Gupi - Chapter 25

Chapter 25 – Set Equipment of Mouse’s Steel Will


      Gupi setelah melakukan hal-hal menakjubkan dari Chi Enchantment langsung mendapat ada perubahan pada Description skill


Chi Enchantment [Passive] Level 7 Beginner
Keterangan:
Skill Exclusive barbarian/orc mild version.
Melapisi badan dengan tenaga dalam sehingga ketika melakukan serangan tenaga dalam akan dapat pergi dari tubuh dan dapat membuat seranganmu memperoleh jarak serangan meski damagenya berkurang. Ada kemungkinan musuh akan terdorong. Setelah melakukan Percobaan dan percobaan, Dapat mengalirkan Chi kedalam peralatan-peralatan yang disentuh, tapi hati-hati karena dapat meledak jika peralatan itu terlalu lemah.


      “Mantap, skillnya langsung meningkat sebesar 7 level.” Gupi mengangguk-angguk, sekarang telah bisa mengalirkannya ke peralatan yang dia pegang kekuatan palunya meningkat!, meski palu tidak bisa dibuat lentur, tapi Chi Enchantment membuat Palu ini bertambah kuat!

      Dengan Element Coating Hand diluar peralatan, dan Chi Enchantment didalam peralatan, Palu yang dia pegang menghasilkan baja yang mengagumkan!, dan setelah beberapa diskusi, Gupi memutuskan membuatkan Baja yang memiliki dua elemen, yaitu tanah dan angin, setiap Gupi menghantamkan palunya, Chinya bersamaan dengan Element yang melapisi palu keluar dan menyerap dibesi yang tengah dia hantam, meski ini membuat boros mana karena harus melapisi dari ulang dan mengisi palu dengan Chi, efeknya jauh lebih mantap!, Gupi ingin menggunakan elemen listrik, tapi jika dibandingkan, antara listrik dan dua elemen tersebut, tentu dua elemen yang Gupi diskusikan dengan Pelangi lebih cocok untuk pasukan-pasukan kecil ini, Gupi membuatkan armor baja berelemen tanah dan senjata berupa cakar baja, untuk yang berkantung Gupi sementara tidak membuatkan apa-apa, pasukan yang dipimpin Grey juga, bukan hanya karena tidak ada bahan tapi juga karena mereka tidak begitu memerlukan armor.


Armor yang anda buat masuk ke tingkatan High-Special, Mohon beri nama Karya anda.


      “Aku akan menamai set equiment ini, Mouse’s Steelwill!” Gupi menamainya begitu karena Ironwill tidaklah cukup untuk menggambarkan kemauan mereka untuk melaksanakan tugas mereka saat mencari bahan-bahan yang diperintahkan, Gupi mengganti Iron dengan Steel, yang kebetulan merupakan bahan baku dari armor ini.



Mouse’s SteelWill Equipment Set
Equipment set yang terbuat dari baja hasil melakukan folding demi folding dan kasih sayang oleh tuannya untuk Small Mice Army, Set ini terdiri dari helm, full body armor, sepasang cakar depan dan sepasang sepatu untuk cakar belakang dan Cincin berduri untuk ujung ekor. Set Equipment yang dibuat dengan penuh ketelitian ini adalah equipment bergrade Special, Tingkat ketelitian seperti ini tidak mungkin tercapai kecuali tuannya pernah merasakan menjadi tikus!

Helmet of Mouse’s SteelWill [Earth Major]
Helm yang terbuat mengikuti alur kepala tikus, menutupi kepala tikus tapi tidak mengganggu pendengaran, penglihatan serta membuat The Mice dapat menggigit.
Physical Resistance 10%
Def: 20
Dur: 40/40

Full Body Armor of Mouse’s SteelWill [Earth Major]
Full Body Armor yang terbuat untuk seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki, Full Body Armor berukuran kecil ini terbuat dari lempengan-lempengan armor yang jika disusun membentuk lengkungan tubuh tikus dan menutupi tubuh tikus yang menggunakannya,
Physical Resistance 30%
Def: 80
Dur: 100/100

Two Pair Claw of Mouse’s SteelWill [Wind Major]
Dua pasang cakar yang dibuat dengan hati-hati, memiliki ketajaman yang jika dibandingan dengan cakar tikus biasa 20x lipat!
Atk: 40-45
Dur: 40/40

Horned-Tail ring of Mouse’s SteelWill [Earth Major]
Cincin untuk ekor yang bisa digunakan untuk bertahan atau menyerang serangan dari belakang.
Atk:5-5
Def:5-5
Dur: 20/20


      “High Special Grade... untuk binatang peliharaan, lumayanlah.” Gupi membuat Set ini dari melebur equipment-equipment busuk itu, Gupi berniat membuat equipment terbaik untuk yang terbaik, dan hasilnya yang terbuat dari baja ada 300 set dalam waktu 2 hari full bekerja, yang kemudian diberikan ke tikus-tikus terkuat dan tertua diantara mereka.

      “Hahh, karena Iron Orenya telah habis..., kita akan menggunakan logam yang kekuatannya lebih rendah dari Baja tidak apa bukan?”

      Mereka tidak masalah, mendapat 300 set armor itu saja sudah membuat mereka senang, karena dengan 300 set armor itu mereka akan dapat berburu lebih efektif, mengikuti hari berikutnya, Gupi membuat set armor seperti yang kemarin, tapi kali ini terbuat dari jenis logam yang lebih lemah, seperti copper, seng atau timah, hanya saja karena logamnya jelek Gupi tidak membuatkan cakar, bukannya membantu cakar itu dapat mengganggu, dari yang tertua dan terkuat armor-armor logam itu terdistribusi, timah, tembaga dan lain-lain.

      “Fiuh, ribuan armor mengebut dalam 3 hari, meski armor mini jika ribuan melelahkan juga rupanya...” Ucap Gupi.

      Tapi melihat Blacksmithingnya meningkat menjadi level 3 membuat Gupi senang, meningkatkan skill menempa memang butuh waktu yang sangat lama. Jadi kebanyakan orang-orang job Craft jarang bertualang, karena jika mati, skill crafting yang susah-susah ditingkatkan turun 5% atau tergantung level.

      “High Special... lumayan-lumayan... dibanding armor-armor biasa ini yang tipenya Low Special.” Gupi membandingkan armor High Special tersebut dengan armor-armor Low Special, jelek memang tapi cukup untuk sementara. Pikir Gupi.

      Ada beberapa jenis armor, Common, Special, Artifact, lalu God. Memiliki Jenis Special belum tentu lebih baik dari yang Common, dan memiliki jenis Artifact juga belum tentu lebih baik dari yang Common. Common adalah Equipment biasa yang terkadang dapat dibeli ditoko pinggir jalan atau dapat diterima dari NPC lewat Quest, Common dengan level 20 tentu akan kalah dengan Special level 15, tapi Common Equipment disebut Common karena Efeknya hanya Atk atau Def terkadang Elemen. Special Equipment biasanya terbuat dari bahan pembuatan yang lumayan bagus dan terdiri dari 3 efek, Atk/ Def, Durability yang tinggi/Serangan Elemen, dan Efek tambahan berupa resistant atau tambahan serangan yang lebih besar, sedangkan Artifact Equipment memiliki 4 efek atau lebih, terkadang mereka juga memiliki Skill yang akan bisa digunakan jika Equipment Artifact itu sedang digunakan. Sedangkan God-Tier nanti satu bulan lagi, saat pengolahan Silk Dragon’s Silk telah usai baru kita ketahui.

      Tapi didalam Equipment Jenis bukanlah segalanya!, Tidak jarang ada equipment Special yang statsnya kalah jauh oleh Common, karena seperti penjelasan diatas, mereka bisa langsung disebut Special jika memiliki 3 efek, Artifact juga mengalami hal yang sama, malah Artifact terkadang stats nya lebih parah dari Common karena Artifact sebagian besar ditemukan direruntuhan atau didungeon-dungeon langka. Maka dari itu tulisan Low, Medium High sebelum tulisan mengenai keterangan Common, Special atau Artifact sangat penting, meski terkadang ada Equipment yang tidak menunjukkan tulisan tersebut. Tapi kini hampir setiap orang memperhatikan tulisan tersebut, Jika High pasti banyak yang membeli, tapi jika Low meski barang itu artifact orang pasti mikir-mikir sebelum membelinya, karena meski jumlah point efeknya hanya satu asal ada 4 atau 5 efek itu sudah termasuk artifact, dan jika mereka ingin memperbaiki barang artifact itu kemungkinannya hanya menjadi medium, tapi meski Low bukan berarti Equipment itu rusak bisa jadi memang hanya segitu batas kemampuan bahan atau pembuat dari equipment tersebut.

      Equipment rusak seperti senjata yang dimiliki Pilar adalah contoh Low-Artifact, tapi setelah diperbaiki dan perbaikannya sukses besar peningkatan dari low jadi High-Artifact adalah sesuatu yang biasa. Lalu, dari Common ke High-Common cuma butuh penambahan Elemen saja biasanya cukup atau Equipment tersebut direfine menggunakan logam yang lebih tinggi derajatnya.

      Yang membuat terkejut... meski tema-nya jaman pertengahan jika dilihat dari rumahnya atau hal-hal lainnya, pengetahuan tentang Logam, Chemistry dan lain-lain sangat maju, bahkan mereka menggunakan tambahan sihir,  karena sihir lebih enak digunakan dan lebih ramah lingkungan. Hampir setiap keluarga ada orang yang memiliki sihir, bagi yang tidak biasanya menggunakan batang kayu atau mengikuti pelatihan Mercenary sesuai arahan bakat.

      Jadi kalau menurut Gupi, teknologi  belum ditemukan itu wajar, mereka masih terlalu sibuk meneliti tentang sihir yang jelas tidak ada waktu untuk meneliti hal lainnya, dan tentunya mereka juga sibuk bertahan hidup dari serangan-serangan yang terkadang datang. Entah dari Monster atau dari Manusia lainnya.

      “Ah Gupi, selamat datang, mari kita buka bersama-sama.”

      Gupi mengangguk, sebelumnya Gupi telah melakukan riset sebentar, dan merebus kain di air yang berisi daun, kulit pohon, atau merebus kain di air hasil dari merebus daun, kulit pohon atau lainnya memang mengubah warna, tapi kain dan benang berbeda! Jadi ini-lah yang membuat Gupi penasaran melihat hasilnya.

      “Inikah hasilnya?”

      “Iya, 9 yang warnanya polos, dan 9 lagi yang bercampuran, Aku telah mendapat ide ini sejak lama.”

      Gupi memperhatikan 18 gulungan benang itu dan bingung, perbedaan warna mereka sangat sedikit... sangat kecil... sangat berbeda dengan bayangan Gupi, Gupi mengira perbedaan coklat mereka akan kontras tapi perbedaan mereka hampir tidak terlihat, hanya yang paling kanan dan kiri yang terlihat perbedaanya, jika yang paling kanan ketemu yang sebelahnya belum tentu keliatan, dan hal yang terlihat setelah direbus... mereka terlihat lebih tebal... bukan... kata yang tepat untuk mereka tampaknya mereka tambah panjang sehingga gulungannya jadi lebih tebal.

      “Apakah kakak menggulung ulang mereka?”

      “Iya Gupi, jika tidak digulung ulang takutnya malah tambah repot, lagipula setelah direbus terlihat-kan efeknya?”

      “Iya, Gulungannya lebih tebal bukan karena diameter benang bertambah tapi benang bertambah panjang... Saya tidak pernah menjumpai hal seperti ini...”

      “Begitu juga diriku, dan dengan bertambah panjangnya mereka, meski sedikit dengan ini Aku akan dapat membuat sarung tangan tidak hanya sampai siku tapi sampai bahu, lalu Aku akan dapat membuatkan bonus yang lain juga.”

      Gupi mengangguk senang sangat sangat senaang akan mendapat equipment tambahan, Gupi juga meraba benang sutra itu tidak ada yang merugikan, malah benang ini jadi benar-benar bagus, mereka memiliki warna yang indah dan ketika ditarik mereka jadi memanjang, tapi meski ditarik terus dan terus tidak selesai-selesai bahkan dari ukuran selengan bisa ditarik hingga Gupi menarik kedua tangannya melebar seperti orang-orangan sawah, dan itu sepertinya batas maksimal bisa ditarik, Benangnya bisa ditarik hingga 4 kali panjang semula, Gupi kagum akan keelastisan atau kelenturan dari benang, tapi... “Apakah ini tidak berefek pada damage yang dipantulkan.”

      “Tidak, justru jika seperti ini malah lebih bagus mereka lebih menyatu dengan tubuh, mudah digunakan dan lebih mantap, malah lebih bagus lagi dari sebelumnya, Aku dapat membayangkan kamu tidak akan pernah cidera parah karena menggunakan tangan dan kaki secara terus menerus, seperti saat aku melihatmu pertama datang.”

      Gupi sedikt malu mengingat memar-memar yang masih ada, memar-memar yang tercipta karena memukuli armor sebagai latihan. “Terima kasih Guru.”

      “Hmm, sekarang sisa waktu sebulan akan dihabiskan untuk menenun kain ini.”

      “Tenun?”

      “Iya, proses menenun sangat lama, tapi tenang hasilnya pasti bagus dan tahan lama.”

      Gupi hanya bisa menelan ludah mendengarnya, ‘Jadi butuh waktu satu bulan karena pembuatan kain sutra ini ditenun!?’ Gupi hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar nada penuh keyakinan darinya, ‘Aku perlu memperhatikan tekniknya nanti saat membuatkan sarung tangan dan sepatu dari kain sutra hasil tenunan ini, ini adalah kali pertamanya kain tenun bisa dijadikan pakaian!’ yang Gupi pikirkan jika menenun adalah Ulos, Sarung, atau hal lainnya yang lurus, berbeda dengan menyulam, Contohnya penyulaman benang wol, mereka biasanya langsung jadi barang jadi, misal sarung tangan, penghangat tangan, syal, bahkan ada yang jadi baju.

      Proses menenun jadi sarung tangan? Ini merupakan hal yang penting!, Aku perlu mempelajarinya!, hal-hal seperti itu berkecamuk didalam benak Gupi.

      Tapi dia tahu satu hal yang pasti, Gupi butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk mengetahui hasilnya. Membicarakan soal waktu, Gupi langsung ingat tentang pohon yang dia sinari menggunakan flare, harap-harap cemas yang berujung kecewa..., pohon yang dia masukkan ternyata mati, bukan layu lagi tapi mati, Gupi mengeluarkan pohon itu meminta maaf sebentar karena menggunakannya sebagai bahan uji coba, lalu memotong ranting-ranting pohon berukuran 7 m, diameter kurang lebih setengah meter,  setelah bersih dari ranting-ranting pohon yang mengganggu Gupi memasukan pohon itu lagi beserta ranting-ranting pohon itu juga, masalah daunnya tentu tidak, Gupi membuang mereka.

      “Eman kalau dibuang.” Ucap Gupi, lalu Gupi mencoba mencari hal lainnya, “Inginnya membuat rumah yang aman buat mereka agar bisa berlatih, tapi ternyata karena masalah udara, jadi tidak bisa..., hahh...” lanjut Gupi sambil geleng-geleng kepala, didalam Cincinnya barang-barangnya akan tergeletak berbaris sesuai dengan kondisi dia menaruh, dan diruang yang berada dicincinnya juga ada Gravitasi, jadi seluruh benda-benda akan terjatuh kebawah dan jika ingin menaruh banyak benda maka ruangannya harus diatur dulu agar benda-benda didalamnya dapat ditaruh teratur, dan cukup dengan pikiran Gupi dapat mengatur barang-barangnya sesuka hati, Jika benda yang berada disudut kanan atas ingin dipindah ke sudut kiri bawah bisa dilakukan tidak sampai sekejap mata hal itu selesai, Gupi memindah-mindahkannya lebih enak dan lebih cepat ketimbang memindahkan barang-barang menggunakan tas.

      “Hmm, tapi tas banyak begini bagus juga sih, jadi rame, dan akan membuat Merchant lain tidak akan curiga, karena mereka pasti berpikir, ‘wah tasnya banyak, orang itu keren.’” Ucap Gupi sambil meniru Merchant yang sering menoleh ke arah tasnya.

      “Fufufu.” Tawa merdu terdengar, “Tuan ini, benar-benar tabiatnya sama seperti Half-Bird lainnya, padahal tuan bilang tuan lahir dikota bukan dihabitatnya Half-Bird yang sesungguhnya.”

      “??? Habitat?”

      “Iya, diwilayah yang luas di barat kerajaan Warcian ada perkampungan-perkampungan Half-Beast, orang-orang disana kuat-kuat dan cinta damai, jadi Orc yang haus makanan dan haus wanita segan, lagipula mereka lebih senang kulit manusia yang tidak berbulu.”

      “Darimana kamu tahu Bell?”

      “Tentu karena aku... Aku... Aku...” Bella terus bilang Aku hingga Gupi tersadar, pasti ada sesuatu yang membuat Bella anak sekecil ini berada di hutan seperti ini.

      “Tidak apa Bella, Aku tidak menanyakan hal itu lagi...” mendengar perkataan Gupi, Bella terdiam dan memandang ke arah Gupi.

      “Ada sesuatu yang mengunci ingatan Bella, bisakah kakak menolong Bella?”

      “Hmm, kakak belum tahu apakah kakak bisa menolong atau tidak, tapi kakak akan berusaha menemukan cara agar ingatanmu bisa terbuka.”

      “Terima kasih.”

      Gupi mengangguk, sedangkan untuk masalah Kiki, Gupi juga tidak tahu karena Kiki tidak pernah memberi tahu apa-apa.

      ‘Hmm, perkampungan yang berisi Half-Beast atau Half-Bird? Informasi yang menarik.’ Gupi berencana kesana jika bisa.


      Cinta tidak mengenal batas, pernikahan antara ras satu dan ras lainnya, pernikahan antara bangsawan dan rakyat jelata, tapi pernahkan terpikir tentang Cinta yang benar-benar menembus batas?

      Kembali ke beberapa bulan sebelumnya, Disebuah hutan kecil didekat daerah Gupi berada, ada seekor serigala yang cacat, dia cacat sejak lahir, dimana cacat miliknya membuat tubuhnya lebih lemah dari serigala yang lain, yang tentunya membuatnya sering dibully, ‘Aku lebih baik pergi.’ Pikir Serigala itu, merasakan dirinya dibully hari demi hari membuatnya berpikir lebih baik dia mati, tapi meski dia berpikir lebih baik dia mati, dia tidak pernah menyalahkan orang tuanya akan kecacatan yang dialaminya bukan karena dia baik hati, tapi karena Instingnya menyatakan dia cacat karena saat ibunya mengandung dirinya diserang. Karena itu dia hanya bisa menyalahkan yang menyerang yaitu monster dihutan.

      Setelah menguatkan keinginannya untuk pergi, Serigala lemah itu pamit pada orang tuanya, dan langsung pergi, Serigala itu pergi dengan harapan dia akan mendapat keadilan seperti serigala lainnya, bisa berburu, bisa makan dan yang terpenting bisa memiliki anak.

      Tapi, apa dikata saat mengejar kelinci, Serigala yang cacat itu tercebur kedalam sungai, air yang deras menghanyutkannya, tapi mungkin karena sedikit keberuntungan masih memihak padanya dia berhasil menepi, menepi ke hutan yang berisi banyak Monster.

      Monster-monster disini beraneka ragam dari goblin hingga ogre atau troll berlalu lalang, ada juga tumbuhan yang bekerja seperti venus trap, memancing monster-monster kecil menggunakan perubahan tubuhnya biasanya saat monster itu takluk, monster itu akan dibunuh untuk dijadikan pupuk bagi tumbuhan, dan dibagian hutan kecil ini juga ada yang bernasib sama seperti serigala itu, Venus Trap yang cacat, biasanya Venus Trap berburu memancing dengan menggunakan perubahan tubuh mereka sehingga monster mendekat, tapi hanya perubahan tubuh tentu akan kurang maka dari venus trap akan mengeluarkan aroma yang membuat monster tertarik, tapi Venus trap yang cacat ini tidak mampu mengeluarkan aroma tersebut, sehingga seumur hidupnya tidak pernah merasakan daging, tempatnya tinggal pun berada disekitar sungai, hanya hidup menggunakan fotosintesis. “Aku ingin makan daging, hingga kapan aku harus berfotosintesis seperti ini?” Ucapnya.

      Dan takdir yang aneh membawa dua mahluk yang cacat ini bertemu, ‘Kesempatan!, Serigala!, Aku akan berubah jadi serigala!’ Pikir Venus Trap itu, dia langsung membentuk tubuhnya menyerupai serigala yang cantik, tapi warna kulitnya yang berbeda, tentu membuatnya tidak sempurna, biasanya dengan mengeluarkan aroma, mangsa yang mendekat akan jadi birahi sehingga tidak melihat ada keanehan yang terjadi dan langsung mendekat.

      Mereka bertatapan muka, Venus Trap dapat berubah wujud tapi tumbuhan tetaplah tumbuhan mereka tidak bisa berjalan-jalan sesuka hati, jarak jangkau cabang-cabang pohon-pohonnya bisa digerakan hanya radius 3 meter karena dia tidak pernah naik level.

      ‘Serigala yang cacat lainnya?’ Pikir Serigala itu, bagaimana mungkin ada serigala yang kulitnya seperti itu, pikir Serigala itu, ‘Apakah dia cacat?, Aku tidak mengapa dengan serigala yang cacat, pada dasarnya kita sama-sama cacat. Tapi untuk mendekati seekor betina harus bermodal.’ Serigala yang cacat itu mengingat orang-orang seangkatannya membawakan mangsa kecil sebagai pendekatan. Dengan pemikirannya itu dia pergi kedalam hutan.

      “Ke-kenapa dia pergi?” Ucap Venus Trap itu, “Aku pasti gagal lagi...” lanjut Venus trap itu setelah melihat serigala itu sudah lama tidak kembali.

      Tapi saat dia pikir serigala itu tidak kembali lagi, ternyata serigala itu dengan tubuh penuh luka kembali membawa seekor kelinci dimulutnya lalu mendekat ke Venus Trap itu, “Salam kenal.” Ucap Serigala itu, yang langsung membuat Venus Trap itu terkejut, ‘Apakah dia mengira aku serigala, sungguhan?, Serigala ini memang fisiknya aneh, tapi, dia membawakan aku makanan, Aku makan dia atau tidak ya?’ Venus Trap itu bingung menuruti Instingnya untuk memakan serigala itu dengan kelincinya atau menuruti rasa yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, pada akhirnya rasa yang belum dia pernah rasakan sebelumnya menang.

      ‘Sukses!’ Pikir Serigala itu, ‘menembus lautan semak duri untuk mengejar kelinci terbayar sudah’ setelah melihat ternyata Serigala didepannya mau mengambil hasil buruannya, Serigala itu sangat senang, ekornya bergerak-gerak dari kanan kekiri, apalagi setelah melihat senyuma serigala didepannya, meski instingnya menyatakan serigala didepannya berbahaya, dia berusaha menolak Instingnya itu, dan memperjuangkan rasa yang tumbuh saat pertama kali bertatapan muka.

      “Iya, terima kasih ya.” Balas Venus Trap itu, tentunya menggunakan bahasa serigala yang tercipta dari mengubah bentuk tubuhnya, melihat Serigala didepannya bahagia, entah kenapa ada rasa yang tumbuh didalam dirinya. Serigala itu pamit pergi.

      Semenjak pertama bertemu serigala itu akan memberikan buruan demi buruan kepada venus trap itu, meski hanya kelinci, tikus, tupai, ular atau hewan kecil lainnya yang terpenting perasaan dari serigala itu tersampaikan. Serigala itu mulai melakukan kontak fisik dengan Venus Trap, merasakan kulit Serigala yang didekatnya sedikit dingin, Serigala itu bukan curiga tapi malah semakin mendempetkan tubuhnya ke Venus Trap itu, seolah-olah ingin menghangatkan tubuh dari serigala itu.

      Merasakan kehangatan yang tulus dari serigala itu, Venus trap itu merasakan ada sesuatu yang menusuk hatinya. Tapi Venus Trap itu hanya menutupi rasa sakit dihatinya dengan senyum diwajahnya, yang sayangnya luput dari mata Serigala yang sedang kasmaran itu.

      Suatu hari serigala itu datang terlambat dari hari biasanya, ‘Apakah terjadi sesuatu?’ pikir Venus Trap itu khawatir, tapi setelah merasakan bau dari serigala itu mendekat, Venus Trap itu terdiam, ‘Darah!, Kekasihku berlumuran darah!’ Venus trap itu juga merasakan ada beberapa monster yang mengejarnya, melihat tubuh kekasihnya penuh dengan panah dan luka menganga, Venus Trap itu geram.

      Setelah berbulan-bulan menghisap daging, jarak dari jangkauan akarnya kini mencapai 10 meter, melebihi jangkauan Venus Trap yang tidak cacat.

      Para Goblin yang mengejar Serigala itu keluar dari Hutan mengikut serigala itu, melihat ternyata serigala itu berlari ke arah serigala lainnya, membuat mereka merasa senang karena ternyata ada 2 ekor serigala tambahan!

      “Maafkan aku, Aku membuatmu harus pindah dari tempat ini, aku ingin melihatmu terakhir kalinya sebelum Aku mati menghalangi mereka. Larilah.” Serigala itu berbalik setelah mengucapkan hal itu menghadapi  pengejarnya, ada 6 ekor Goblin mengejarnya, untuk Serigala penyendiri hal ini sangat sulit, tapi untuk Venus Trap, mereka hanya camilan kecil.

      15 meter

      14 meter

      13 meter

      12 meter

      11 meter

      Ketika Goblin terakhir masuk kedalam lingkaran 10 meter dari Venus Trap, Pemandangan yang memukau menunjukkan dirinya didepan Serigala, 6 goblin itu langsung tertusuk-tusuk akar terlilit akar, yang membuat 6 Goblin itu langsung mati, Serigala itu langsung berbalik kebelakang, dan mendapati ternyata dibelakangnya bukanlah hanya ada Serigala sayangnya, tapi juga ada Sebuah bunga besar, “Sayangku?” Serigala itu kaget melihat Serigala sayangnya perlahan-lahan menyatu dengan Bunga itu.

      “Ini adalah wujudku yang sebenarnya sayang.”

      “Tidak mungkin!” Serigala itu lupa jika yang tadi menyelamatkannya adalah Venus Trap itu, dia juga lupa tentang Goblin itu dan dia juga lupa jika terluka. Serigala yang patah hati itu berlari kedalam hutan.

      Venus Trap itu hanya bisa pasrah melihat kekasihnya yang memberinya nafkah hingga membuatnya sekuat ini melarikan diri, Venus Trap itu pasrah, karena cepat atau lambat kekasihnya juga akan menyadarinya, tapi melihat kekasihnya melarikan diri, hatinya terasa perih, sangat perih.

      Serigala itu berlari, ‘kenapa dia harus berbohong kepadaku.’ Serigala itu berlari, terus berlari tanpa memperdulikan lukanya.

      Setelah beberapa hari kekasihnya tidak kembali, Venus Trap menyesal tidak menahan kekasihnya yang terluka parah lari, dia sangat takut terjadi apa-apa pada kekasihnya itu, dan saat dia tengah berdo’a supaya kekasihnya baik-baik saja.

      *krshkh krshhk*

      Suara semak-semak terbuka lebar memperlihatkan kekasihnya yang terluka itu ternyata kembali, Venus Trap itu langsung menangis.

      “Maafkan aku sayang...”

      Bunga itu mengangguk dan merubah wujudnya menjadi Seekor serigala kembali, “Maafkan Aku juga.”

      Setelah itu mereka saling menyayangi  bahkan lebih mesra dari sebelumnya dan mungkin karena tuhan menghendaki, Serigala itu berhasil membuat Venus Trap itu mengandung, dan ketika proses melahirkan, yang keluar bukan anak tapi sebutir telur.

      “Telur?”

      “Iya sayang, hasil jerih payah kita berdua.”

      “hahahaha, Aku penasaran apa yang akan menetas dari dalam telur ini.” Ucap Serigala itu sambil menempelkan telinganya kedekat telur itu.

      “Tidak tahu sayang, tapi bagaimana jika kita memikirkan nama untuk yang akan menetas dari telur ini?”

      “Hmm, karena corak telurnya seperti kulit harimau, bagaimana jika kita memberinya nama Tigor Dengan harapan dia akan sekuat harimau.”

      “Boleh-boleh.”

      *Crack Crack*

      Seekor serigala anak-anak dengan wajah belang-belang seperti harimau menetas terlihat, diatas kepalanya topi dari kepingan telur menutupi kepalanya, dengan kaki depannya dia mendorong topi tersebut, “Woaahhh, Ayah dan Ibu?”

      Melihat anak mereka berbicara tepat setelah menetas, mereka bengong.


      Jika kalian bingung ini siapa, Dia adalah Tigor yang memilih jalur random.

No comments:

Post a Comment