arah Gupi, “Dan kamu jadi
utusan dua mahluk yang sangat kuat itu sekaligus. Dan dimataku kamu
menyia-nyiakan kekuatan mereka berdua.”
“Uhh.”,
‘Apa yang dia bicarakan, aku tidak mengerti, akankah aku akan mati untuk yang
pertama kalinya?’, perutnya berlubang dengan luka mengucur, tentunya sudah
sangat jelas bahwa Luka ini sangat fatal. Lalu dimatanya yang akan tertutup dia
melihat, mahluk kecil, yang membuat lukanya parah semakin parah. Dia berusaha
mengusir mahluk kecil itu yang menusuk-nusuk lubang diperut dengan tangannya.
“Uhh,
apa yang kamu lakukan Bos, Cepat Heal!!” Ucap Tigor, tapi tidak dituruti karena
alasan yang sudah jelas, fatal attack, tidak bisa diheal, “Bosku Masih
bergerak, dia tidak ingin mati!, meski dia akan langsung diresurect oleh sistem
tapi dia tidak mau mati!”
Lita
yang memangku Gupi hanya bisa terdiam pasrah melihat yang dilakukan Gupi dengan
tatapan kosong, yang meski setiap saat memiliki tatapan tidak berexpresi
seperti ini, entah kenapa expresi ini sangat cocok untuk Gupi.
Disaat
mereka semua menunggu Gupi mati, Gupi sedang mati-matian mencoba mengusir
mahluk-mahluk kecil yang menggrogoti Mana dan Stamina pointnya, meski Fatal
Attack harusnya membawa Gupi ke kematian mungkin karena keajaiban atau karena
serangan itu belum cukup fatal, Hpnya masih ada diangka satu dan Stamina serta
Mananya berkurang sedikit demi sedikit disaat ditusuk-tusuk oleh mahluk kecil
ini.
Gupi
yang takut mati seluruh kekuatan yang ada ditubuhnya dia coba keluarkan semua,
berusaha untuk mencoba menyentuh mahluk-mahluk ini tapi mahluk-mahluk itu semua
cuek, elemen demi elemen keluar, tapi ketika elemen cahaya ada efek yaitu
mahluk mahluk kecil itu menertawai Gupi, Gupi juga mencoba mengusir
binatang-binatang ini dengan tangannya yang berelemen kegelapan, tapi mahluk
kecil itu mulai terlihat takut begitu mengetahui Gupi dapat menggunakan kedua
elemen tersebut, menyadari hal ini, Gupi mencoba menggunakan dua elemen itu
secara bersamaan, yang sebagai catatan hal ini Dia, Gupi, tidak pernah lakukan,
meski Gupi membuat senjata elemen Light dan Dark, proses pembuatan mereka
cenderung proses pengaliran-elemennya bergantian.
*Wooosshh*
Tangannya
mengeluarkan Demonic Aura sekaligus Angelic Aura, dan Gupi langsung
mencengkeram binatang atau mahluk kecil tersebut. Yang langsung menghilang.
You Escape Death
You Incure the Curiosity of the Death
|
‘Aku
mengerti sekarang, cara menggunakan mereka berdua, kedua kekuatan ini sangat
kuat, khukhukhukhu, kekuatan ini dapat mengusir yang membuat orang-orang
menerima Fatal Attack Mati.’ Gupi tersenyum senang. Lubang diperutnya
perlahan-lahan menutup setelah dia aliri kekuatan elemen Light.
“”Ohh
yeahhh, akhirnya kamu bisa menggunakan kekuatan kita, Light and Dark.””
Kamu Akhirnya berhasil menyatukan dua kekuatan yang ada didalam tubuhmu.
Tapi untuk mengetahui kehebatannya kamu harus melakukan percobaan demi
percobaan.
|
Orang
itu yang mau turun dari arena, menoleh kebelakang, “... ohh, rupanya dia bisa.”
Ucapnya yang tenggelam, ditelan keributan masa.
“PEMENANGNYA
ADALAH SHUN! USER YANG MENJADI KSATRIA TERKUAT DIDALAM KERAJAAN BLINEACH!
DRAGON KNIGHT SHUN!”
Diluar
Kirado mengeluarkan nafas lega, “Hahh, untung aku tidak melawan kakak senior.”
Kembali
ke Gupi, Gupi yang sudah sekarat, menunjukkan proses penyembuhan membuat Tigor
dan Lita kaget, “Boss?”
“SStt,
aku bisa menyembuhkan diriku sendiri sekarang, anggap saja sistem Resurection,
bawa aku ke dalam.”
“Iya
bos.”
“Sudah
tidak apa-apa bos?”
“Iya,
entah keberuntungan atau bagaimana, aku baru saja mencurangi kematian,
sepertinya Fatal Damage dapat aku hindari jika fatal damage itu tidak mengarah
ke kepala tentunya.”
“Wow...”
“Cukup
kagumnya, orang itu sangat kuat, hampir semua efek dari Aurum keluar, dia
bahkan menepis Charge Shot dari Bon-Bon.”
“SSsss...”
Desis Bon-Bon murung, “Maaf bos, kami tidak berguna.”
“Ah,
kalian berguna, Akunya saja yang lemah. Hah... lagian wajar lemah, toh aku
Merchant, apa yang kalian harapkan dari seorang Merchant?”
“Hmm
memenangkan pertandingan...”
“Hahhh...”
Gupi mengecek HP Bar yang tidak
berkurang lagi, “Sebaiknya kita bersiap menonton pertandingan berikutnya, aku
ingin melihat siapa yang akan melawan Shun. Aku tidak menyangka ternyata ada
orang yang dibawah level 99 sangat kuat, bagaimana dengan nanti di level 100
lebih, ya?”
“Tidak
tahu bos, tapi saya akan berusaha.”
“Iya,
yang penting kamu berusaha ya, sayang.” Gupi langsung mengelus-elus kepalanya
tepat diantara telinga dan tanduk kecil Lita. Lita terlihat sangat menikmati
elusan tangan bosnya.
min tolong di update lagi nih novel seru ceritanya...thanks LN nya
ReplyDeleteiya... tp kda janji yaaa, Zaki Reona
Deleteok2.
ReplyDelete