Chapter 20 – The 10 Special Mercenaries
Saat pagi
tiba, dengan tubuh sedikit pegal-pegal karena tidak ada yang memindahkan badannya
dari meja yang telah hancur karena tertimpa dirinya, Gupi bangun sambil melihat
kesekitar, ‘Aku tidak pernah menyangka, ternyata ke-Nyata-an yang Regal Realm
banggakan hingga 99% ternyata hingga seperti ini.’ Pikirnya.
Gupi
melihat kesekitar, banyak yang masih tertidur, ‘Hmm, sepertinya mereka sangat
senang berpesta, dan sering mencari-cari alasan agar berpesta. Hmm, hoaahm, ada
baiknya memperbaiki meja yang ku rusak dulu.’ Gupi memperbaiki meja tersebut
dengan kecepatan kilat dan memilih berbaring diatas meja dengan benar, lalu offline
sejenak.
*Kraush
kraush kraush, Glup Gluck Glukk*, “Hahhh.... nyam-nyam-nyamm~~”
Gupi makan
dengan cepat, lalu menuju kamar mandi hanya untuk keluar lagi, sabun dan sampo
telah tiada, ‘Besok sajalah pake sabun sama samponya, sekarang cebur-cebur biar
seger.’ Pikir Gupi.
“Kakk!!!
Dah lama ndak neraktir dek Lia, teraktir dunds!!”
“...
Bukannya kemarin sudah banyak belanja tuh?”
“Bosen
maunya es krim.”
“Ok
deh...”, Gupi hanya bisa garuk-garuk kepala, ‘Tapi... semoga saja tidak
mengobrol tentang Regal Realm, ah, iya sekalian beli sabun dan shampo ding.’
Membuka
pintu, Gupi pakai baju kembar dan celana kembar, kembar dengan baju dan celana
yang kemarin, keluar bertemu dengan Alya, yang memiliki baju dengan style yang
selaras, sama-sama kembar dengan baju kemarin-kemarin, ‘Toh, cuma beli Es Krim,
Sabun sama shampo.’ Pikirnya Gupi.
Berbeda
dengan sebelumnya Gupi tidak berjalan kepasar tapi berjalan ke minimarket yang
ada pada jarak sekitar 3 atau 4 rumah, menelusuri jalan. “Kak, Quest yang Adek
jalani kejaaaaam sekalii, Adek tidak bisa tidur dengan tenang..., Tapi melihat
Guru adek digame menunjukkan kekuatannya yang membelah batu besar yang menutup
Goa...”
Alya
bercerita tentang Quest yang dia jalani sepanjang perjalanan, Gupi merasakan
kagum setelah mendengarnya, “Apakah dia termasuk Special Mercenary?”
“Iya,
darimana kakak tahu?”
“Nomor
Urut berapa?”
“Jawab
duluuu, darimana kakak tahu tentang Special Mercenary?”
“Forum,
hehehehe...”
“Benarkaaahhh?”
“Iyaa
bener.”
“Hmmph,
Dia nomor 2, dia adalah yang anggota dari Special Mercenary yang memiliki
julukan the Beast Magician, Dia Penyihir gagal, tapi seorang Petarung yang
sukses, dengan menggunakan sihir Dia dapat bertarung sebagai pengguna pedang,
dia adalah penyihir yang kagum dengan kehebatan binatang, sehingga
sihir-sihirnya meniru serangan binatang dan Dia menjadikan Adek murid karena
tertarik melihat Pencak Silat yang Adek lakukan saat berlatih, hehehehe. Kalau
kakak bertemu dengan yang nomor urutan yang mana?”
“nomor
10!, dia memiliki ras campuran Orc dan Barbarian, kakak belum melihat
kekuatannya seperti apa, atau tahu julukannya, tapi, dari yang kakak rasakan
saat bertemu dengannya, Dia sangat kuat... Ahh...” Gupi langsung melihat ke
arah Alya, “Lia berhasil memancing kakak ... Haaa... pasti karena belum
cebur-cebur, nih.”
“Hehehehe,
ayo beritahu lagi, kakak sedang dimana?”
“Hmm, No
Comment, dah ahh, ayo cepetan.”
“Yahhh...”
Alya langsung berbalik badan.
“Loh kok?”
“Hmm, Adek
cuma khawatir dengan kakak, karena tidak ada kabar, tapi karena kakak ternyata
baik-baik saja, tujuan adek sudah tercapai, jadi tidak jadi ditraktir es krim
tidak apa, bye-bye~”
*drap drap
drap drap*
“...”
Gupi hanya
bisa melihat Alya yang tengah berlari kembali ke rumahnya, Gupi bengong
sebentar, lalu melanjutkan langkahnya untuk membeli shampo dan sabun.
“Halo...
Halo??”
Gupi
menggelengkan kepalanya sebentar lalu mulai fokus lagi, setelah membayar barang
yang dia beli, Gupi melangkah pulang, setelah mandi, Gupi entah kenapa memilih
tidur.
Didalam
game, Windya yang login langsung mencari gurunya yang tengah memancing
dipinggir sungai dan langsung menanyakan tentang nomor 10 kepada Gurunya.
“Dari mana
kamu tahu tentang Gogos?”
“Dari
temanku dia seorang merchant.”
“Hmm,
Merchant?, apakah dia memiliki karavan besar?”
“Belum
lah, Guru, tapi mungkin nanti... sekarang dia berkelana sendirian...” Ucap
Windya sambil membangga-banggakan Gupi yang merupakan orang pertama yang
menggerakan semua orang untuk memilih Merchant.
“Kalau
begitu ada yang aneh.”
“Aneh?”
“Iya, dia
sudah pensiun dan memilih menetap di tempat orang yang kamu gambarkan tadi
berada.”
“Hmm?,
apakah meski dia seorang Half-Bird?”
“Ah, bukan
karena tempat itu sulit dicapai dan hanya bisa dicapai lewat udara, bukan.
Tapi, aku bilang seperti itu karena tempat itu sangat berbahaya.”
“seberbahaya
apapun monster yang berlari tidak akan bisa mengejarnya yang terbang di udara,
kan?”
“ditempat
itu, jangankan ditanah, diranting pepohonan diudara pun ada, jika temanmu
minimal tidak bisa mengusir para serigala atau menemukan lorong rahasia yang
tidak diisi hewan berbahaya menuju tempat Gogos, jangan harap bertemu, bertahan
hiduppun tak mampu.”
“...
bisakah guru memberi tahu dia ada dimana?”
“Ohh,
tempatnya, dia ada disana.” Gurunya menunjuk ke arah sungai, “Desa tempat Gogos
berada ada di Continent yang dapat ditemukan berada diujung sungai ini.”
“Giant
River Continent??!!” Windya langsung menyebutkan nama Benua itu dengan mulut
menganga.
“Ah iya,
tempat itu berbahaya, tapi jika temanmu sudah bertemu dengan Gogos dia pasti
aman, ada kemungkinan temanmu bertemu dengannya jadi bisa selamat disana, sudah
jangan dipikirkan, lagipula, Petualang sepertimu, memang unik, kalian disini
berada dijarak yang sangat berjauhan, tapi kalian dapat berkomunikasi seperti
berada ditempat yang sangat dekat, sungguh fenomena yang aneh. Oh iya, sebelum
aku lupa, tempat itu dijaga Gogos untuk membayar jasa pembuatan senjata 8 dan 1
buah peralatan untuk anggota Special Academy. Yang tidak mendapat hanya Gogos,
tapi bukan karena dia, Gogos, tidak mendapat senjata dia diam disana, tapi
karena dia, instingnya bilang dia akan bertemu dengan Jodohnya disana. Jadi dia
mengucapkan jasa bayaran untuk alasan biar diam disana saja, padahal aslinya
sih tidak.”
Windya
hanya bisa mengangguk mengikuti ucapan gurunya yang tengah memancing tapi
Windya tidak bisa menolong untuk tidak memikirkan tentang Guntur, ‘Apa yang
kamu lakukan ditempat itu kak apakah itu Quest?’
“Hoaaaahm”
dengan melakukan peregangan otot pada tangan dan kakinya Gupi langsung menuju
online, ‘Aku sudah mandi tadi, jadi sekarang tidak usah mandi.’ Gupi tadi tidur
sebentar, hanya 10 jamlah, bercanda, cuma 1 jam atau 2 jam, meski tidur didalam
badannya didunia nyata tentu butuh tidur lebih lama lagi, jadi dengan tambahan
adanya kehangatan yang dirasakan dari perhatian yang diberikan oleh Alya, Gupi
bisa tertidur dengan tenang. Apalagi berpesta di desa, meski hanya dunia
virtual, Regal Realm sangat nyata, berbincang dengan orang-orang didalamnya,
rasanya sangat menakjubkan, ‘Hmm, Mungkin aku bisa membuat masakan yang mamah
buat, huehehehe.’
Sudah
beberapa tahun dua orang tua Gupi hilang meninggalkan warisan, mereka hilang,
bukan meninggal. ‘tidak ada gunanya memikirkan hal-hal seperti ini, baiknya aku
bersenang-senang didalam game?’
Setelah
mencuci bersih pikirannya dari hal-hal yang membuat moodnya jelek Gupi masuk
kedalam Capsule-nya yang nyaman dan login.
Selimut
sayapnya terbuka dan saat matanya yang terbuka Gupi menyadari bahwa meja yang
dia gunakan tiduran telah berpindah tempat kedalam Forge yang kini telah
menjadi tempat tinggalnya, merasakan suhu didalam Forgenya mulai dingin dari
kemarin Gupi langsung bangun dan melihat api didalam Forgenya telah mengecil,
sepersepuluh yang kemarin.
Gupi
dengan bahan bakar yang masih ada didalam cincinnya, mulai memperbesar Api yang
berada ditungku pembakaran, agar lebih besar, Asapnya juga keluar karena bukan
batu bara, api semakin lama semakin panas, dan karena kemarin sudah dipanaskan
Gupi berani memanaskan dengan cepat.
Setelah
api panas, Air mulai disiapkan diember, dan beberapa jenis Air juga disiapkan,
dengan campuran minyak, dan yang terakhir Minyak, Fungsinya untuk memperlambat
pendinginan karena ada campuran logam yang jika pendinginannya terlalu cepat
dan meski campuran logam tersebut telah tercampur merata, retak-retak akan
muncul, dan ada juga yang sebaliknya, harus pendinginannya lebih cepat, karena
jika terlambat sedikit bukan cuma retak, tapi pecah.
Dengan bahan
baku yang telah disiapkan, Gupi dengan perasaan yang mantab memulai perbaikan
demi perbaikan. Jika ada yang berlubang seperti sebelum-sebelumnya Gupi akan
memasang plat untuk menambalnya, jika penyok Gupi akan menggunakan lempengan
baja, dan meratakannya dengan cara memalu lempengan baja yang ditaruh diatas
tempat yang berlubang tersebut, dan suara palu yang merdu, suara angin yang
sepoi-sepoi, api yang keluar masuk mencari oxigen, suara air yang menguap
ketika dimasukkan bagian-bagian armor yang masih panas. Dan Lantunan seorang
Merchant telah dimulai.
Hari demi
hari, ada orang yang masuk untuk mengecek apakah senjata atau armor mereka
telah selesai, setiap selesai, Gupi akan mendapat exp yang lumayan, dan melihat
equipment untuk bertarung mereka telah terperbaiki dengan mantap, mereka
membawa cangkul, pisau, dan perabotan lainnya untuk diperbaiki juga, Gupi juga
mengaplikasikan teknik didunia nyata, Guntingnya kurang apa, Cangkulnya kurang
melengkung, dan lain-lain. Gupi sebenarnya ingin membuat barang-barang
perabotan didunia nyata lainnya, tapi sayangnya, Gupi belum memiliki Skill
Blacksmithing.
Perbedaan dari orang yang memiliki dan tidak memiliki
skill Blacksmith adalah terletak pada hasil, jika Blacksmith membuat pisau maka
hasilnya akan Pisau misal dengan damage 100, tapi jika orang itu tidak memiliki
skill tersebut..., maka Pisau yang dia buat, Meski dengan lempengan yang sama,
ditempat yang sama, palu yang sama, hasilnya akan menjadi pisau damage 10 atau
20.
Perbedaan
memiliki skill craft dengan tidak memiliki sangat jauh, semua skill mengalaminya,
mulai dari Smithing hingga Painting, tapi, jika kamu berbakat, dengan beberapa
kali pengulangan skill Craft yang kamu tiru akan tercipta tentu dengan
karakternya masing-masing karena setiap orang memiliki pengertian terhadap
Skill Craft itu berbeda-beda apalagi tanpa arahan dari seorang Guru tentu
kemampuannya akan Unik atau berbeda.
Misal,
disebuah kelas disuruh membuat persegi empat dari tanah liat, murid-muridnya
pasti ada yang akan membentuk tanah liat tersebut menggunakan tangannya,
lengannya, penggaris, tapi ada juga yang bertanya pada guru biar lebih mudah,
dan ada juga yang menyontek cara temannya. Yang bertanya pada Gurunya akan
memiliki pengertian cara membuat persegi empat yang sama dengan gurunya yang
biasanya lebih mudah atau lebih cepat karena gurunya juga mendapat tersebut
dari guru sebelumnya.
Tapi jika
pengertian tersebut dia dapatkan sendiri tanpa bertanya pada gurunya, maka
hasilnya akan unik atau teknik yang dulu ada tapi telah ditinggalkan karena
sulit akan muncul lagi. Kreatifitas.
Meski
menggunakan beban disekujur tubuhnya, Gupi tetap melakukannya dengan baik dan
cepat, dengan bantuan dari tiga roh yang mau membantu melayani orang-orang yang
mencari armor-armor yang telah diperbaiki, dan otomatis karena tidak keluar
istirahat selain makan, Gupi dapat fokus ke pekerjaan dengan tenang. Dan
melihat ternyata statsnya meningkat lebih cepat dari biasanya Gupi tersenyum
senang,.. meski potion yang diminum mengalir seperti meminum air biasa saking
cepatnya turun stamina dan mananya karena teriak dan menggunakan skill terus
menerus.
Setelah
beberapa minggu atau tepatnya 3 minggu, armor-armor dan senjata, serta
perabotan milik orang-orang sekitar sudah terperbaiki dan kinclong, dan setelah
3 minggu, Gupi menyadari satu hal.
“Pedang-pedang
ini..., Tidak ada yang punya!” Gupi tidak menyangka ratusan pedang ini ternyata
tidak ada yang punya, pedang yang patah, rusak, karatan, dan tumpul lalu amis
karena darah, ternyata bukan milik orang-orang sekitar. Gupi memperhatikan
pedang-pedang yang berbaris didalam Cincinnya, “Siapa pemilik mereka, masa
milik Guru Gogos semua... .”
“Ah,
pedang-pedang itu milikku semua.”
“Waa...”
Suara yang
besar tiba-tiba muncul disebelahnya, meski biasa dikagetkan sewaktu di Goa dan
perjalanan kesini, kali ini karena merasa tempat ini aman dan sudah jarang
dikagetin oleh Bella, Gupi menurunkan kewaspadaannya...
“Hahaha,
pedang-pedang itu memang aku yang punya semua, Gupi. Tidak ada pedang tahan
lama digunakan olehku, jadi saat berperang aku biasanya menggunakan senjata
apapun yang ada, tidak jarang senjata yang aku gunakan hancur berkeping-keping,
dan aku hanya memasukannya kedalam tas untuk jaga-jaga siapa tahu ada monster
yang terbang jadi bisa aku lemparkan senjataku.”
“...”
“Tidak
usah memaksa aku, sebagai gurumu, akan menceritakan kehebatannya sendiri.”
Gupi hanya
bisa menganga melihatnya akan memulai cerita.
“Yippie,
Paman Gogos bercerita.”
“Iyaa.”
Dan yang
gembira bukan hanya dua roh anak-anak ini, tapi tamu-tamu yang tidak diundang
juga, terdiri dari Half Beast rabbit, lizard kid, young elf, dan lain-lain...
“Huh?
Paman Gogos bercerita?”
Anak-anak
yang belum Gupi kenal menoleh lewat jendela dan pintu dan menyuarakan hal
selaras, mereka sepertinya sangat senang paman Gogos ini bercerita ada 30 anak
kecil yang mengumpul, dan mungkin bertambah, Gupi melihat mereka mulai
mengambil duduk disekitar Gupi menghadap ke Gogos yang juga duduk akan
bercerita, membuat Gupi khawatir apakah tempat ini cukup luas untuk mereka
duduk berdampingan.
“Hmm,
sudah lengkap kan?”
“”””Sudaaaahh””””
Gogos
mengangguk-angguk, “Cerita ini masih belum kuceritakan, karena lupa, tapi Gupi
disini membuatku mengingatnya kembali. Mohon tepuk tangannya .”
*tepuk
tangan dari anak-anak kecil*
“Stop...”
setelah hening baru Gogos melanjutkan kata-katanya, “Kini Aku akan bercerita.
Disuatu medan perang dimana Paman Gogos sebagai Special Mercenary disewa ... “
Seorang
Orc yang bertubuh lebih besar daripada umumnya dengan otot yang terlihat ingin
menembus baju kulitnya yang tebal, melangkah menuju medan pertempuran dimana
dia disewa, disisinya adalah kerajaan kecil/cabang dari Warcian Kingdom yang
tengah digempur habis-habisan, dan jika tembok terakhir jebol bukan hanya sang
raja dan keluarganya yang akan disalahkan karena ketololannya, tapi
warga-warganya dan kastil ini akan direbut oleh pihak musuh.
Pihak
musuh yang sejenis dengan Rasnya, Bangsa Orc, bangsa Orc hidup dengan Merampas
dan Kerakusan, bahkan ada Orc yang memakan anaknya sendiri atau memperkosa
anaknya sendiri, mereka ingin menguasai segalanya, Hutannya yang besar dan
sangat luas, tidak pernah habis-habis tidak cukup bagi mereka sehingga mereka
berlari keluar mencari makanan yang lebih enak dan wanita yang lebih cantik.
mereka adalah simbol dari Gluttony dan Lust yang jadi satu, mereka picik, dan
buas, tapi mereka memiliki satu kesamaan, mereka takut pada yang kuat.
“WRHOOOAAAAAHHHHRRRR!!!!!”
dengan teriakannya yang terdengar hingga keseluruh arah mata angin dalam radius
10 kilometer, Dia langsung berlari ke arah Kastil.
Para Orc
yang merasakan ada Penantang baru, langsung menoleh kearahnya, “Bunuh Dia
dulu!!!” perintah Komandan perang Orc musuh tersebut.
Dengan 8
pedang mengisi sela-sela jarinya, Orc dengan tubuh yang lebih besar dari biasanya
tersebut menebas dan menebas ke arah musuhnya, Orc yang beruntung sempat
menahan dengan pedang mereka akan hidup walau dengan tangan yang patah, ada
juga Orc yang terpental keudara, dan tidak jarang yang tidak beruntung tertebas
dan langsung menyusul pendahulu mereka.
Dan yang
aneh, setiap membunuh Orc itu akan menunduk seperti memungut sesuatu, dan dia
memang memungut sesuatu, pedang karatan yang dimiliki para Orc itu dipungutnya
dan dimasukkan kedalam 2 kantong kecil dipinggang kanan dan kirinya, setiap ada
pedang yang patah Orc itu akan memasukkan patahan pedangnya kedalam tas yang
ada dipunggungnya.
“Sial!!!!
Orc ini adalah duri didalam daging kita, Menang atau Mati!”
Para Orc
itu mengetahui tentang Orc berbadan besar satu ini, Orc yang merupakan Campuran
Barbarian, Orc yang menguasai medan pertempuran dimana hewan lawan hewan adalah
tempatnya, Orc yang merupakan Orc yang mendapatkan Julukan One-man Army,
semakin banyak musuh yang menyerang dia semakin terlihat kuat, lemparan
pedang-pedang menembus kawan-kawannya, setiap lemparan tidak sedikit ada yang
menembus hingga 200 orang karena saking padatnya yang mengeroyok Orc itu, meski
Bajunya Robek, tapi kulitnya yang penuh luka lama tidak terluka sedikitpun,
tidak ada panah yang menancap karena para Orc jarang menggunakan alat panah,
tidak ada tombak yang menembusnya karena sudah patah sebelum menancap
dibadannya, dan tidak ada pedang yang menggoresnya karena dia adalah, keturunan
bangsawan dari Barbarian yang memiliki teknik Diamond Skin, dan Diamond skin
tidak seperti stone atau Steel, Jika Stone Skin menepis serangan sihir tapi
tidak serangan biasa dan Steel Skin menepis serangan biasa tapi tidak serangan
sihir, ini Diamond Skin yang hanya turun temurun bangsawan Barbarian tersebut
miliki dan belum tentu bisa diajarkan ke keturunannya jika keturunannya belum
cukup kuat, Mampu menepis keduanya!, tapi tentunya dengan bayaran yang tinggi,
Badannya jadi tambah berat, 10 kali lipat dari yang berkulit baja atau kulit
batu. Tapi jika hanya berat menghalanginya, dia bukan One-Man Army!
“Wowww,
kereen. Paman, lalu Orc yang menyerang itu bagaimana?”
“Mereka
kalah, huahahahaa, tapi sayang perang sebesar itu kini jarang terjadi disini,
yang ada hanya perang-perang kecil, apalagi semenjak Orc yang selama ini jadi
Overlord itu mati karena umur, ckckckck, sungguh disayangkan.”
Gupi
mengangguk-anggukan kepalanya, “Lalu... Pedang-pedang ini?”
“Iya,
pedang-pedang yang sedang kamu simpan adalah hasil memungut dipeperangan,
banyak pedang yang hilang atau tidak bisa diperbaiki lagi, tapi selama ada
peperangan, stok senjata itu akan terus bertambah, apalagi berkat dua kantong
yang kakekku berikan. Aku dapat menyimpan banyak senjata didalamnya.”
“Pedang-pedang
ini... ada lebih dari 900an, semua ini muat?”
“Iya, tapi
karena Kakek Penempa sudah tiada tidak ada yang meperbaiki senjata-senjata itu
lagi...”
“999
pedang... jika dihitung dari jumlah pangkal pedangnya, 999 pedang ini... jangan
bilang... Gogos menggunakan seluruh pedang-pedang ini?”
“999
pedang?, aku baru tahu jumlahnya ada sebanyak itu, aku biasanya cuma pakai,
jika rusak agar tidak memberatkan tas, aku masukkan kedalam gudang, siapa yang
tahu jika jumlahnya sudah mencapai hampir seribu pedang.”
‘Sungguh
sangat disayangkan..., padahal jika diperhatikan pedang-pedang ini lumayan
bagus, jika keadaanya sudah begini, akan terlalu sulit untuk diperbaiki.’
“Apakah
Repairmu telah mencapai intermediate Gupi?”
“Iya, tapi
sayangnya saya berada disini, tidak ada yang bisa mengajari saya menempa.” Ucap
Gupi, sambil melirik ke arah notifikasi tentang skill Repairnya.
Skill Repairmu telah mencapai level 10 dengan 100%
exp.
Skill Repairmu akan mengalami peningkatan, dari
Beginner menjadi Intermediate.
Polishing Unlocked
Polish level 1 beginner
Membuat armor besi atau senjata besi mu mengkilat
jika bertarung di hari yang cerah, ada kemungkinan pantulan cahayanya akan
membuat musuhmu silau.
Atk+3% atau def+3% dengan durasi 7 hari atau hingga
kotor.
Sharpen level 1 beginner
Mengasah senjata tajam, meningkatkan damage yang
dihasilkan selama beberapa waktu, jika mengasah tidak hati-hati ada
kemungkinan senjata tajam tersebut mengalami pengurangan durability.
Atk+5% durasi 3 hari, jika digunakan untuk menyerang
monster tipe kulit keras ada kemungkinan efek sharpen akan hilang.
Skill Repairmu telah mencapai intermediate, kamu
kini dapat mempelajari skill Blacksmithing.
|
Skill
repair telah mencapai Intermediate, hasilnya lebih bagus dan ada dua skill
tambahan yang muncul, ‘Polish dan Sharpen, skill ini berpotensi meningkatkan
harga jual barang-barang atau membuat mereka tertarik.’ Gupi juga telah
mencobanya dengan menggunakan ECH dan hasilnya, efek Polish yang ada pada armor
berisi elemen lebih besar dari saat repair tapi akan hilang seiring waktu, tapi
bukan berarti tidak ada yang tertinggal.
Iron Knee-Guard [Very Minor Water]
Pelindung lutut yang digunakan oleh Barbarian yang
telah rusak, tapi setelah diperbaiki oleh seorang merchant yang handal dengan
tekniknya yang langka, Pelindung lutut ini memiliki Elemen air meski sangat
kecil.
Water Resistance+0.1%
Def+10
Durability 20/20
Barbarian
|
Setelah
menggunakan ECH elemen air saat polishing, pertama, Defnya +12 dan Water
resistancenya 10% tapi setelah beberapa hari turun jadi 10 dan 0.1%, dan yang
mengejutkan... ‘Sejak kapan ada elemen resistancenya?’ Gupi yang biasanya
terfokus kepada pekerjaanya dan lupa pada hasil, setelah melihat hasilnya
pertama kali baru menyadari ada efek baru pada armor-armor yang dia buat
menggunakan ECH miliknya.
‘Ah ini
dia penyebabnya.’ Setelah sedikit mengecek daftar skill miliknya baru Gupi
menyadari ada peningkatan yang besar.
Element Coating Hand [Active] level 4 Intermediate
Element Coating Handmu telah mencapai tingkat
menengah, keahlianmu menggunakan Element Coating Hand saat menempa membuatmu
dapat mempelajari Elemen baru, Kayu, Es, Petir, dan Magma, jika menggunakan
Elemen Angin, Air, Tanah, atau Api kini akan menimbulkan kemungkinan efek
Resistance pada equipment yang diperbaiki.
|
‘... Sejak
kapan ini juga sudah level 4 intermediate?’
Gupi
bertanya-tanya dalam kebingungan, meski setiap skill pointnya otomatis akan dialokasikan
ke skill tersebut, Gupi tidak pernah menyangka jika ECH miliknya mencapai level
4 Intermediate tanpa sepengetahuannya, itu juga tanpa notifikasi. ‘Sial
seandainya ECHnya aku tahu ada elemen baru Aku akan menggunakan elemen
tersebut... Hahh... .’
“Gupi?”
“Hnn?”
Gupi yang dari tadi berenang didalam pikirannya, baru sadar dia sedang
dipandangi oleh Guru Gogosnya dan semua anak-anak tersebut, tidak lupa ada
orang baru yang muncul dalam lingkup pandangannya, “Cucu dari blacksmith?”
“Ah...
panggil aku Inana, kembali kepertanyaanku sebelumnya Skill Repairmu telah
mencapai Intermediate, kan?”
Gupi
mengangguk lalu menjawab, “Iya, sudah mencapai Intermediate baru saja...”
“Ingin
belajar Blacksmithing?”
“Inginnya
tapi seseorang yang mengajari tidak ada...”
“Tidak
perlu ada yang mengajari, jika kamu memiliki buku yang mengajari
Blacksmithing.” Inana itu mengeluarkan sebuah buku yang menggunakan cover tebal
bergambarkan Palu.
Gupi tanpa
sadar langsung melangkah mendekati Inana untuk menggapai Buku itu, “Tapi, Aku
punya Request, buatkan Gogos, Guru atau pelatihmu ini, Senjata, tidak perduli
seperti apa, tapi usahakan yang tidak mudah rusak, tahan lama, dan...”
“Tidak
mudah terlepas dari genggaman tanganku.” Gogos tiba-tiba menimpali.
“... Aku
tidak berani bilang hasilnya akan bagus, tapi Aku akan mencobanya sebaik
mungkin.” Jawab Gupi dengan hati yang mantap, pada dasarnya Gupi akan bilang
apa saja untuk dapat langsung mempelajari skill tersebut.
“Sebenarnya,
permintaan ini buat karena Ayahku yang ingin membuatkan senjata sebagai tanda
berterima kasih kepada Gogos, tapi Ayahku meski merupakan Anak dari seorang
Blacksmith berbakat, dia tidak memiliki bakat sama sekali, bahkan hingga dia
meninggal dia belum berhasil membuat senjata yang ingin dibuatnya, bagaimana?,
apakah kamu ingin mewujudkan keinginannya?”
Janji Blacksmith yang tidak berbakat.
Wujudkan Keinginan dari blacksmith untuk membuatkan
senjata untuk Gogos.
Difficulty : Harus memiliki Profesi atau skill yang
berhubungan dengan pembuatan pedang.
Reward: Blacksmith Book Skill + ???
|
No comments:
Post a Comment