Gupi - Chapter 19

Chapter 19 – Desa khusus untuk yang terbuang


      Gupi yang merasakan tidak adanya niat jahat dari Orc tersebut mengikutinya, dan meski tidak begitu terlihat karena letaknya yang tersembunyi, Desa terpencil yang didirikan oleh Guild Merchant Leader, muncul. Dikelilingi tembok yang terbuat dari batang pohon dan batu-batu yang besar dan tersusun rapi dan itu jika kamu memiliki mata yang dapat melihat menembus semak-semak berduri yang tebal dan tinggi yang menutupi tembok tersebut.

      Tembok-temboknya tersambung-sambung mengikuti Pohon-pohon yang masih hidup sebagai pilarnya, dari luar orang-orang akan menganggapnya sebagai pepohonan lebat tapi dibaliknya, setelah Gupi memasuki tempat tersebut, Desa terpencil muncul, melihat kelakuan orang yang berjaga dibalik Pintu kepada Orc ini, Gupi dapat mengira jika Orc ini adalah Pemimpin atau Pelindung tempat ini.

      “Tunggu, diluar aman kan?”

      “Iya, hanya ada binatang kecil diareal desa terpencil ini.”

      “Ohhh, kalau begitu...” Gupi melihat ke arah Pelangi dan melalui telepati, Gupi memerintahkan mereka berburu disekitar hutan, dengan ketujuh pangerannya, “Nanti jika sudah capai atau butuh petunjuk, beri tahu aku.” Melihat Pelangi mengangguk sebagai jawaban baru Gupi bisa lega dan meninggalkannya.

      “Sudah selesai?”

      “Iya, sebenarnya belum sih, tapi jika ada yang kurang bisa saling informasi lewat telepati.”

      Orc itu mengangguk, dan mengajak Gupi kedalam,

      Dan Penduduk yang terdiri dari berbagai macam Ras, muncul dari rumah mereka masing-masing penasaran ada keributan apa yang muncul. Berbagai macam Ras adalah satu hal tapi Ras yang campuran adalah hal yang lain!

      “Ohh, Half-Bird!, tumben ini pertama kalinya ada Half-Bird yang ke sini.”

      “Hmm, tapi, ini pertama kalinya ada yang tidak membawa Busur Panah.”

      “Iya, dan ini pertama kalinya aku melihat ada orang yang tidak membawa senjata dari luar.”

      “Yiippie ada orang baruu...”

      Para penduduk banyak yang bertanya-tanya Job Gupi apa, tapi banyak juga yang menyambut kedatangan Gupi dengan Gembira.

      “Hehehehe, Bagaimana?” tanya Orc itu

      “Desa ini...” Gupi mulai menyadari desa terpencil ini desa seperti apa, semakin ke dalam. Semakin terlihat jelas, Desa terpencil ini sangat luas ada ratusan rumah didalamnya dengan berbagai macam teknik pembangunan, dan terlihat banyak bangunan baru yang muncul diantara bangunan yang lama, jika bangunan tua yang telah tertutup semak belukar atau berlumut adalah salah satu tanda itu adalah bangunan tua disini... tapi setelah semakin kedalam ras-ras yang tidak terlihat biasa muncul, Elf yang mulai terlihat tua, Dwarf yang lebih tinggi dari biasanya, Barbarian yang biasa... oh rupanya barbarian itu memiliki ekor, dan Melihat keanehan demi keanehan yang ada, Gupi mengambil satu kesimpulan, “Jangan-jangan...”

      “Iya, sebagian besar dari Kami adalah orang-orang yang memiliki Ras Campuran, desa ini terpencil bukan hanya karena tempatnya yang sulit dijangkau tapi juga karena berisi orang-orang yang terbuang dan tidak diterima oleh suku mereka, melanggar adat istiadat seperti kawin lari atau menikah dengan ras atau suku yang lain, diperkosa oleh Orc sehingga dianggap aib, pernah dijadikan Budak oleh Manusia yang untungnya perbudakan Ras yang serupa dengan manusia sudah tidak ada lagi, orang yang melarikan diri...” Jelasnya panjang lebar tapi dipotong oleh pertanyaan Gupi

      “Lalu Paman Orc orang yang seperti apa?”

      “Hmm Aku? Aku adalah Kebanggaan keluargaku! Aku adalah orang yang memiliki darah petarung Orc yang tidak terkalahkan dan memiliki darah seorang Barbarian yang sangat kuat!, aku adalah salah satu dari 10 Special Mercenary terkuat, Huehehehe, dan satu-satunya yang Terkuat!!”

      “Be-benarkah?” Gupi tahu mengenai 10 Special Mercenary karena mereka adalah idola para user yang memiliki job petarung, dan desas-desusnya mereka mencari seorang murid atau yang bukan desas-desus 3 dari mereka membuka tempat pelatihan yang dapat dikunjungi di tiga kerajaan besar, sisanya 4 orang belum ditemukan, dan menurut informasi dari cerita yang diberitahu oleh 3 dari 10 Special Mercenary yang membuka perguruan, anggota Mercenary nomor 1, nomor 2, nomor 3, nomor 6, nomor 8, nomor 9 lalu nomor 10, ada tapi sulit dicari, atau memiliki kriteria yang sangat tinggi. ‘Hehehehe, siapa tahu yang nomor 1, tapi dia bilang terkuat..., ah... .’

      “Tentunya.”

      “... Kalau begitu buktikan!, tunjukan dengan menggunakan teknikmu!”

      Gupi yang pura-pura tidak yakin dia memiliki kekuatan terbesar, langsung meminta Orc itu unjuk kemampuan.

      “Uhhh, Aku tidak memiliki teknik...”

      “Huh?, Kalau begitu skill active yang keren?”

      “Tidak punya juga...”

      “Hmm, jangan-jangan... Sihir!?”

      “Hahh?, apakah Orc atau Barbarian bisa menggunakan Sihir sekarang?, Aku ingin mencobanya.”

      ‘..., Ok. Dia tidak memiliki teknik..., Skill Active, ataupun sihir...’

      “Hey, apakah Orc atau Barbarian bisa menggunakan sihir disana?”

      “Oh.. bukan hanya menebak...”

      “Menebak apa?”

      “Kemampuan yang membuatmu menjadi nomor satu di 10 Special Mercenary”

      “Siapa yang bilang aku nomor satu?”

      “Tadi... kamu bilang terkuat...”

      “Iyaa, Aku memang terkuat, tanpa teknik, trik atau sihir apapun, tapi Aku nomor 10.”

      “Kamu nomor 10... jadi kamu bukanlah yang terkuat!”

      “Hmm, nomor 1 kalah sama aku, jadi akulah yang terkuat, tapi, dibagian teknik, trik, sihir atau lainnya, aku kalah total, dan membuatku mendapat urutan nomor 10.”

      “Jadi... Terkuat dibagian ini?” Ucap Gupi sambil menunjuk otot bisepnya yang loyo.

      “Iya, Aku suka otot-ototku, hyahahahahahaha.”

      “Aku dengar anggota lainnya telah mendapat murid, Berniat mengangkatku jadi murid?”

      “Hmm... Kamu belum jadi salah satu dari kami anak kecil... Kami bahkan tidak tahu kenapa kamu berada disini, bisakah kamu bercerita tentang dirimu dulu?”

      “...” ‘Langsung To the Point’ pikir Gupi

      “Bagaimana?”

      “Disini? Sekarang?”

      “Hmm, nanti malam, karena setiap ada pendatang baru, kita akan merayakannya dengan pesta besar-besaran. Sekarang kita akan mencari tempatmu tinggal sementara.”

      “Tidak perlu, dia dapat tinggal di Forge milikku.” Tiba-tiba ada seorang perempuan memiliki karakteristik seperti elf dengan tinggi sedada Orc yang menggiring Gupi, dan itu berarti Elf ini, Campuran juga. “Ikuti Aku” Gupi mengikutinya dan  Orc itu diam disana, “Kamu juga, hahh...” Ucap perempuan itu sambil menghela nafas.

      “Ohh, hehehehe, Ok.”


      Disebuah Goa kecil berisi markas Goblin, Seorang Half Tigress mengejar raja dari Goblin, yang berlari keluar Goa, Half Tigress itu hanya bisa berjalan tersendat-sendat karena banyak Goblin kecil yang menghalangi jalannya, “Sial!, Mereka sudah pergi dengan para Tawanan Wanitanya, dan kini Rajanya ingin berlari, “Grr, Setelah Membunuh anak buah mu aku akan memenggal kepalamu!”

      Raja Goblin itu menggunakan kereta yang dipanggul 8 Goblin memerintahkan kedelapan anak buahnya untuk bergerak lebih cepat sambil memecuti mereka, “Lebih cepat bodoh!!!”

      Waktu hanya bisa berjalan detik demi detik saat Raja Goblin itu mulai mencapai jalan keluar, ‘Sial lagi sedikit’ Pikir Windya.

      Goblin-Goblin ini bukanlah tandingan Windya lagi saat ini, tapi jumlah mereka yang banyak untuk melindungi raja mereka, membuat Windya kelabakan, dan Raja Goblin itu berhasil keluar.

      “Jangan Biarkan Dia keluar!!!”

      *Grugugdugudguudgdugu*

      “Sekarang apa lagi?”

      *Brug*

      “Sial!!!!” Windya langsung menggunakan Full Formnya dan menembus lapisan-lapisan Goblin dengan Cakar dan Kulit tubuhnya yang sangat tebal dan kuat, tangannya mencakar batu besar, ya batu yang sangat besar menutupi jalan keluar Goa, para Goblin menyadari misinya telah sukses melarikan diri... .

      “Hmm, Sungguh mengganggu... hahh, sepertinya kamu telah menemukan jalan buntu ya?”

      “Huh?” Windya sambil menangis sesenggukan menoleh kebelakang dan mendapati gurunya tengah berdiri dibelakangnya, “Bantu aku membunuh mereka!! Kekejaman mereka, Aku ingin mencabik-cabik mereka!!!” Windya yang telah melihat mayat-mayat ditempat pembuangan yang berisi mayat-mayat wanita atau pria langsung terganggu

      “Tenang, jangan termakan Amarah, ada Guru disini, hal-hal seperti adalah hal yang biasa.”

      Windya mulai tenang, ‘Aku tidak pernah menyangka Regal Realm sangat berbeda dengan Game lainnya. Tenang... bagi kita ini hanyalah sebuah Game.’

      “Bagus, Sekarang pikirkan sesuatu yang membuatmu senang.” Perintah Gurunya

      “...” Windya langsung mencoba mencari-cari dipikirannya dan satu nama muncul dibenaknya, “Gupi”

      “Siapa dia?” tanya Gurunya.

      “Seorang Half Bird, dan Seorang Merchant yang bodoh, hehehe.”

      “Ohh, orang yang bodoh ya?”

      “Iya Guru, tapi dia orangnya tidak bisa ditebak, jadi membuatku senang memikirkannya.”

      “Baguslah kalau sudah tenang, Amukanmu dapat kamu kendalikan dan dapat meningkatkan kekuatanmu, tapi jika Amarahlah yang mengendalikanmu kamu bisa membunuh dengan membabi buta, bahkan orang yang membuatmu senang.”

      “Terima kasih nasihatnya guru.”

      “Iya, tapi... Orang bodoh..., kebetulan orang yang biasanya mengatasi masalah-masalah seperti ini juga orang bodoh itu, dan sekarang Akulah yang perlu turun tangan gara-gara semuanya pada pensiun menggantikan orang bodoh itu.” Gurunya maju kedepan, “Ah iya Windya kamu lulus karena berhasil membuat mereka melarikan diri dari tempat ini, sekarang tenang karena Guru akan mengatasi ini.”

      “...” Windya hanya bisa terdiam saat Gurunya menggenggam pedang yang selalu tersarung dan berada disekitar pinggangnya, dengan tangan kanannya dengan menggenggam terbalik dan tangan kiri melepas pedang tersebut dari kaitan yang ada disabuk yang melingkari pingganggnya, Gurunya berjalan dengan kedua tangannya memegang pedang itu secara vertikal, dan setelah beberapa saat Gurunya berbalik.

      “Ayo Windya, misi keduamu membebaskan tawanan-tawanan yang masih hidup.”

      Batu besar yang menutupi Goa itu terbelah perlaha-lahan dari atas lalu hampir bersamaan bagian kanan kirinya terpisah semakin menjauh, jika diperhatikan baik-baik atas Goa juga terbelah, dan yang membuat Windya terkejut, dikejauhan, Raja Goblin dan kereta yang membawanya terbelah menjadi dua.

      *Gluk*

      “Jawaban?”

      “Baik Guru!”

      Kembali ke desa terpencil. Forge tersebut terletak ditengah-tengah desa, atau tepatnya disekitar pusat Desa, karena tepat ditengah Desa ada sebuah petak tanah, Forge tersebut sangat besar, sangat bagus dan sangat tua... .

      “Kakekku menikah dengan Elf, dan entah kenapa, keturunan-keturunannya tidak mendapat warisan bakat seperti yang dia miliki dibidang menempa, sehingga Forge ini tidak ada pengurusnya... hingga sekarang, dan setelah orang yang kamu anggap Orc ini diam disini kami tidak pernah menggunakannya untuk melakukan perbaikan armor atau senjata karena cukup dia turun tangan kami bisa menang melawan sebagian besar... hmm... bukan sebagian besar, seluruh monster-monster yang menyerang itu, bahkan mereka malah jadi makanan tambahan.”

      “Ohh... .” Gupi meng-oh-kan perkataan cucu dari blacksmith tersebut sambil melihat ke arah Orc.

      “Hmm, Namaku GodStrength!”

      “Benarkah?”

      “Iya itu arti dari nama pemberian ibuku.”

      “Lalu bagaimana kami memanggilmu?”

      “Gogos panggil aku Guru Gogos, karena jujur aku lupa nama, pemberian ibuku, sebenarnya ingat tapi cara membacanya yang sudah lupa dan Gogos adalah pemberian.”

      “Guru...?”

      “Iya Tuan juga boleh kamu mau jadi muridku kan?, sekarang pakai ini, otot-otot diseluruh badanmu belum seoptimal otot-ototku, gunakan ini, kebetulan yang ini bisa dipasang disayap, pakai juga.” Orc itu, maksudku Tuan Gogos, mengeluarkan Baju yang berisi pir, 2 pasang Gelang untuk tangan dan kaki, lalu mengeluarkan Cincin yang dia perintahkan pasang disayap.

      ‘Jadi... Sayap dapat dilatih?’ pikir Gupi karena selama ini tidak mengetahuinya. “Henggth!” Tubuh Gupi langsung hampir jatuh kedepan.


Baju Latihan Per [Training Equipment]
Baju latihan ciptaan dari salah satu 10 Special Mercenary yang sering dijadikan baju ganti oleh Gogos, Baju ini akan menciut atau melebar mengikuti badan penggunanya, merupakan baju wajib pakai untuk yang ingin mengikuti latihan.

Baju ini akan membuat tubuh sulit bergerak, karena per-pernya akan bergerak melawan tubuh, sehingga membuat stamina yang dibutuhkan untuk bergerak semakin meningkat. Mspd -70% Aspd -80% Stamina Use +150%



1`set Weight Training Equipment

Peralatan latihan kuno yang digunakan oleh bayi barbarian, berumur 3-5 tahun. Memiliki berat 1 kilogram disetiap peralatannya.



Wing’s Weight Ring [Training Equipment]
Ciptaan dari salah satu 10 Special Mercenary diciptakan untuk sekedar mengisi waktu luang, dan berjaga-jaga siapa tahu ada ras Half Bird yang ingin bertempur dan melatih sayap mereka. Memiliki berat setengah kilogram disetiap cincin.


      “Itu adalah peralatan yang wajib digunakan oleh muridku.”

      “Baik Guru Gogos?”

      “Guru sajalah rasanya ganjil dengarnya, hehehe.”

      “Hmm... saya pakainya kapan?”

      “Sekarang, dan tidak boleh dilepas, selama mungkin...”

      “Apakah perlu semuanya guru?”

      “Hnn? Iya, latihanku yang seorang campuran Orc dan Barbarian mendapat 1 kilogram sebagai beban awal, kamu yang Rasnya murni harusnya lebih kuat lagi.”

      “*Glug* memangnya, kalau ras Barbarian Murni bagaimana, Guru?”

      “Hmm, aku melihat teman-temanku menggunakan yang 2 kilogram saat mereka sebesar dirimu, ah, sudahlah, kamu baiknya pakai saja, banyak tanya.”

      “I-iya guru...” Gupi hanya manut dan memasangnya, karena bukan equipment resmi, mereka harus dipasang secara manual dan hasilnya tidak begitu terasa.

      “Bagaimana?” tanya Gogos

      “Pas digunakan?” balas Gupi dengan sedikit tanda tanya diakhir.

      “Bagus-bagus, sekarang pakai terus, jangan dilepas meski tidur.”

      “Iya Guru...” jawab Gupi yang mulai melangkah membuka pintu depan Forge besar tersebut.

      “Tungguu!!!”

      *Brugubrrugguruugubug...*

      “Armor-armor dan senjata yang tidak digunakan ditimbun saja disana menggunung...”

      “Telat...”

      Setelah menyelamatkan Gupi dari timbunan armor, masuk lewat jendela, Gupi dapat melihat ada banyak timbunan equipment dari besi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki ada, dan itu juga dengan berbagai macam jenis, Gupi memperhatikan armor-armor itu dengan teliti sebelum bernafas lega, ‘setidaknya armor-armor ini tidak kotor karena darah.’ Gupi mengecek logam-logam berelemen air yang sudah major-water tersebut hasil melelehkan armor-armor murah dan gajelas, ‘Setidaknya mereka masih lebih baik dari pada armor-armor yang jadi lempengan logam gajelas ini, Hmm, mereka, armor-armor ini, mengalami kerusakan yang lumayan parah, meski mereka dibersihkan dari bercak-bercak darah, tapi tetap saja penyok-penyoknya masih ada. Malah yang ini ada yang tembus terkena gigitan. Ahh...!’

      “Bisakah aku...?”

      “Perbaiki?, iya tentu bisa, itu tugasmu, perbaikilah sana, biar bersih, jangan lupa mengirimnya ke orang-orang pemiliknya atau penduduk yang memiliki armor-armor yang akan mengambilnya kemari.”

      “Ok... tapi kenapa disini?, bukan di...”

      “Gudang? Gudang penuh, oleh ratusan senjata milik Gogos.”

      “Koleksi?” tanya Gupi penasaran.

      “Senjatanya dia... .”

      “Aku suka pedang dan aku mengayunnya seperti yang diajarkan ibuku yang barbarian.”

      “Iyaa... dia menggunakan pedang seperti sepotong kayu, Ibunya pun sudah mengajarkan cara menggunakan pedang yang benar, tapi dia tetap menggunakannya seperti memukul menggunakan pentongan kayu.”

      “Tapi efektif, Seperti yang Kakekku ucapkan, Didepan Kekuatan Mutlak Taktik dan Trik tidak akan berguna, Hehehehe.”

      “Jika kalah?”

      “Kalau kalah... Kakek bilang berarti Kekuatanmu belum cukup Mutlak... Huehehehehe.”

      “... Yaa, tapi jika kamu memiliki senjata yang Cocok, kamu pasti bisa mengeluarkan kekuatanmu lebih efektif. Seluruh teman-temanmu juga mengatakannya sebelum kamu memilih berhenti dari 10 Special Mercenary.”

      “Hmm, tenang Aku tidak berhenti Aku hanya meneraktir teman-temanku dengan membayar jasa pembuatan senjata mereka dengan jasa menjaga tempat ini seumur hidupku.”

      “err... Boleh aku memulai melakukan perbaikan?”

      “Oh tentu-tentu...”

      Setelah Gupi usir baru mereka berdua pergi... dasar makanya jangan pacaran didepan orang jomblo. Bikin ngiri saja, Gupi membersihkan Forge peninggalan kakek tersebut, Gupi memasukan armor-armor itu kedalam cincin agar tidak mengganggu pandangan, dan karena didalam cincin adalah ruangan bukan slot seperti tas, mereka tinggal dimasukkan saja, tanpa perlu diatur, toh satu kilometer sangat luas, cyakakakakkakak.

      Gupi membersihkan sudut-sudut ruangan, sarang laba-laba langsung dipintal jadi benang, laba-labanya jadi cemilan buat Bon-bon, didalamnya ada beberapa tikus yang bersembunyi yang tidak lolos dari kejaran Bon-Bon.

      Awal-awal tidak ada perubahan, tapi setelah 30 menitan, keganjilan keganjilan mulai terjadi, ‘Uhh, baju per dan beban-beban ini mulai mengganggu.’

      “Kamu harus semangat kakak.”

      “Iya semangat.”

      “Hmm, Tempat ini, pasti lumayan bagus, untuk jadi tempat peleburan senjata pedangku, dan Orc tadi membuatku kaget, dia selalu memandang ke arahku.”

      “Iyaa... tapi tidak bisakah kalian menolongku?”

      “Menyapu dan mengepel sepertimu?”

      “Iyaa, kalian kan dapat menyerap tenagaku dan melakukan bersih-bersih.”

      “Ohhh, asyik.”

      “Hahhh... kenapa aku yang sudah mati tetap disuruh bekerja.”


Soul Link to Bella, Kiki, Pilar has been Created



Soul Link
Soul Link adalah proses yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang Rohnya terkutuk atau Terberkati, jika hanya terkutuk roh-roh yang lebih kuat akan dapat menyerap Stamina atau Mana secara paksa, tapi karena terberkati efek tersebut hilang, dan hanya bisa dilakukan jika sama-sama mau, dan meskipun begitu sudah tercipta, Dapat diputuskan secara sepihak oleh orang yang terberkati tersebut.


      Soul link sangat membantu Gupi saat melakukan perjalanan, mereka yang kasat mata dengan sedikit bayaran stamina dan mana, mereka dapat mengganggu monster sehingga mereka ketakutan.

      Dengan bantuan 6 tangan Gupi berhasil membersihkan satu ruangan, meski membayar stamina dan mana, agar mereka dapat menyentuh benda-benda lebih cepat, semua terbayarkan sudah ketika melihat ruangan demi ruangan kinclong, dan yang belum kinclong hanya ruangan terakhir.

      “Emmpph, bau darahnya keras sekali.” Ucap Bella

      “Benarkah?” tanya Gupi, Gupi juga merasakan ada yang berbeda pada ruangan yang disebut gudang tersebut.

      “Iya kakak, tapi sudah kering... hmm mungkin ada baiknya kakak cek sendiri.”

      “Baiklah.” Gupi langsung maju dan membuka pintu Gudang, tapi sebelum daun pintunya terputar, gambaran-gambaran ketiban armor muncul, “Siap-siap...” Gupi membuka pintu gudang dan berlari menghindari Gudang.

      “Ehmm, tidak ada yang jatuh, tapi bau darahnya keluar... darah-darah ini tidak mengundang monster,kan?”

      “Hoyy Gupi, tikus-tikusmu suruh masuk kedalam, berlindung!”

      Dari luar terdengar teriakan Gurunya yang seorang Orc, dan Gupi dengan telepatinya langsung memerintahkan Pelangi membawa anak-anaknya berlari ke tembok berlindung dibalik semak belukar dan perlahan-lahan masuk kedalam desa lewat pintu yang telah ada. Hewan-hewan disekitar langsung masuk kedalam lubang sarang mereka, meski mereka adalah monster yang akan hidup kembali setelah mati, insting mereka untuk melarikan diri masih kuat.

      Dan kawanan serigala yang sedang istirahat disekitar mendadak liar mencium aroma darah yang pekat. Dan menyerang area desa, untungnya kawanan kecil yang berjumlah 40an, tapi dari kejauhan Gupi dapat merasakan Serigala-serigala ini hanya gelombang yang pertama... dan benar, di Fear Dead Radar muncul titik-titik merah mengelilingi desa dan lewat pemberitahuan Pelangi masih ada serigala yang lebih banyak lagi. “Sial...” Gupi langsung masuk kedalam Gudang dan mendapat ada tumpukan pedang yang menggunung dan tertumpuk-tumpuk dengan sembarangan, mereka terdiri dari jenis yang berbeda-beda, dengan ukuran berbeda-beda, mereka tumpul, patah, dan terlihat warna mereka warna merah pekat, Gupi langsung memasukkan semua pedang-pedang itu kedalam Cincinnya disisi lain dari armor-armor, dan setelah pedang-pedang itu dimasukkan, bau darahnya mulai hilang, dan Bintik-bintik di Fear Dead Radar menjauhi Desa.

      “Fiuh... .”

      “Gupi???, apa kamu telah menutup Gudang itu la... gi? ...” Cucu dari Penempa besi itu bengong melihat gudang yang kosong, dia juga memandang ke 3 arah berbeda, yaitu ke Bella, Kiki, dan Pilar. “Perasaan ini..., Penerus dari pendiri Desa?”

      “Iyaaa...?”

      “Terima kasih tuhan, akhirnya dia tidak gentayangan lagi.” Dia terdiam sebentar, “Apakah cincinnya telah kamu terima Gupi?”

      “Iya...?”

      “Ohh, pantas, semua armor-armor nya hilang kamu masukkan kesana semua?”

      “Tentunya... apakah boleh diucapkan seenaknya?”

      “Tentu tidak boleh, jika ditempat umum seperti di kerajaan-kerajaan atau kota-kota yang pernah kudengar dari cerita-cerita penduduk baru atau Orc, disana terlalu banyak orang-orang berbahaya, disini juga sih, tapi mereka biasanya hanya diam dan cuek, lebih baik mengurus diri sendiri.”

      “Oh seperti itu...”

      “Iya seperti itu... hmm, karena stok-stok makanan tambahan sudah melarikan diri..., lanjutkan hal-hal yang ingin kamu lakukan.”

      ”Ok.”

      Setelah menjawabnya, Gupi memerintahkan pelangi untuk mengecek daerah sekitar, jika aman, cari makanan berupa obat-obatan, sayur, atau lainnya. Meski daerah Giant River Continent merupakan daerah berbahaya, monster-monsternya berbahaya, tapi tumbuh-tumbuhannya tetap sama, jika disekitar batu makan akan ada Near Stone Herb jika didalam Air Yellow River Weed atau Blue River Weed, tidak ada yang berbeda yang berbeda hanya umur saja karena tumbuhan-tumbuhan tersebut tidak memiliki pemangsa alami seperti kelinci tikus atau lainnya, tapi Mungkin karena kelembaban daerah sini lebih besar ada jamur-jamur yang juga dikumpulkan oleh anakbuah Pelangi, yang tentunya membuat Alchemy Gupi meningkat lebih cepat.

      Gupi menyalakan Forge ini perlahan-lahan, karena Forge ini sudah lama tidak aktif, takut-takut ketika langsung menerima suhu besar, malah pecah, jadi Gupi menyalakan Forge ini perlahan-lahan, dan perlahan-lahan, setelah 2 jam lebih apinya mulai ada dan sudah bisa untuk dibesarkan lagi.

      Gupi mengangguk –angguk dan tanpa terasa langit sudah malam, “sesudah ini aku akan melakukan perbaikan sambil menggunakan peralatan latihan... semoga efek dari latihannya terasa.”

      Saat sore sudah mulai ditelan malam, Api Unggun ditengah mulai dinyalakan, mereka, para penduduk desa terpencil ini, biasa melakukan ini saat ada pendatang baru dari luar, biasanya untuk menggembirakan hati mereka karena masalah-masalah yang membuat mereka datang kesini atau hanya ingin melakukan perayaan...

      “Kamu harusnya melantunkan itu lebih keras, Gupi!” teriak salah seorang penduduk.

      Gupi yang berwajah merah menabuh genderang lebih keras.

      *Dududuuk Dududuung Dudududududuung*

      Saat malam tiba, Gupi menjadi pusat perhatian, Gupi mulai menceritakan tentang dirinya sendiri, tentang dia sukses, lalu diculik yang sebabnya dia tidak ketahui, air terjun, semua Gupi ceritakan.

      “Meninju yang berani mem-bully-mu dengan tangan sendiri?, Aku suka gayamu.” Ucap Gogos.

      “Hehehehe.”

      “Minum ini dulu, tinggalkan dulu yang telah lalu, malam ini kita akan berpesta.”

      Gupi mengangguk dan minum hingga pagi berpesta pora, menggunakan daging dari serigala-serigala yang menyerang, Orang-orang melakukan Barbeque disekitar Api Unggun, cukup satu kata  untuk menggambarkan ini, Fantastik.

      Gupi bersenang-senang, bon-bon berdansa, pelangi dan anak buahnya menjadi pelayan-pelayan, 3 hantu bermain-main, Gogos dan Cucu dari Blacksmith itu terbiasa dengan roh karena banyak hantu berada disekitar Pendiri Desa saat dia disini, sekarang juga ada, tapi jarang muncul. Ada 3 hantu tambahan dan bukan hal yang besar.

      Gupi berteriak dengan wajah yang terlihat mabuk, mengundang perhatian orang-orang, “Aku dengan tubuhku yang kurus ini berhasil mengalahkan Serigala yang kuat!! Sendirian!!”, Gupi berdiri ke atas meja sempoyongan, dan melakukan silat-silat yang dia lakukan sambil goyang-goyang sedikit, “Lalu saat dia pusing, Aku mengakhirinya dengan seranganku!!!”

      *Flap Flap Flap*

      Gupi terbang dan berputar-putar diudara, hingga tubuhnya menubruk meja, dan langsung KO tertidur...

      “Karena Bintang kita malam ini, sudah KO, ayo kita bersulang untuk yang terakhir buatnya malam ini!!!”

      Seluruh orang-orang mengangkat gelas dan Gogos langsung memberi isyarat lewat jarinya.
     
      3...
      2...
      1...

*Gluk Gluk Gluk* “””HUAAAAHHHHH””” dan malam semakin gelap, dan orang-orang tertidur diluar...

No comments:

Post a Comment