Gupi - Chapter 20

Chapter 20 – The 10 Special Mercenaries


      Saat pagi tiba, dengan tubuh sedikit pegal-pegal karena tidak ada yang memindahkan badannya dari meja yang telah hancur karena tertimpa dirinya, Gupi bangun sambil melihat kesekitar, ‘Aku tidak pernah menyangka, ternyata ke-Nyata-an yang Regal Realm banggakan hingga 99% ternyata hingga seperti ini.’ Pikirnya.

      Gupi melihat kesekitar, banyak yang masih tertidur, ‘Hmm, sepertinya mereka sangat senang berpesta, dan sering mencari-cari alasan agar berpesta. Hmm, hoaahm, ada baiknya memperbaiki meja yang ku rusak dulu.’ Gupi memperbaiki meja tersebut dengan kecepatan kilat dan memilih berbaring diatas meja dengan benar, lalu offline sejenak.

      *Kraush kraush kraush, Glup Gluck Glukk*, “Hahhh.... nyam-nyam-nyamm~~”

      Gupi makan dengan cepat, lalu menuju kamar mandi hanya untuk keluar lagi, sabun dan sampo telah tiada, ‘Besok sajalah pake sabun sama samponya, sekarang cebur-cebur biar seger.’ Pikir Gupi.

      “Kakk!!! Dah lama ndak neraktir dek Lia, teraktir dunds!!”

      “... Bukannya kemarin sudah banyak belanja tuh?”

      “Bosen maunya es krim.”

      “Ok deh...”, Gupi hanya bisa garuk-garuk kepala, ‘Tapi... semoga saja tidak mengobrol tentang Regal Realm, ah, iya sekalian beli sabun dan shampo ding.’

      Membuka pintu, Gupi pakai baju kembar dan celana kembar, kembar dengan baju dan celana yang kemarin, keluar bertemu dengan Alya, yang memiliki baju dengan style yang selaras, sama-sama kembar dengan baju kemarin-kemarin, ‘Toh, cuma beli Es Krim, Sabun sama shampo.’ Pikirnya Gupi.

      Berbeda dengan sebelumnya Gupi tidak berjalan kepasar tapi berjalan ke minimarket yang ada pada jarak sekitar 3 atau 4 rumah, menelusuri jalan. “Kak, Quest yang Adek jalani kejaaaaam sekalii, Adek tidak bisa tidur dengan tenang..., Tapi melihat Guru adek digame menunjukkan kekuatannya yang membelah batu besar yang menutup Goa...”

      Alya bercerita tentang Quest yang dia jalani sepanjang perjalanan, Gupi merasakan kagum setelah mendengarnya, “Apakah dia termasuk Special Mercenary?”

      “Iya, darimana kakak tahu?”

      “Nomor Urut berapa?”

      “Jawab duluuu, darimana kakak tahu tentang Special Mercenary?”

      “Forum, hehehehe...”

      “Benarkaaahhh?”

      “Iyaa bener.”

      “Hmmph, Dia nomor 2, dia adalah yang anggota dari Special Mercenary yang memiliki julukan the Beast Magician, Dia Penyihir gagal, tapi seorang Petarung yang sukses, dengan menggunakan sihir Dia dapat bertarung sebagai pengguna pedang, dia adalah penyihir yang kagum dengan kehebatan binatang, sehingga sihir-sihirnya meniru serangan binatang dan Dia menjadikan Adek murid karena tertarik melihat Pencak Silat yang Adek lakukan saat berlatih, hehehehe. Kalau kakak bertemu dengan yang nomor urutan yang mana?”

      “nomor 10!, dia memiliki ras campuran Orc dan Barbarian, kakak belum melihat kekuatannya seperti apa, atau tahu julukannya, tapi, dari yang kakak rasakan saat bertemu dengannya, Dia sangat kuat... Ahh...” Gupi langsung melihat ke arah Alya, “Lia berhasil memancing kakak ... Haaa... pasti karena belum cebur-cebur, nih.”

      “Hehehehe, ayo beritahu lagi, kakak sedang dimana?”

      “Hmm, No Comment, dah ahh, ayo cepetan.”

      “Yahhh...” Alya langsung berbalik badan.

      “Loh kok?”

      “Hmm, Adek cuma khawatir dengan kakak, karena tidak ada kabar, tapi karena kakak ternyata baik-baik saja, tujuan adek sudah tercapai, jadi tidak jadi ditraktir es krim tidak apa, bye-bye~”

      *drap drap drap drap*

      “...”

      Gupi hanya bisa melihat Alya yang tengah berlari kembali ke rumahnya, Gupi bengong sebentar, lalu melanjutkan langkahnya untuk membeli shampo dan sabun.

      “Halo... Halo??”

      Gupi menggelengkan kepalanya sebentar lalu mulai fokus lagi, setelah membayar barang yang dia beli, Gupi melangkah pulang, setelah mandi, Gupi entah kenapa memilih tidur.

      Didalam game, Windya yang login langsung mencari gurunya yang tengah memancing dipinggir sungai dan langsung menanyakan tentang nomor 10 kepada Gurunya.

      “Dari mana kamu tahu tentang Gogos?”

      “Dari temanku dia seorang merchant.”

      “Hmm, Merchant?, apakah dia memiliki karavan besar?”

      “Belum lah, Guru, tapi mungkin nanti... sekarang dia berkelana sendirian...” Ucap Windya sambil membangga-banggakan Gupi yang merupakan orang pertama yang menggerakan semua orang untuk memilih Merchant.

      “Kalau begitu ada yang aneh.”

      “Aneh?”

      “Iya, dia sudah pensiun dan memilih menetap di tempat orang yang kamu gambarkan tadi berada.”

      “Hmm?, apakah meski dia seorang Half-Bird?”

      “Ah, bukan karena tempat itu sulit dicapai dan hanya bisa dicapai lewat udara, bukan. Tapi, aku bilang seperti itu karena tempat itu sangat berbahaya.”

      “seberbahaya apapun monster yang berlari tidak akan bisa mengejarnya yang terbang di udara, kan?”

      “ditempat itu, jangankan ditanah, diranting pepohonan diudara pun ada, jika temanmu minimal tidak bisa mengusir para serigala atau menemukan lorong rahasia yang tidak diisi hewan berbahaya menuju tempat Gogos, jangan harap bertemu, bertahan hiduppun tak mampu.”

      “... bisakah guru memberi tahu dia ada dimana?”

      “Ohh, tempatnya, dia ada disana.” Gurunya menunjuk ke arah sungai, “Desa tempat Gogos berada ada di Continent yang dapat ditemukan berada diujung sungai ini.”

      “Giant River Continent??!!” Windya langsung menyebutkan nama Benua itu dengan mulut menganga.

      “Ah iya, tempat itu berbahaya, tapi jika temanmu sudah bertemu dengan Gogos dia pasti aman, ada kemungkinan temanmu bertemu dengannya jadi bisa selamat disana, sudah jangan dipikirkan, lagipula, Petualang sepertimu, memang unik, kalian disini berada dijarak yang sangat berjauhan, tapi kalian dapat berkomunikasi seperti berada ditempat yang sangat dekat, sungguh fenomena yang aneh. Oh iya, sebelum aku lupa, tempat itu dijaga Gogos untuk membayar jasa pembuatan senjata 8 dan 1 buah peralatan untuk anggota Special Academy. Yang tidak mendapat hanya Gogos, tapi bukan karena dia, Gogos, tidak mendapat senjata dia diam disana, tapi karena dia, instingnya bilang dia akan bertemu dengan Jodohnya disana. Jadi dia mengucapkan jasa bayaran untuk alasan biar diam disana saja, padahal aslinya sih tidak.”

      Windya hanya bisa mengangguk mengikuti ucapan gurunya yang tengah memancing tapi Windya tidak bisa menolong untuk tidak memikirkan tentang Guntur, ‘Apa yang kamu lakukan ditempat itu kak apakah itu Quest?’

     
      “Hoaaaahm” dengan melakukan peregangan otot pada tangan dan kakinya Gupi langsung menuju online, ‘Aku sudah mandi tadi, jadi sekarang tidak usah mandi.’ Gupi tadi tidur sebentar, hanya 10 jamlah, bercanda, cuma 1 jam atau 2 jam, meski tidur didalam badannya didunia nyata tentu butuh tidur lebih lama lagi, jadi dengan tambahan adanya kehangatan yang dirasakan dari perhatian yang diberikan oleh Alya, Gupi bisa tertidur dengan tenang. Apalagi berpesta di desa, meski hanya dunia virtual, Regal Realm sangat nyata, berbincang dengan orang-orang didalamnya, rasanya sangat menakjubkan, ‘Hmm, Mungkin aku bisa membuat masakan yang mamah buat, huehehehe.’

      Sudah beberapa tahun dua orang tua Gupi hilang meninggalkan warisan, mereka hilang, bukan meninggal. ‘tidak ada gunanya memikirkan hal-hal seperti ini, baiknya aku bersenang-senang didalam game?’

      Setelah mencuci bersih pikirannya dari hal-hal yang membuat moodnya jelek Gupi masuk kedalam Capsule-nya yang nyaman dan login.

      Selimut sayapnya terbuka dan saat matanya yang terbuka Gupi menyadari bahwa meja yang dia gunakan tiduran telah berpindah tempat kedalam Forge yang kini telah menjadi tempat tinggalnya, merasakan suhu didalam Forgenya mulai dingin dari kemarin Gupi langsung bangun dan melihat api didalam Forgenya telah mengecil, sepersepuluh yang kemarin.

      Gupi dengan bahan bakar yang masih ada didalam cincinnya, mulai memperbesar Api yang berada ditungku pembakaran, agar lebih besar, Asapnya juga keluar karena bukan batu bara, api semakin lama semakin panas, dan karena kemarin sudah dipanaskan Gupi berani memanaskan dengan cepat.

      Setelah api panas, Air mulai disiapkan diember, dan beberapa jenis Air juga disiapkan, dengan campuran minyak, dan yang terakhir Minyak, Fungsinya untuk memperlambat pendinginan karena ada campuran logam yang jika pendinginannya terlalu cepat dan meski campuran logam tersebut telah tercampur merata, retak-retak akan muncul, dan ada juga yang sebaliknya, harus pendinginannya lebih cepat, karena jika terlambat sedikit bukan cuma retak, tapi pecah.

      Dengan bahan baku yang telah disiapkan, Gupi dengan perasaan yang mantab memulai perbaikan demi perbaikan. Jika ada yang berlubang seperti sebelum-sebelumnya Gupi akan memasang plat untuk menambalnya, jika penyok Gupi akan menggunakan lempengan baja, dan meratakannya dengan cara memalu lempengan baja yang ditaruh diatas tempat yang berlubang tersebut, dan suara palu yang merdu, suara angin yang sepoi-sepoi, api yang keluar masuk mencari oxigen, suara air yang menguap ketika dimasukkan bagian-bagian armor yang masih panas. Dan Lantunan seorang Merchant telah dimulai.

      Hari demi hari, ada orang yang masuk untuk mengecek apakah senjata atau armor mereka telah selesai, setiap selesai, Gupi akan mendapat exp yang lumayan, dan melihat equipment untuk bertarung mereka telah terperbaiki dengan mantap, mereka membawa cangkul, pisau, dan perabotan lainnya untuk diperbaiki juga, Gupi juga mengaplikasikan teknik didunia nyata, Guntingnya kurang apa, Cangkulnya kurang melengkung, dan lain-lain. Gupi sebenarnya ingin membuat barang-barang perabotan didunia nyata lainnya, tapi sayangnya, Gupi belum memiliki Skill Blacksmithing.

      Perbedaan  dari orang yang memiliki dan tidak memiliki skill Blacksmith adalah terletak pada hasil, jika Blacksmith membuat pisau maka hasilnya akan Pisau misal dengan damage 100, tapi jika orang itu tidak memiliki skill tersebut..., maka Pisau yang dia buat, Meski dengan lempengan yang sama, ditempat yang sama, palu yang sama, hasilnya akan menjadi pisau damage 10 atau 20.

      Perbedaan memiliki skill craft dengan tidak memiliki sangat jauh, semua skill mengalaminya, mulai dari Smithing hingga Painting, tapi, jika kamu berbakat, dengan beberapa kali pengulangan skill Craft yang kamu tiru akan tercipta tentu dengan karakternya masing-masing karena setiap orang memiliki pengertian terhadap Skill Craft itu berbeda-beda apalagi tanpa arahan dari seorang Guru tentu kemampuannya akan Unik atau berbeda.

      Misal, disebuah kelas disuruh membuat persegi empat dari tanah liat, murid-muridnya pasti ada yang akan membentuk tanah liat tersebut menggunakan tangannya, lengannya, penggaris, tapi ada juga yang bertanya pada guru biar lebih mudah, dan ada juga yang menyontek cara temannya. Yang bertanya pada Gurunya akan memiliki pengertian cara membuat persegi empat yang sama dengan gurunya yang biasanya lebih mudah atau lebih cepat karena gurunya juga mendapat tersebut dari guru sebelumnya.

      Tapi jika pengertian tersebut dia dapatkan sendiri tanpa bertanya pada gurunya, maka hasilnya akan unik atau teknik yang dulu ada tapi telah ditinggalkan karena sulit akan muncul lagi. Kreatifitas.

      Meski menggunakan beban disekujur tubuhnya, Gupi tetap melakukannya dengan baik dan cepat, dengan bantuan dari tiga roh yang mau membantu melayani orang-orang yang mencari armor-armor yang telah diperbaiki, dan otomatis karena tidak keluar istirahat selain makan, Gupi dapat fokus ke pekerjaan dengan tenang. Dan melihat ternyata statsnya meningkat lebih cepat dari biasanya Gupi tersenyum senang,.. meski potion yang diminum mengalir seperti meminum air biasa saking cepatnya turun stamina dan mananya karena teriak dan menggunakan skill terus menerus.

      Setelah beberapa minggu atau tepatnya 3 minggu, armor-armor dan senjata, serta perabotan milik orang-orang sekitar sudah terperbaiki dan kinclong, dan setelah 3 minggu, Gupi menyadari satu hal.

      “Pedang-pedang ini..., Tidak ada yang punya!” Gupi tidak menyangka ratusan pedang ini ternyata tidak ada yang punya, pedang yang patah, rusak, karatan, dan tumpul lalu amis karena darah, ternyata bukan milik orang-orang sekitar. Gupi memperhatikan pedang-pedang yang berbaris didalam Cincinnya, “Siapa pemilik mereka, masa milik Guru Gogos semua... .”

      “Ah, pedang-pedang itu milikku semua.”

      “Waa...”

      Suara yang besar tiba-tiba muncul disebelahnya, meski biasa dikagetkan sewaktu di Goa dan perjalanan kesini, kali ini karena merasa tempat ini aman dan sudah jarang dikagetin oleh Bella, Gupi menurunkan kewaspadaannya...

      “Hahaha, pedang-pedang itu memang aku yang punya semua, Gupi. Tidak ada pedang tahan lama digunakan olehku, jadi saat berperang aku biasanya menggunakan senjata apapun yang ada, tidak jarang senjata yang aku gunakan hancur berkeping-keping, dan aku hanya memasukannya kedalam tas untuk jaga-jaga siapa tahu ada monster yang terbang jadi bisa aku lemparkan senjataku.”

      “...”

      “Tidak usah memaksa aku, sebagai gurumu, akan menceritakan kehebatannya sendiri.”

      Gupi hanya bisa menganga melihatnya akan memulai cerita.

      “Yippie, Paman Gogos bercerita.”

      “Iyaa.”

      Dan yang gembira bukan hanya dua roh anak-anak ini, tapi tamu-tamu yang tidak diundang juga, terdiri dari Half Beast rabbit, lizard kid, young elf, dan lain-lain...

      “Huh? Paman Gogos bercerita?”

      Anak-anak yang belum Gupi kenal menoleh lewat jendela dan pintu dan menyuarakan hal selaras, mereka sepertinya sangat senang paman Gogos ini bercerita ada 30 anak kecil yang mengumpul, dan mungkin bertambah, Gupi melihat mereka mulai mengambil duduk disekitar Gupi menghadap ke Gogos yang juga duduk akan bercerita, membuat Gupi khawatir apakah tempat ini cukup luas untuk mereka duduk berdampingan.

      “Hmm, sudah lengkap kan?”

      “”””Sudaaaahh””””

      Gogos mengangguk-angguk, “Cerita ini masih belum kuceritakan, karena lupa, tapi Gupi disini membuatku mengingatnya kembali. Mohon tepuk tangannya .”

      *tepuk tangan dari anak-anak kecil*

      “Stop...” setelah hening baru Gogos melanjutkan kata-katanya, “Kini Aku akan bercerita. Disuatu medan perang dimana Paman Gogos sebagai Special Mercenary disewa ... “

      Seorang Orc yang bertubuh lebih besar daripada umumnya dengan otot yang terlihat ingin menembus baju kulitnya yang tebal, melangkah menuju medan pertempuran dimana dia disewa, disisinya adalah kerajaan kecil/cabang dari Warcian Kingdom yang tengah digempur habis-habisan, dan jika tembok terakhir jebol bukan hanya sang raja dan keluarganya yang akan disalahkan karena ketololannya, tapi warga-warganya dan kastil ini akan direbut oleh pihak musuh.

      Pihak musuh yang sejenis dengan Rasnya, Bangsa Orc, bangsa Orc hidup dengan Merampas dan Kerakusan, bahkan ada Orc yang memakan anaknya sendiri atau memperkosa anaknya sendiri, mereka ingin menguasai segalanya, Hutannya yang besar dan sangat luas, tidak pernah habis-habis tidak cukup bagi mereka sehingga mereka berlari keluar mencari makanan yang lebih enak dan wanita yang lebih cantik. mereka adalah simbol dari Gluttony dan Lust yang jadi satu, mereka picik, dan buas, tapi mereka memiliki satu kesamaan, mereka takut pada yang kuat.

      “WRHOOOAAAAAHHHHRRRR!!!!!” dengan teriakannya yang terdengar hingga keseluruh arah mata angin dalam radius 10 kilometer, Dia langsung berlari ke arah Kastil.

      Para Orc yang merasakan ada Penantang baru, langsung menoleh kearahnya, “Bunuh Dia dulu!!!” perintah Komandan perang Orc musuh tersebut.

      Dengan 8 pedang mengisi sela-sela jarinya, Orc dengan tubuh yang lebih besar dari biasanya tersebut menebas dan menebas ke arah musuhnya, Orc yang beruntung sempat menahan dengan pedang mereka akan hidup walau dengan tangan yang patah, ada juga Orc yang terpental keudara, dan tidak jarang yang tidak beruntung tertebas dan langsung menyusul pendahulu mereka.

      Dan yang aneh, setiap membunuh Orc itu akan menunduk seperti memungut sesuatu, dan dia memang memungut sesuatu, pedang karatan yang dimiliki para Orc itu dipungutnya dan dimasukkan kedalam 2 kantong kecil dipinggang kanan dan kirinya, setiap ada pedang yang patah Orc itu akan memasukkan patahan pedangnya kedalam tas yang ada dipunggungnya.

      “Sial!!!! Orc ini adalah duri didalam daging kita, Menang atau Mati!”

      Para Orc itu mengetahui tentang Orc berbadan besar satu ini, Orc yang merupakan Campuran Barbarian, Orc yang menguasai medan pertempuran dimana hewan lawan hewan adalah tempatnya, Orc yang merupakan Orc yang mendapatkan Julukan One-man Army, semakin banyak musuh yang menyerang dia semakin terlihat kuat, lemparan pedang-pedang menembus kawan-kawannya, setiap lemparan tidak sedikit ada yang menembus hingga 200 orang karena saking padatnya yang mengeroyok Orc itu, meski Bajunya Robek, tapi kulitnya yang penuh luka lama tidak terluka sedikitpun, tidak ada panah yang menancap karena para Orc jarang menggunakan alat panah, tidak ada tombak yang menembusnya karena sudah patah sebelum menancap dibadannya, dan tidak ada pedang yang menggoresnya karena dia adalah, keturunan bangsawan dari Barbarian yang memiliki teknik Diamond Skin, dan Diamond skin tidak seperti stone atau Steel, Jika Stone Skin menepis serangan sihir tapi tidak serangan biasa dan Steel Skin menepis serangan biasa tapi tidak serangan sihir, ini Diamond Skin yang hanya turun temurun bangsawan Barbarian tersebut miliki dan belum tentu bisa diajarkan ke keturunannya jika keturunannya belum cukup kuat, Mampu menepis keduanya!, tapi tentunya dengan bayaran yang tinggi, Badannya jadi tambah berat, 10 kali lipat dari yang berkulit baja atau kulit batu. Tapi jika hanya berat menghalanginya, dia bukan One-Man Army!

      “Wowww, kereen. Paman, lalu Orc yang menyerang itu bagaimana?”

      “Mereka kalah, huahahahaa, tapi sayang perang sebesar itu kini jarang terjadi disini, yang ada hanya perang-perang kecil, apalagi semenjak Orc yang selama ini jadi Overlord itu mati karena umur, ckckckck, sungguh disayangkan.”

      Gupi mengangguk-anggukan kepalanya, “Lalu... Pedang-pedang ini?”

      “Iya, pedang-pedang yang sedang kamu simpan adalah hasil memungut dipeperangan, banyak pedang yang hilang atau tidak bisa diperbaiki lagi, tapi selama ada peperangan, stok senjata itu akan terus bertambah, apalagi berkat dua kantong yang kakekku berikan. Aku dapat menyimpan banyak senjata didalamnya.”

      “Pedang-pedang ini... ada lebih dari 900an, semua ini muat?”

      “Iya, tapi karena Kakek Penempa sudah tiada tidak ada yang meperbaiki senjata-senjata itu lagi...”

      “999 pedang... jika dihitung dari jumlah pangkal pedangnya, 999 pedang ini... jangan bilang... Gogos menggunakan seluruh pedang-pedang ini?”

      “999 pedang?, aku baru tahu jumlahnya ada sebanyak itu, aku biasanya cuma pakai, jika rusak agar tidak memberatkan tas, aku masukkan kedalam gudang, siapa yang tahu jika jumlahnya sudah mencapai hampir seribu pedang.”

      ‘Sungguh sangat disayangkan..., padahal jika diperhatikan pedang-pedang ini lumayan bagus, jika keadaanya sudah begini, akan terlalu sulit untuk diperbaiki.’

      “Apakah Repairmu telah mencapai intermediate Gupi?”

      “Iya, tapi sayangnya saya berada disini, tidak ada yang bisa mengajari saya menempa.” Ucap Gupi, sambil melirik ke arah notifikasi tentang skill Repairnya.


Skill Repairmu telah mencapai level 10 dengan 100% exp.

Skill Repairmu akan mengalami peningkatan, dari Beginner menjadi Intermediate.

Polishing Unlocked

Polish level 1 beginner
Membuat armor besi atau senjata besi mu mengkilat jika bertarung di hari yang cerah, ada kemungkinan pantulan cahayanya akan membuat musuhmu silau.
Atk+3% atau def+3% dengan durasi 7 hari atau hingga kotor.

Sharpen level 1 beginner
Mengasah senjata tajam, meningkatkan damage yang dihasilkan selama beberapa waktu, jika mengasah tidak hati-hati ada kemungkinan senjata tajam tersebut mengalami pengurangan durability.
Atk+5% durasi 3 hari, jika digunakan untuk menyerang monster tipe kulit keras ada kemungkinan efek sharpen akan hilang.

Skill Repairmu telah mencapai intermediate, kamu kini dapat mempelajari skill Blacksmithing.


      Skill repair telah mencapai Intermediate, hasilnya lebih bagus dan ada dua skill tambahan yang muncul, ‘Polish dan Sharpen, skill ini berpotensi meningkatkan harga jual barang-barang atau membuat mereka tertarik.’ Gupi juga telah mencobanya dengan menggunakan ECH dan hasilnya, efek Polish yang ada pada armor berisi elemen lebih besar dari saat repair tapi akan hilang seiring waktu, tapi bukan berarti tidak ada yang tertinggal.


Iron Knee-Guard [Very Minor Water]
Pelindung lutut yang digunakan oleh Barbarian yang telah rusak, tapi setelah diperbaiki oleh seorang merchant yang handal dengan tekniknya yang langka, Pelindung lutut ini memiliki Elemen air meski sangat kecil.

Water Resistance+0.1%
Def+10
Durability 20/20

Barbarian


      Setelah menggunakan ECH elemen air saat polishing, pertama, Defnya +12 dan Water resistancenya 10% tapi setelah beberapa hari turun jadi 10 dan 0.1%, dan yang mengejutkan... ‘Sejak kapan ada elemen resistancenya?’ Gupi yang biasanya terfokus kepada pekerjaanya dan lupa pada hasil, setelah melihat hasilnya pertama kali baru menyadari ada efek baru pada armor-armor yang dia buat menggunakan ECH miliknya.

      ‘Ah ini dia penyebabnya.’ Setelah sedikit mengecek daftar skill miliknya baru Gupi menyadari ada peningkatan yang besar.


Element Coating Hand [Active] level 4 Intermediate
Element Coating Handmu telah mencapai tingkat menengah, keahlianmu menggunakan Element Coating Hand saat menempa membuatmu dapat mempelajari Elemen baru, Kayu, Es, Petir, dan Magma, jika menggunakan Elemen Angin, Air, Tanah, atau Api kini akan menimbulkan kemungkinan efek Resistance pada equipment yang diperbaiki.


      ‘... Sejak kapan ini juga sudah level 4 intermediate?’

      Gupi bertanya-tanya dalam kebingungan, meski setiap skill pointnya otomatis akan dialokasikan ke skill tersebut, Gupi tidak pernah menyangka jika ECH miliknya mencapai level 4 Intermediate tanpa sepengetahuannya, itu juga tanpa notifikasi. ‘Sial seandainya ECHnya aku tahu ada elemen baru Aku akan menggunakan elemen tersebut... Hahh... .’

      “Gupi?”

      “Hnn?” Gupi yang dari tadi berenang didalam pikirannya, baru sadar dia sedang dipandangi oleh Guru Gogosnya dan semua anak-anak tersebut, tidak lupa ada orang baru yang muncul dalam lingkup pandangannya, “Cucu dari blacksmith?”

      “Ah... panggil aku Inana, kembali kepertanyaanku sebelumnya Skill Repairmu telah mencapai Intermediate, kan?”

      Gupi mengangguk lalu menjawab, “Iya, sudah mencapai Intermediate baru saja...”

      “Ingin belajar Blacksmithing?”

      “Inginnya tapi seseorang yang mengajari tidak ada...”

      “Tidak perlu ada yang mengajari, jika kamu memiliki buku yang mengajari Blacksmithing.” Inana itu mengeluarkan sebuah buku yang menggunakan cover tebal bergambarkan Palu.

      Gupi tanpa sadar langsung melangkah mendekati Inana untuk menggapai Buku itu, “Tapi, Aku punya Request, buatkan Gogos, Guru atau pelatihmu ini, Senjata, tidak perduli seperti apa, tapi usahakan yang tidak mudah rusak, tahan lama, dan...”

      “Tidak mudah terlepas dari genggaman tanganku.” Gogos tiba-tiba menimpali.

      “... Aku tidak berani bilang hasilnya akan bagus, tapi Aku akan mencobanya sebaik mungkin.” Jawab Gupi dengan hati yang mantap, pada dasarnya Gupi akan bilang apa saja untuk dapat langsung mempelajari skill tersebut.

      “Sebenarnya, permintaan ini buat karena Ayahku yang ingin membuatkan senjata sebagai tanda berterima kasih kepada Gogos, tapi Ayahku meski merupakan Anak dari seorang Blacksmith berbakat, dia tidak memiliki bakat sama sekali, bahkan hingga dia meninggal dia belum berhasil membuat senjata yang ingin dibuatnya, bagaimana?, apakah kamu ingin mewujudkan keinginannya?”


Janji Blacksmith yang tidak berbakat.
Wujudkan Keinginan dari blacksmith untuk membuatkan senjata untuk Gogos.

Difficulty : Harus memiliki Profesi atau skill yang berhubungan dengan pembuatan pedang.
Reward: Blacksmith Book Skill + ???



      “Fuh,,, pekerjaan tambahan~!” Ucap Bella yang dijawab anggukan oleh dua roh lainnya.

No comments:

Post a Comment