Chapter 18 – Roh yang terkutuk sekaligus terberkati
Buku Skill terkutuk dan sekaligus terberkati!
Kamu telah dipaksa mempelajari skill Cursed and
Blessed Soul
Cursed Soul [Passive] Beginner level 1
Roh mu telah terkutuk, Rohmu yang terkutuk akan
membuat roh-roh jahat atau baik yang tersembunyi atau bersembunyi untuk
mengikutimu, mereka akan mengganggumu dengan menggerakkan benda-benda
disekitarmu, Ada yang parah ada yang sedang dan terkadang ada yang hanya
membisikimu dengan bisikan-bisikan sesat atau bisikan-bisikan yang tepat
dijalan kebenaran. Semakin besar level Roh terkutukmu, Rohmu akan
mengeluarkan aura pekat yang membuat mereka semakin tertarik mengikutimu.
Mereka akan mengusilimu, tapi terkadang kamu dapat memerintahkan mereka untuk
membantumu saat bertarung.
Memiliki Roh yang Terkutuk membuatmu dapat
mempelajari Ilmu Hitam, atau Black Magic
Resistance to Dark Element Magic +3%
Blessed Soul [Passive] Beginner level 1
Roh mu telah terberkati, Rohmu menjadi kuat dan
membuatmu dapat merasakan roh-roh disekitarmu menggunakan ke lima inderamu, kamu
dapat mencium bau mereka, melihat wujud mereka, mendengar kata-kata mereka,
menyampaikan kata-kata yang kamu ingin ucapkan dan menyentuh tubuh mereka.
Semakin besar level Blessed Soul -mu Rohmu juga akan memancarkan Aura Suci
yang membuat roh-roh baik atau jahat yang berada disekitar, mungkin mereka
mengganggumu atau mungkin juga membantumu.
Memiliki Roh yang Terberkati membuatmu dapat
mempelajari Ilmu Putih, atau White Magic
Resistance to Holy Element Magic +3%
|
Gupi
bengong melihat buku Skill yang telah dia pelajari, “Ini... Skillnya langsung
terpelajari saat aku membukanya...”
Gupi yang
membaca keterangan skillnya sedikit berkeringat, Gupi melihat kesekitar dan
tepat disekitarnya ada seseorang kira-kira berumur 20 tahun, tengah menatapnya,
dengan tatapan sedikit ceria. Tapi satu hal yang membuat Gupi kaget, Orang ini
menggunakan baju berlogo yang mirip dengan logo yang ada dibaju yang Kakek
Merchant di River Cleaver kingdom gunakan, ya itu berarti dia memakai logo
Guild Merchant, tapi dibanding dengan yang kakek gunakan, orang ini menggunakan
logo yang terkesan lebih polos dan terlihat kuno.
“Halo
Penerusku...”
“...
Hahh... untung aku bukan penakut.” Ucap Gupi sambil mengelap keringat
menggunakan lengan bajunya.
“Yakin?”
“Iya,
HUAAA” Gupi yang menoleh keatas langsung berteriak dan menutup mulutnya setelah
melihat wajah orangnya itu berubah, pipinya berlubang dan membusuk, terlihat
ada belatung-belatung yang meliuk-liuk.
“Fufufufufu,
baru seperti ini saja sudah kaget, bagaimana dengan diluar?”
“Ok-ok,
saya menyerah, saya memang penakut.”
“Hehehehe...”
Tawa kakek itu, yang semakin mengecil, “Aku Hidup sangat lama penerusku, dan
memiliki banyak musuh, Aku ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama
padaku dan setelah merasakan hal yang aku alami sampai mati, aku harap
Penerusku tersebut membalaskan dendamku.”
“Huh?”
“Bercanda,
aku hanya bercanda, Orang-orang yang melakukan ini padaku telah mati karena
usia, tapi meski begitu, aku tetap tidak dapat menuju dunia atas untuk
istirahat dengan tenang sebelum mendapat penerus untuk dua skillku ini, Aku
memancing orang-orang untuk datang dengan pancingan Cincin tersebut tapi tidak
satupun yang datang meski sudah sekian ratusan tahun aku menaruhnya, Haahhh...,
Hmm, kini kedua skill itu telah teralirkan ke arahmu, sekarang aku dapat mati
dengan tenang.”
“Tunggu!!!,
Ceritakan sesuatu dulu, masa langsung pergi tanpa berkata apa-apa.”
“Hmm,
sebenarnya aku bisa langsung pergi, tapi baiklah Aku akan menemanimu untuk
beberapa saat dulu.”
Dia
bercerita tentang kehidupannya yang sangat sukses, tapi Orang tanpa berdosa
memiliki kesuksesan tentu membuat orang itu tampak seperti berdosa, Dia dikutuk
dan dia baru sadar dikutuk setelah 3 bulan diganggu, setelah mengetahui dia
diganggu roh-roh, dia tidak hanya sukses akan harta tapi dia juga sukses dengan
kekerabatan, dia memiliki teman seorang pendeta, yang memberi tahu, dia telah
Dikutuk, dan tentunya dengan penangkalnya yaitu Diberkati, setelah membayar
sejumlah emas, Dia Diberkati!, tapi bukannya membaik malah semakin memburuk!,
karena setelah diberkati Dia dapat melihat wujud mahluk-mahluk tersebut!, tapi seperti
pepatah jaman dulu, bisa karena biasa, karena sudah sering melihat wujud mereka
yang seram lama kelamaan jadi terbiasa, tapi sayangnya meski sudah mati, Efek
dari dua Skill yang bertolak belakang mengganggunya ke akhirat.
“Hmm
bagaimana sudah selesai mendengar ceritanya?”
Gupi
mengangguk, tentang Cursed Soul atau Blessed Soul memang belum berefek apa-apa,
tapi ada skill tambahan yang bisa dipelajari nanti tentu membuat Gupi senang,
apalagi Cincinnya, Gupi berterima kasih banyak-banyak karenanya, “Nama anda
tuan, saya belum mendapatkannya, menjadi seorang penerus tanpa mengetahui
apa-apa tentang penerusnya, rasanya...”
“Ohh,
namaku Auros, Pendiri Guild Merchant yang sudah meninggal.”
“... Ini
adalah sebuah kehormatan menjadi penerus anda tuan, Auros sang Pendiri Guild
Merchant.”
“Hahahahaha,
jangan menyebut-nyebut namaku disembarang tempat, bahkan kalau bisa cukup kamu
yang tahu Aku telah diteruskan olehmu, Ok?”
“Kenapa
tidak boleh, saya tidak berani bertanya, tapi saya mengerti betapa berat arti
nama Anda, jadi saya tidak akan sembarangan mengucapkannya”
“Bagus,
hmm, melihat levelmu yang kecil... kenapa kamu bisa sampai sini aku tidak
mengerti, tapi jika kamu ingin mencari sebuah desa, diarah selatan dekat
sungai, kamu jika beruntung dan desa tersebut masih ada, kamu akan
menemukannya. Desa itu didirikan olehku dan diteruskan oleh anak-anakku, Semoga
beruntung.”
“Terima
kasih tetua.”
“Iya,
Waktuku tidak banyak, ah iya, ini Logo Guild Merchant yang ku ukir dengan tanganku
sendiri, selamat tinggal. Dan jangan lupa, berdoa, hyahahahahahaha....”
Kamu telah mendapat Guild Merchant’s Old Logo
|
Orang itu
menjadi partikel cahaya yang bergerak menembus langit-langit goa.
“Hmm,
Semoga tidak seperti yang dia katakan. Amin.” Ucap Gupi
Gupi
dengan cincinnya langsung memasukan berbagai macam pakaian kedalamnya hingga
tas-tasnya nyaris kosong, tapi tentunya meninggalkannya ditas sedikit
takut-takut mereka curiga, ada merchant kok tidak membawa barang.
‘Huehehe,
ini baru hoki, selama kita tegar dan mencoba mencari-cari pasti akan ada
mujizat dibalik setiap musibah.’ Pikirnya. Sebelum Gupi tahu, arwah apa saja
yang akan mengikutinya.
“Hmm, tapi
sebelum berangkat , Identify.”
Merchant Guild’s Old Logo [Unique]
Equip yang hanya ada satu didunia.
Dibuat oleh ketua Merchant Guild yang Pertama,
Memiliki skill khusus yang unik.
Skill: Coin Exchange [Active] level MAX
Coin Exchange adalah skill yang dapat mengubah nilai
koin logam ke pecahan yang lebih besar atau yang lebih kecil, sebenarnya
skill ini tidak begitu unik, tapi cukup berguna dan langkalah, karena jika
tidak menjadi seorang anggota di Merchant Guild tidak akan memiliki Logo
member ini. Tidak memerlukan biaya mana, stamina atau darah.
Option: Menggandakan bonus stats dari menjadi
Merchant, dari 5 hp mp sp menjadi 10 hp mp sp.
Durability: Indestructible.
Bonded to Gupi
|
‘Asiikk,
sekarang tidak usah susah-susah menukar uang bolak balik Merchant Guild untuk
menukar uang untuk mencari uang kecil lagi.’ Teriak Gupi dalam hati,
Terbayang-bayang dalam benaknya saat hanya bisa menukar dimalam hari karena
hanya dimalam hari banyak user yang berburu sehingga Guild Merchant sepi dan
bisa melakukan penukaran dengan cepat.
‘Hari itu,
aku kewalahan mengantri hingga pernah menunggu sambil menjahit, hehehehe, tapi
sekarang tidak lagi.’ Pikirnya sambil mencoba skill asing yang muncul di List
of Skillnya, dari Copper ke Iron, lalu silver ke Gold, dan sebaliknya,
‘hehehehe.’
Gupi
kebingungan menaruh Logo Guild ini dimana, ‘karena belum menjadi Anggota Guild
merchant yang resmi... baiknya aku taruh didalam tas.’
“Wuuwuwuuuwuu.”
Tidak
sampai beberapa menit Gupi sudah mendengar suara yang oleh seorang anak
Perempuan yang menangis terus menerus, “Huh?” Suara yang Gupi keluarkan sambil
melihat sekitar mencari sumber suara. Lalu Gupi melihat kepojokan dan mendapati
ada seorang anak kecil berambut panjang sedang duduk dipojokan, menghadap ke
arah sudut, menangis seperti anak kecil pada umumnya.
‘Kapan ada
anak kecil ya?’ Pikir Gupi melihat ke arah lubang, Bon-Bon sudah bersiap dan
Induk Tikus juga tengah bersiap dan tinggal menunggu tuannya yang sedang
terdiam,
‘Aneh,
harusnya Induk Tikus memberi tahuku jika ada yang masuk. Lebih baik aku
tanyakan saja dulu.’, “Hai adik kecil...”
Mendengar
Gupi berbicara, anak perempuan itu berhenti menangis, dan terlihat
mengusap-usap air matanya dengan kedua tangannya, rasanya sangat nyata bagi
Gupi, rambut itu, gerakan tangannya sangat mengucek-ucek matanya, semua
terlihat nyata dari belakang.
Bon-Bon,
Pelangi dan anak-anaknya bengong melihat kelakuan aneh tuannya yang memandang
ke arah Dinding Goa dengan perlahan-lahan.
“Adik
kecil...?”
“Kakak...?”
Dia berbalik dan langsung berlari memeluk Gupi, “Kakaaaak!!!” teriaknya, Gupi
yang sedang berlutut langsung menerima pelukannya, “Ku pikir kakak tidak akan
pernah memperhatikan aku.”
‘?’ Tanda
tanya yang besar muncul dibenak Gupi, ‘tunggu... tidak akan pernah?’ Gupi
melihat ke bawah ke wajah anak Perempuan yang tengah memeluknya, tubuhnya yang
mungil terasa dingin, dan wajahnya yang tertutup rambut tadi, kini terlihat.
Wajah anak ini sangat cantik meski terpejam, terlihat jelas anak ini adalah
keturunan bangsawan yang sangat kaya, apalagi didukung baju yang dia gunakan,
meski terlihat usang, tapi keelokannya dan keanggunan dari baju itu masih jelas
terlihat.
“Kakak,
Aku ingin tanya sesuatu.” Ucapnya
“Iya?”
yang dibalas oleh Gupi, ‘Mungkin dia baru menyadari aku bukan kakak yang dia maksud.’
“Bisakah
kakak membantuku mencarinya?” tanyanya.
“Bisa,
tapi Mencari apa?” balas Gupi dengan pertanyaan sambil kali ini melihat ke
wajah anak perempuan yang masih memejamkan matanya.
“Bola mata
untuk mengisi kedua lobang mataku!” Ucap Anak itu sambil membuka lobang matanya
yang kosong. “Matamu Indah kakak, Aku ingin yang seperti milikmu.”
“...”
Fainted
|
“Jiah
Pingsan, padahal kan itu kuno banget, masa masih ada yang ketakutan.”
Di
Alun-alun kota ada banyak orang-orang berkerumun, mengelilingi konser yang
diselenggarakan oleh 4 sekawan, Mirna, Andika, Lediva dan Lena. Mereka berempat
melakukan Pertunjukkan, menyanyikan lagu ciptaan mereka sendiri tentang
orang-orang terkenal. Atau orang-orang yang telah berpengaruh di Regal Realm.
Mereka berdansa dan burung-burung berwarna
indah indah mengitari mereka selayaknya sedang berdansa, Kicauan mereka merdu,
dan enak didengar.
Burung-burung
yang telah ditetaskan menjadi peliharaannya berdansa mengitari diri mereka,
terkadang ikut menyanyi, Pemilik burung-burung itu adalah Lena, ke tiga
teman-temannya, tidak berbakat... mereka gagal mencari telur yang bisa
ditetaskan.
Lena pun
beruntung karena berhasil melindungi telur-telur binatang meski Ibu dari telur-telur
itu tidak terselamatkan karena ular berbisa itu telah meracuninya, telur-telur
yang ditinggalkan Ibu burung itu masih hidup, dan dengan penuh kasih sayang,
Lena memutuskan memelihara mereka. Ketiga temannya sudah ditawarkan, tapi,
“Tidak, Aku memutuskan untuk mencari Animal Companion saja, Aku ingin memiliki
peliharaan yang keren.” Dan hasilnya mereka menyesali perkataan mereka, karena
telur-telur yang ada disarang burung itu, adalah jenis burung yang berbeda,
mereka adalah burung-burung yang menumpangkan telur mereka pada Burung-burung
lain, burung ini sangat kuat, dan 1 diantara mereka yang bertubuh paling kecil
merupakan kakak paling tua, meski bukan jenis yang sama, karena dierami oleh
Induk yang sama, dalam hal ini Lena, mereka tanpa mereka sadari mengikuti
aturan Lena yaitu aturan manusia, Sekuat apapun jenis kalian, jika menetas
lebih dulu adalah kakak, dan setelah itu adalah adik-adiknya.
“Blaze,
Ice, Brown, dan Gale, kemari.” 4 jenis burung yang langka itu mendekati Tuan
mereka, Seperti nama mereka, mereka memiliki elemen yang berbeda-beda, meski 4
telur ini memiliki wujud serupa dengan telur dari sarang Inangnya, mereka
membuat Gupi terkejut karena 4 jenis telur ini merupakan jenis yang merupakan
musuh berbuyutan, dan kini ada didalam satu sarang dan dengan inang yang lemah
seperti ini. Lena mendapat Informasi dari Perpustakaan bahwa 4 jenis telur ini
merupakan dari 1 jenis burung yaitu Elemental Phoenix, Elemental Phoenix adalah
Burung Phoenix yang disaat mendekati ajalnya akan berubah elemen sesuai daerah
sekitarnya, mereka juga dapat menikah satu sama lainnya, tapi, jika mereka
menikah kemungkinan telurnya merupakan Elemental Phoenix juga sangat kecil, dan
Elemental Phoenix juga sangat jarang terlihat, anak-anak dari Elemental Phoenix
dapat menikah satu sama lain, dan itu dengan kemungkinan melahirkan elemen yang
sama dengan orang tuanya dengan kemungkinan 99%, 1%-nya untuk jaga-jaga siapa
tahu ada kemungkinan lainnya. Dikasus Lena, Lena sudah sangat beruntung. “Ela
sini.”
Dengan
sedikit kicauan sebagai balasan, Burung yang menjadi Kakak tertua datang
mendekat bosnya. “Pintar, lihat uang yang kita dapatkan hari ini sangat
banyak.”
“Chirrpp
Chirrp!!!”
“hehehehe,
dari kalian berlima hanya Ela yang suaranya paling merdu, hahhh...”
Empat
keturunan phoenix itu menyahut dengan kicauan yang terdengar menyesal, “Tidak
apa, kalian sudah membuat pertunjukan menjadi lebih menarik dengan warna-warna
kalian yang indah dan sihir yang kalian lakukan.”
Meski baru
lahir, dan terlihat masih lemah, mereka adalah pet dengan Grade B dan
berpotensial meningkat menjadi Grade A jika berhasil membuat mereka berevolusi.
Sebenarnya
Lena tidak perlu menari lagi untuk meningkatkan level dan mencari uang, kini
Lena hanya perlu memerintahkan anak buahnya menyerang musuh mereka, dan monster
itu akan kalah tidak berdaya. Tapi bukan itu tujuan Lena bermain, Menghilangkan
penat dan stres adalah tujuannya.
Berdansa
dan bernyanyi adalah penghilang penat dan stres, Lena.
Phoenix Dancer title has gained.
|
“Huh?, Title?”
Sebelum Lena sempat mengecek keterangan dari Title yang dia dapat.
Raja dari kerajaan Midore ingin menemui dan melihat
tarianmu.
Quest rank: A
Time Limit: 1 tahun.
|
“Wow...
Rank A... dan dengan judul yang langsung dan tepat pada tujuannya.” Gumaman
Lena berhenti sebentar, “satu tahun, ya? Ada baiknya Aku akan melatih tarianku
dulu agar semakin indah dan tinggi levelnya sebelum kesana.”
“Ayo
saatnya kita perform lagi.”
“Lagi?
Bu-Bukankah kita baru istirahat?”
“Ah, kamu
dasar pemalas, tadi itu pemanasan!!!”
“Ahhh...
“sial.”” Ucap dari mereka berbarengan.
“huehehehe.”
Disebuah
Hutan... dipinggir sungai ada seorang Lelaki terlihat sedang berjalan diiringi
tikus-tikus yang berbaris, dengan sayapnya terlipat dan disekitarnya tidak terlihat
oleh orang disekitar, ada anak perempuan, anak lelaki, dan seorang laki-laki
dewasa.
“Jalannya
diarah yang sana, dengan berada disekitarmu atau dengan kehadiranmu kami bisa
berjalan-jalan lebih bebas.”
“Iya,
tidak usah buru-buru, santai sajalah, melangkah menuju desa tersebut.”
“Iya,
santai, kakakkan aman berjalan-jalan bersama kami.”
Orang yang
sayapnya terlipat itu hanya bisa mengangguk pasrah, sambil melihat batu-batu
yang ada disekitar sungai, terlihat di Fear Dead Radarnya tidak ada apapun yang
mengancam, atau lebih tepatnya berani mendekat, karena Efek dari Cursed dan
Blessed soul.
Rohmu yang terkutuk dan terberkati telah memancing
roh-roh disekitar lemah hingga kuat atau yang aman, mengganggu, penasaran
atau berbahaya, Rohmu yang terkutuk membuatmu bagaikan “bulan digelap malam
yang menawan bagi para laron”, dan Rohmu yang terberkati membuatmu bagaikan,
“Perahu besar yang datang di pulau terpencil dimana orang-orang terdampar.”
Cursed Soul memancing roh-roh yang tidak terlihat,
dan roh-roh yang tidak terlihat membuat monster-monster ketakutan karena
mengikuti naluri mereka.
Blessed Soul mencegah roh-roh yang terpancing untuk
mengganggumu, karena kamu dapat berkomunikasi dengan mereka.
|
‘uhh...
lebih baik dua skill ini namanya ditukar saja, mendengarkan mereka yang
berbicara secara nonstop membuatku pusing, untungnya jika mereka bersentuhan
denganku, Pelangi dan Bon-Bon dapat melihat mereka. Hahh... tapi bagaimanapun
juga, aku harus berterimakasih karena berkat mereka, monster-monster ini pergi
ketakutan.’
Yang
sedang dihutan ini adalah Gupi, dia setelah pingsan langsung menyiapkan dirinya
sekuat mungkin, dengan memperbesar lubang goa, Gupi keluar dari tempat
tersebut, dan setelah keluar, ada 7 roh gentayangan yang menyambutnya.
“Huuuhh...
Aku tidak boleh pingsan lagi...” Ucap Gupi pelan-pelan.
“Ohh,
rupanya dia bisa melihat kita, kita tidak perlu iseng, hehehehe, betul tidak?”
“Iya,
betul, tapi, kami akan mengikutimu, agar kami tidak bosan.”
“Cursed
dan Blessed keduanya disaat yang bersamaan, menarik.”
“Aku ingin
kamu mencarikan barang yang telah hilang dan membawakannya ke suatu tempat.”
“Heii,
kenapa buru-buru?”
“hahh..
jujur aku sudah bosan berjalan-jalan tidak jelas, dan aku yakin kalian juga
bukan?”
“Iya, Anak
kecil, carikan penerus pedang yang kugunakan ini, atau setidaknya jual ke
seorang Merchant, aku tidak tega melihatnya membusuk bersamaku.”
“Aku
juga...”
Quest-quest
yang membuat mereka agar tidak bergentayangan lagipun muncul, Mencari Kalung
yang hilang, Penerus Pedang, Boneka, Berita tentang Tempat-tempat diRegal
Realm, dan sebagainya. dan setelah menerima janji yang kuberikan, atau
menyelesaikan quest-quest tersebut, orang-orang yang bergentayangan mengikuti
Gupi berkurang dan meninggalkan hadiah-hadiah yang tidak begitu berguna, Anak
panah yang terbuat dari berlian koleksi dari salah satu orang itu, yang
damagenya hanya satu, biji bunga entah bunga apa, batangan pohon, kalung,
mereka adalah orang-orang yang ingin pergi dari desa tapi berakhir menjadi
santapan monster-monster disekitar.
Menyedihkan
memang, tapi itulah peraturan alam, dan meski Gupi telah membantu mereka
menemukan yang membuat mereka tidak
bergentayangan lagi, masih tersisa tiga orang, yaitu Bella anak kecil yang
berada didalam Goa, Kiki saat sampai disungai dan terakhir Roh Mercenary yang
meminta pedang yang dia gunakan diambil dan digunakan agar tidak menghilang
ditelan waktu.
Untuk
Bella dan Kiki mereka tidak memberikan Quest karena mereka tidak tahu apa yang
menyebabkan mereka penasaran, sedangkan Mercenary yang bernama Pilar ingin
melihat Pedang yang dia gunakan yang telah berkarat dan compang camping ingin
pedangnya itu Hidup lagi, meski sepertinya tidak memungkinkan. Karena, besi
dari pedang itu telah “kalah”, bukan hanya karena darah, karat atau tumpul,
tapi karena Pedang itu telah kalah ditelan waktu.
“Aku ingin
melihat pedangku ini menjadi pedang yang kuat kembali, sebelum melihat pengguna
dan hasilnya mungkin aku akan selalu bergentayangan.”
Gupi hanya
mengangguk-angguk, setelah mendengar permintaan dari pilar. Gupi ingin
membuatnya langsung tapi tempat yang tidak aman tidak membuatnya berani
melakukan Pembuatan pedang, dan menunggu setidaknya berada di desa tersebut.
Tapi, meski
sedang dihantui, ada saja Monster yang menyerang, seperti sekarang.
Gupi
menggunakan Bon-Bon menembakkan peluru Piercingnya, dan setiap Cooldownnya
selesai menembakannya lagi sambil memukul-mukul serigala itu didahi hidung dan
dagunya, sesekali Serigala itu merasakan loncatannya terhalang sesuatu, entah
angin atau Roh, Serigala itu akan merasa ada yang aneh dan melarikan diri.
“Hihihihi”
Tawa Bella, “Dia melarikan diri, kak.”
“Iya
terima kasih.”
Gerombolan
tikus sebanyak ini tentu akan memancing monster-monster yang lapar, “Mereka
seperti npc, jika mereka mati, mereka akan langsung mati dan tidak bisa
dihidupkan kembali, meski mereka sangat kuat, tapi ketika mati mereka akan
hilang.” Ucap Pelangi, “Maka dari itu kami tidak begitu perduli dengan
Tikus-Tikus kecil ini, yang paling berguna hanya Pangeran tikus, bagi kami.
Karena mereka selama Ibunya masih ada dapat hidup kembali.”
Gupi hanya
bisa angguk-angguk. Tapi bagi Gupi nyawa tikus-tikus ini berharga, meski mereka
lemah, mereka memiliki Waktu hidup yang cukup lama, tangan mereka mungkin tidak
seberguna Gigi mereka, tapi jika sudah level besar, mereka dapat digunakan untuk
mengantar barang menggunakan kantung-kantung yang ada diperut mereka. “Mereka
tidak berguna saat ini tapi, tidak boleh disia-siakan.”
‘Ketika
aku mencapai Desa mungkin akan ada monster-monster lemah yang mengelilinginya,
Aku akan melatih tikus-tikus ini disana, dengan sistem Wave dan mengumpulkan
tikus-tikus yang menang.’ Pikir Gupi sambil melangkah dan melihat kesekitar
memperhatikan tikus-tikus yang berlarian dan terkadang mengunyah rerumputan
untuk mengisi perut mereka.
“Berhenti!!!!”
Ketika Gupi
tengah terdiam, ada seorang Orc Berbadan besar tengah menghalangi jalan
berteriak, “Iya?” tanya Gupi yang tidak begitu takut karena di Fear Dead Radar
Orc ini tidak muncul sebagai orang yang akan mengancam kehidupannya.
“Hmm” Orc
yang terlihat berbeda dari biasanya itu memperhatikan Gupi, “Kamu tidak takut
padaku?”, tanyanya tapi Orc itu hanya melambaikan tangannya seperti berharap
ingin membatalkan pertanyaanya, “Ahhh,
Hmm, kamu pasti tidak pernah bertemu dengan Orc jadi tidak tahu Kebuasan
mereka, tidak apalah untungnya berkat itu kamu tidak terlalu ketakutan. Hmm,
Pengelana, kamu kalau dilihat dari Pakaiannya kamu Merchant bukan?” Gupi ingin
menjawab, “Ah tidak usah dijawab, Penggelana berkelana hingga kesini wajib di
undang kedalam desa, kalian ingin masuk, kan?, Dari Expresimu kamu pasti ingin
kedalam, huahahahaa, ayo kita masuk kedalam~”
Gupi hanya
bisa bengong melihat seorang Orc yang sangat ramah sambil digiring, kedalam
desa.
No comments:
Post a Comment