Gupi - Chapter 24

Chapter 24 – Grey


      Gupi memperhatikan benang sutra yang mulai terbentuk di roda pemintal dan tergulung, dalam benaknya benang itu sangat tipis, bahkan lebih tipis dari benang sutra biasa, ‘Benang hasil buatan Ahli, memang berbeda.’ Gupi memperhatikan 18 gulungan kecil sutra tipis yang membutuhkan waktu selama tiga jam, Gupi melihat proses ini dengan teliti, Benangnya sangat bagus dan halus.

      Setelah selesai Inana mengambil sebuah gulungan, “Ini adalah cara membuktikan berikutnya.” Inana mengeluarkan sebuah pisau biasa, Inana membentangankan benang itu di dua tangannya, lalu mengadu benang sutra yang tipis itu dengan sisi tajam pisau. Dan Pemandangan yang menakjubkan terlihat oleh mata Gupi yang diperkuat lewat Focus dan Far Sight, Pisau biasa itu terpotong!

      “Wahh...”

      Benang itu memotong pisau itu bagaikan pisau panas membelah mentega. Gupi memperhatikan tangan yang digunakan melilit benang itu. “Lalu tanganmu?”

      “Itulah hebatnya, besi itu bisa terpotong tapi tangan yang memegang benang tidak merasakan apa-apa itu terjadi karena Benang sutra ini ramah terhadap kulit tangan, kamu juga dapat mencobanya, kalau mau.” Dia menawari Gupi untuk mencobanya.

      Yang tentunya membuat Gupi langsung menerimanya, ditangannya Gupi dapat merasakan benang tersebut sangat halus, meski ditarik-tarik dan dililitkan benar-benar ramah dengan tangan. Lalu, jika dibandingkan dengan benang lainnya yang berukuran sama, jika benang lain berukuran setipis ini kulit terkena gesek mungkin akan menimbulkan luka, tapi mungkin karena efek pencernaan Silk Dragon, Sutra ini menjadi special. “Benang ternyata bisa seperti ini, sangat luar biasa!”

      “Sutra biasa jika diolah lewat proses yang istimewa hasilnya akan istimewa juga, jika sutra ini tidak diolah oleh Silk Dragon, benang sutra ini jangankan mampu memotong pisau ini, ditarik saja akan putus jika dibuat setipis ini.”

      Gupi mengangguk-angguk.

      “Dari sini saja kita sudah dapat mengetahui bahwa Kain yang akan terbuat, lalu Equipment yang akan terbuat, akan jadi sangat istimewa.”

      “Kak Inana berucap seperti tidak pernah membuat sesuatu dari Sutra ini...”

      “Memang belum, tapi Aku pernah melihat Nenek membuatnya, dan tidak lupa Aku mencatatnya. Maka dari itu Aku bisa melakukan hal-hal yang Nenek lakukan, huehehehehe.”

      “Oh seperti itu.”

      “Iya, seperti itu.” Balasnya sambil melangkah ke lantai atas

      Otomatis setelah Gupi melihat Inana pergi ke atas, Gupi langsung mengikutinya. Di atas lagi-lagi pemandangan yang menakjubkan muncul, lantai dua merupakan ruangan terbuka yang penuh dengan tumbuhan, mereka ada di berbagai macam tempat mulai dari yang dipot kecil sendiri, pot besar berkumpul, merambat ditembok, dibawah air, mengambang ditengah-tengah air, mengapung diatas air, bahkan ada juga yang tumbuh diatas batu yang tengah mengambang diudara.

      Gupi tercengang melihat tumbuh-tumbuhan ini, Inana mulai bekerja, dengan memetik beberapa daun dari 9 jenis tumbuh-tumbuhan yang berbeda, “Hmm, Daun yang fresh memang diperlukan untuk Sutra dari Silk Dragon ini.” Total yang diambil berjumlah 1 disetiap pohonnya dan ada total 9 tumbuhan jadi mereka bertotal 9 lembar daun yang berbeda.

      Setelah mengambil 9 lembar daun itu, Dia turun kebawah lagi, Inana lalu mengeluarkan sebuah tempat berbentuk persegi dan menaruhnya diatas tungku memasak, Inana juga mengeluarkan 9 buah mangkuk berukuran lumayan besar, yang kemudian Inana susun 9 mangkuk itu dengan formasi 3 x 3, di dalam tempat berbentuk persegi tersebut.

      Inana lalu mengisi mangkok-mangkok itu dengan air biasa, dan menaruh daun-daun tersebut masing-masing pada mangkok yang kini telah terisi air, “Kamu beruntung Gupi, biasanya hanya 8 daun yang bisa terpetik, tapi mungkin karena keberuntunganmu ada 9 lembar daun yang bisa aku petik.”

      Gupi bingung dengan maksudnya tapi tetap mendengarkannya seolah-olah ingin mencari apa maksudnya tersebut.

      Inana lalu menyalakan tungku tersebut dengan sihirnya, ‘Memiliki sihir saat melakukan pembuatan ramuan, atau proses menempa, pasti akan sangat membantu.’ Pikir Gupi jauh dari topik.

      Tidak lama air-air itu mendidih secara bersamaan, Dia terus merebus daun-daun itu hingga mereka berubah menjadi coklat, ketika telah menjadi coklat, apinya dimatikan, dan lagi-lagi ada hal yang tidak masuk diakal, biasanya jika merebus air ada yang akan menguap bukan?, ini tidak, air yang tadi mendidih tidak mengalami penguapan seperti tidak dipanaskan, masih penuh, dan anehnya meski daunnya telah berwarna coklat 9 mangkuk air itu masih bening, jika Gupi tidak melihat prosesnya dari awal dengan mata kepalanya sendiri, Gupi tidak akan tahu jika ada dedaunan yang direbus di mangkok tersebut.

      Setelah selesai merebus, Inana lalu mengambil 9 gulungan benang dan menaruhnya berurutan dari mangkok pertama, kedua, ketiga hingga ke mangkok yang berada dipojok kanan bawah, mangkok nomor sembilan. Air yang ada didalam mangkuk tertumpah keatas loyang persegi tersebut meski sedikit.

      Lalu setelah memasukkan gulungan-gulungan benang, Inana melakukan hal yang aneh, benang pertama dia ulur dengan ujung berada di mangkok nomor satu lalu benang itu diulur kemangkok nomor dua, lalu diulur ke nomor 3, ke nomor 5, nomor 7, nomor 8, lalu kenomor 9, setelah itu diulur kembali dari 9 ke 8, 7, 5, 3, 2, 1, seperti huruf Z , begitu terus hingga habis, lalu gulungan benang berikutnya diulur-ulur membentuk huruf U, ada yang N, ada yang Z terbalik, N terbalik, U dengan arah yang berbeda, bawah, kiri dan kanan, dan terakhir berurutan, dari satu hingga 9 lalu dibalik lagi.

      Proses mengulur ini sangat aneh, dan sangat lama!, butuh waktu beberapa jam, Jika bukan karena Notifikasi-notifikasi yang muncul Gupi mungkin tidak akan menyadari, jika hal yang dia tonton telah berlangsung 5 jam.

      “Ini digunakan untuk memberi warna yang akan ada secara permanen, meski warnanya hanya coklat, dari yang termuda hingga ke yang tertua.”

      Gupi mengangguk-angguk.

      “Tapi tentu aku melakukan ini bukan hanya karena ingin mencari warna, tapi juga karena ingin lebih memperbesar efeknya!”

      Gupi menelan ludah.

      “Sekarang tinggal melakukan proses merebus, agar air-air ini terserap. Kedalam benang.”

      Gupi mengangguk-angguk, sambil melihat Inana menutup rapat tempat tersebut.

      “Sekarang kamu boleh pulang Gupi.”

      “???”

      “Ah, ini butuh waktu yang sangat lama, butuh proses merebus agar terserap sepenuhnya 3 malam 3 hari.”

      Gupi tertegun mendengarnya, “Iya, kak Inana.”

      “Kakak... ya, hmm, Aku tidak menyangka Aku masih terlihat semuda itu, sampai dipanggil kak oleh Half-Bird ini.” Inana menyentuh pipinya sendiri, kulitnya halus dan tanpa cacat sedikitpun, kerutan disekitar mata dan dahi juga tidak terlihat sama sekali, Inana terlihat seperti seorang wanita yang berumur 20 tahunan jika dilihat dari wajahnya yang cantik, putih dan mulus, lalu 15 tahun jika dilihat dari tinggi dan badannya yang seperti anak-anak remaja pada umumnya, kedua tangannya yang mulus bagai kulit balita, kedua kakinya juga mulus bagai kulit balita, jika ditambahkan 20 tahun, 15 tahun, 5 tahun dan 5 tahun, total umurnya 45 tahun... .

      *Pfft*

      “Ada apa Gupi, kok diem?”

      “Tidak ada, kak..., hanya mengingat sesuatu.”

      “Oh, baiklah.”

      “Pamit sebentar kak”

      Setelah menerima balasan berupa anggukan dari Inana, Gupi keluar dan mengingat-ingat apa yang ingin dia lakukan. Sementara Gupi mengingat-ingat apa yang dia ingin lakukan, mari kita intip Status Tabelnya.

Nama: Gupi Ras: Birdman   HP 7885
Job : Merchant Level: 80 SP 7885
STR 310   ATK 950 MP 6085
AGI 373   DEF 729 FAME 2720
VIT 243   MATK 521 ART 30
INT 167   MDEF 549    
DEX 375   ACC 2250    
WIS 183   EVA 1865    
LUK 143   P.EVA 143    

(A/N: Akhirnya sempet juga buat stats)

      “Ahh, iya, peralatan untuk para tikus.” Ucap Gupi, baru tersadar hal yang telah ia rencanakan. “Aku akan membuat mereka menggunakan helm bertanduk seperti Unicorn, jadi setidaknya mereka dapat menabrak musuh yang kecil sebagai bentuk perlawanan, para Mice yang tidak masuk kategori special tidak memiliki alat untuk bertahan seperti yang masuk kategori special, seperti cakar yang lebih tajam dan besar, Gigi yang tajam, atau lainnya yang belum ditemukan.”

      Sambil mengangguk-anggukan kepala, Gupi melangkah menuju keluar dan diluar, tikus-tikus tengah mengeroyok kelinci-kelinci, dan 7 pangeran tengah berlatih mengarahkan para tikus-tikus kecil itu, membuat formasi-formasi yang digunakan untuk menyerang para kelinci, ayam atau anjing liar yang terkadang lewat, mereka sepertinya tidak menyerang Induk Tikus lainnya.

      Bon-Bon yang tengah tiduran diatas tubuh Pelangi terbangun dan seperti merasakan tuannya datang, langsung menoleh ke arah gerbang, dan melihat tuannya benar-benar ada disana, langsung berlari ke arah tuannya. Pelangi yang merasakan pergerakan Bon-Bon juga jadi menyadari ada tuannya didepan gerbang.

      “Hmm, Pelangi.” Ucap Gupi lewat telepati.

      “Iya Tuan?”

      “Panggil seluruh pasukan.”

      Pelangi langsung menaikkan ekornya dan 7 anak-anaknya langsung datang mendekat diikuti oleh small mice army, tapi ada small mice army yang masih bertarung dan memungut barang-barang dari kejauhan, setelah beberapa saat, mereka baru kembali semua.

      Dibelakang 7 pangeran tikus ah sebelum Aku lupa, Gupi telah mengikat 7 buah pita berwarna sesuai nama mereka, agar mudah diingat, dan agar lebih cute, lols. Dibelakang 7 pangeran, eh 8 pangeran tikus, “Loh, kok ada tambahan satu?, kenapa Dia berbaris disebelah para pangeran tikus?”

      “Maafkan saya belum memberi tahu tuan, Small Mice Army diketuai oleh 50 ekor tikus, tuan.”

      “Lalu?”

      “Setiap anakku akan memimpin 7 komandan tuan, dan setelah dibagi-bagi, tersisa satu komandan, lalu melihat Special Small Mice Army saya mendapat Ide, kenapa tidak menyuruh satu komandan yang merupakan paling kuat diantara ke lima puluh komandan, memimpin para pasukan khusus.”

      “Ohh, seperti itu. Hmm, Apakah dia memiliki nama?”

      “Untuk yang itu saya belum tahu tuan.”

      “Grey, Aku akan menamai tikus yang ini Grey.” *Greettt* Gupi tiba-tiba merobek lengan bajunya kanan kiri, lalu ujung celana yang kanan dan kiri, “Sini, Grey.” Perintah Gupi, dan setelah Grey mendekat, Gupi memasang robekan kain-kain itu sebagai pita, “Untuk sementara, Gunakan pita darurat ini.”

      “Citt Cittt.” Tiba-tiba tikus itu menangis.

      “Loh kok nangis?”

      “Dia terharu tuan, menggunakan Pita dari baju tuan besarnya, merupakan kenikmatan tertinggi baginya.”

      “Ahh, begitu... Cep cep cep cep, sudah, jangan cengeng, berbaris lagi.”

      Grey langsung berbaris disebelah para pangeran, Gupi tahu tentang Tikus yang satu ini, dari 50 tikus yang menjadi tikus percobaan hanya Tikus inilah dari tujuh puluh giliran seluruhnya adalah racun!, itu juga dia tahan, dan jika tidak mendapat keterangan tentang yang dialami tikus ini, Grey, dari Pelangi, Gupi mungkin akan menganggapnya tengah merasakan efek dari percobaan yang berguna dalam bidang healing. ‘Mungkin Grey jadi mendapat kekebalan akan racun yang dia telan dan mungkin setelah efeknya bertumpuk-tumpuk didalam tubuhnya, racun-racun itu menempa tubuh tikus ini.’ Pikir Gupi mencoba menggambarkan teori tentang yang perbedaan yang tikus ini alami.

      Dibelakang 7 Rat Prince masing-masing ada 7 Mice Captain yang memimpin sejumlah pasukan-pasukan tikus, yang berkantung sebagian dan kekar sebagian. Sedangkan dibelakang Grey Mouse yang tumbuh jadi komandan dari seekor tikus biasa ada sejumlah tikus-tikus kecil memiliki bagian-bagian tubuh yang membuat mereka khusus, Tikus-tikus ini hanya berjumlah 150 ekor, dan level dari Pelangi kini telah mencapai 40, dan itu berarti 1850, yang berkantung dan kekar dibagi rata ke 49 Mice Captains dan 49 Mice Captains dibagi rata ke 7 Rat Prince.

      Kira-kira dari semua small mice army yang mengikuti Rat Prince 10%nya merupakan Small Mice Army yang menempuh jalur berkantung dan berkaki besar agar cepat berlari, lalu 90%nya bertubuh kekar dan bercakar, Kulit mereka halus meski tidak sehalus sutra biasa yang sering dijumpai ditoko pinggir jalan. Mungkin jika musuh mereka adalah sesama small mice, kulit ini dapat menangkis serangan mereka, tapi jika ditendang kelinci, dipatok ayam, mereka bisa mati, untuk anjing liar tidak usah ditanya, karena bagi Anjing liar Small Mice Army dianggap BSSs, Bite Sized Snacks, lols.

      BSSs yang special, maksudku, Small Mice Army yang special kini mulai terlihat aneh... yang bercakar kini lebih mirip , yang kaki belakangnya besar kini lebih mirip kelinci, ada juga tikus yang berdiri dan dua tangan depannya mengepal seperti petinju, tidak perlu kuucapkan yang berekor, kini ekornya berbulu dan mirip seperti tupai, dan ku tarik ucapanku sebelumnya, mereka ada yang memiliki selaput yang memungkinkan mereka terbang atau mengudara sementara diudara.

      “Mother of GOD Mice!” Mata Gupi mendelik saat memperhatikan tikus-tikus kecil sebelumnya yang hanya tampak special kini menjadi tambah special!, “Apa itu... apa itu landak?”

      Ada juga yang berevolusi menjadi landak, sungguh mencengangkan, bagi Gupi. “Tuan, saya lupa bilang, Small Mice Army dapat berevolusi sesuai dengan hal-hal yang mereka temukan dan inginkan, biasanya mereka berevolusi ke hal tersebut karena mereka ingin kekuatan yang cukup untuk melampaui hal-hal yang membuat mereka kesulitan, atau mencapai hal-hal yang diinginkan, Small Mice Army yang dipimpin Rat Prince adalah contoh yang sebelumnya mereka berevolusi untuk bertahan hidup, sedangkan yang dipimpin oleh Grey yang mengalami kesulitan hidup, berisi small mice army special yang memiliki keinginan yang kuat, biasanya berhubungan dengan hal-hal yang tuannya inginkan, misal seperti yang bercakar itu dia ingin bisa memanjat agar bisa mengambil buah dan setelah beberapa bulan keinginannya tercapai, dan hal-hal yang sejenis dialami, dia ingin bisa meninju monster, lalu dia ingin terbang dari pohon ke pohon setelah melihat mudahnya burung-burung terbang diudara.”

      “Ini hal yang penting, kenapa kamu tidak memberi tahu hal ini, Pelangi?”

      “Karena..., hal ini masalah kecil dibanding 7 Rat Prince, mereka anak-anakku tidak seperti Small Mice Army yang pikirannya terdengar olehku orang yang memanggil mereka, Rat Prince, anak-anakku tidak bisa didengar.”

      “Bisa mendengar para Small Mice Army?”

      “Iya, tuan.”

      Gupi terdiam dan muncul ide, “Saya ingin mencoba mendengar suara-suara Small Mice Army suarakan.”

      “Baiklah, tuan.” Pelangi terdiam dan suara demi suara mulai terdengar ditelinga... bukan... mereka terdengar dihati... didepannya tikus-tikus itu dapat dirasakan, “Dirasakan” Gupi tidak bisa menggambarkan apa yang dia rasakan, ada ribuan suara didalam kepala atau hatinya, tapi bukannya berisik Gupi merasa ... puas?, senang?, Gupi tidak tahu apa kata yang tepat untuk menggambarkan hal ini.

      ‘Aku dapat merasakan hal-hal yang mereka pikirkan, mereka tidak perlu memberi tahu, Aku hanya tahu, apakah ini yang dirasakan oleh Tuhan?, bisa merasakan hamba-hambanya, dan hamba-hambanya yang taat akan menemukan jalan untuk mereka, ah...’ Gupi menggelengkan kepala, ‘saat-saat religius sebentar saja.’ Setelah berpikir seperti itu, Gupi mengangguk ke arah Pelangi dan melihat anggukan tuannya, Pelangi memutus hubungan tersebut.

      “Sekarang aku tahu apa yang mereka rasakan dan kini aku mendapat ide mengenai equipment mereka.” Gupi yang tadi ingin membuat helm berubah pikiran, Gupi ingin membuat sesuatu yang cocok buat mereka, tapi Gupi... tidak memiliki banyak bahan-bahan untuk pembuatan armor atau senjata yang biasa, yang berelemen air banyak, tapi jika digunakan untuk membuat armor atau senjata, takutnya bukan berkurang, darah monsternya malah tidak habis.habis. Gupi kebingungan mencari bahan-bahan tersebut, ‘Masa pakai kayu... .’ setelah kebingungan beberapa saat, ‘Ah, dari Drop, aku tidak pernah menerima drop berupa equipment meski mereka sering menyetor daging atau herb, mereka jarang menyetor drop berupa equipment.

      “Pelangi, apa ada armor, senjata atau Ore yang jatuh?”

      Pelangi memiringkan kepalanya, lalu dengan polosnya bertanya, “Apakah mereka diperlukan tuan?”

      “...” Gupi tidak tahu berkata apa lagi, masa melihat bosnya ketok-ketok besi, equipment dan ore tersebut dianggap tidak diperlukan.

      Tanpa berkata apa-apa, dan melihat konfirmasi yang menyatakan ‘Iya’ lewat wajah tuannya, Pelangi langsung mengantarkan tuannya ke sebuah tempat yang tidak terduga.

      “Kalian... membuang mereka dilubang ini?!!” melihat Pelangi mengangguk, Gupi tidak tahu apa yang mesti dia lakukan, dia tidak tahu harus menangis atau loncat kedalam lobang.

      “Lubang ini kami yang gali dengan kedalaman 20 meter, lalu lebar 5 meter mungkin kita nanti akan butuh lubang tambahan untuk equipment lainnya.”

      ...

      Gupi tidak tahu harus berkata apa mendengar perkataannya, mau nangis salah, mau ketawa juga salah, Jika mereka membiarkan loot ini ditempatnya ada kemungkinan monster lain akan memungutnya, di Regal Realm sistem ini benar-benar membuat para pemain geram, tidak bisakah mereka membuat item-item yang tidak dipungut menghilang?, tapi jawaban atas keluhan mereka tidak datang, tapi jika mereka membiarkan monster-monster datang, monster-monster akan mengambil loot tersebut, apalagi makanan, terkadang monsternya yang jahat mereka yang mengambil duluan dan melarikan diri.

      “20 meter ya?” tanya Gupi, dan melihat anggukan, sebagai jawaban, Gupi langsung menyuruh flare turun dan di 14 meter ada tumpukan armor terlihat, jika bukan karena flare, Gupi mungkin perlu datang kesini disiang hari, atau minimal ada bulan purnama-lah, untuk melihat tumpukan-tumpukan armor, dan dengan sebuah pikiran, item-item itu langsung masuk kedalam Cincin ditangannya, kira-kira seluruh benda yang ada dalam radius 5 meter lebih 5 inci dengan kedalaman 20 meter tersebut langsung masuk kedalamnya, bahkan dengan tanah-tanahnya.

      “Ah! Ada tikus yang ada didalam armor!”

      Gupi yang panik langsung mengecek isi Cincinnya dan mendapati ada beberapa tikus yang tengah kebingungan, didalam, Gupi langsung mengeluarkan mereka. Takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap mereka.

      Dan dengan kejadian ini Gupi mendapat dua hal yang membuatnya senang, pertama bahan untuk membuat armor, kedua, Cincin ini dapat menampung mahluk hidup!, Gupi mencoba memasukkan tikus liar, tapi ternyata tidak bisa, dan harus pet sendiri atau sesuatu yang merupakan anak buah atau mereka minta ijin.

      “Bisakah mereka bernafas didalam tadi?”

      “Bisa, tapi mereka merasakan tempat itu tempat yang aneh, tidak ada apa-apa selain warna gelap itu juga jika bukan karena Flare menerangi armor-armor yang mereka jadikan pijakan.”

      Gupi mengangguk-anggukan kepala, memang begitulah pemandangannya didalam, Gupi juga memerlukan Flare jika ingin mencari sesuatu, lalu muncul Ide Gila, Gupi mengubah ruang satu kilometer kubik tersebut menjadi ruang yang sangat lebar tepatnya berapa Gupi tidak tahu, tapi Gupi telah menciutkan tinggi dari ruang itu menjadi 50 meter, dan sisanya menyebar, tapi dia butuh pengecekkan, dia memasukkan sebuah pohon mungkin karena termasuk benda yang tidak bertuan atau telah dianggap milik siapa saja, Pohon itu Gupi masukkan kedalam beserta sejumlah tanah dan air, tentu setelah memerintahkan Pelangi mulai berburu lagi, sedangkan Bonbon tetap mengikuti tuannya, Gupi mencoba membuat Flare didalam Cincinnya seolah-olah berfungsi sebagai matahari, dan hanya waktu yang dapat memberi tahu apakah Flare dapat menggantikan fungsi matahari atau tidak...

      “Gupi...”

      Gupi menoleh kebelakkang dan mendapati 3 Roh yang senang mengikutinya tengah berkumpul, “Iya Pilar?” balas Gupi dengan pertanyaan pada Roh yang memanggilnya.

      “Waktuku telah tiba, Pedang berhargaku kini telah hidup kembali bahkan memiliki tuan yang hebat juga.” Gupi dapat melihat tubuh pilar lebih tembus pandang dari biasanya.

      Menyadari betapa sedihnya nada dari ucapannya, Gupi tahu pembicaraan ini serius, “Iya, keinginanmu telah tercapai, bukan?”

      “Iya, tapi langsung pergi begitu saja, rasanya ada yang mengganjal dihati, aku tidak bisa mengajarimu kemampuan apa-apa karena kamu seorang Merchant, aku juga tidak bisa memberimu sesuatu karena aku hanya hantu, tapi Aku ingin memberi tahu teori tentang Chi Enchantment tersebut.”

      Gupi mengangguk dan coba mendengarkan, dan ternyata setelah beberapa percobaan Chi Enchantment ternyata tidak sesederhana Chi Charging lalu melempar Chi itu, pertama Chi yang berkumpul ditangan berasal dari badan, jika hanya beberapa detik ke salah satu bagian tubuh yang penuh mungkin tidak terasa tapi jika dialirkan ke kepala, tangan, kaki, stamina kira-kira setelah selesai 2 detik ke 5 arah, Stamina mulai berkurang meski sedikit, “Aku tidak pernah menyangka mereka membutuhkan Stamina tapi untung Vitku besar, jadi hanya melempar-lempar Chi tidak akan terasa.” 2 detik hanya 1 dan tidak begitu terlihat, tapi setelah ke 5 arah stamina ternyata berkurang 5 point, memang terlihat kecil, tapi perbedaan sebelum mengetahui dan sesudah mengetahui ini efeknya sangat berbeda. Setelah tahu ternyata Chi Enchantment menggunakan stamina, Gupi mencoba menggambarkan tembakan yang dihasilkan oleh tangannya padat dan cepat, hasilnya staminanya berkurang lebih cepat tapi Gupi tahan dan langsung tembakkan dengan gerakan tinju ke arah pohon, dan benar ada kepalan tinju tercetak disana. “Ini sangat mengagumkan!”

      Melihat Ranting yang terjatuh Gupi langsung mendapat ide mengalirkanya lewat ranting pohon, dan ternyata ranting pohon itu jadi sekeras besi, Gupi memainkan imajinasinya, membuat ranting pohon itu jadi lentur sekali melebihi kelenturan pohon pada umumnya!

      *Dar*

      Karena Gupi terlalu senang melakukan percobaan-percobaan pada ranting pohon itu, ranting pohon itu meledak, dan meledaknya ranting membuat dia kaget serta ingat apa yang diucapkan oleh gurunya, Gogos, *Gluk* ‘Untung Aku tidak menggunakan badan ini...’ pikir Gupi.

      Gupi berbalik dan mendapati Pilar telah mulai pudar, “Terima Kasih petunjuknya Senior!”

      “Sama-sama, Gupi, jaga Bella dan Kiki baik-baik ya, selamat tinggal.”

      Gupi mengingat-ingat kebaikan yang dilakukan pilar, “sekali lagi terima kasih.”


      Pilar Mengangguk ke arah Gupi, setelah melihat ke arah Bella dan Kiki, Pilar berbalik dan berjalan menuju keatas perlahan-lahan mulai menghilang, Gupi sekali lagi berterimakasih dalam hati.

No comments:

Post a Comment