Chapter 14 – Hellish Grinding
Gupi
dihari itu juga langsung memperbaiki equipment-equipment campuran, yang
kebanyakan baju gratisan dan level rendah sekitar level satu sampai dengan
level dua puluh, baju-baju itu Gupi bagi-bagi sesuai dengan jenisnya, kain,
kulit, dan armor besi, dan sekali lagi kebanyakan, durability
equipment-equipment ini berdurability minus, ya... Gupi sedikit berterima kasih
karena dengan begini dia tidak perlu membuang tenaga untuk mengotori tangan
atau kakinya dengan memukul atau menendang equipment-equipment itu.
Bon-Bon
yang melihat ada tumpukan baju menyelusup kedalam pakaian-pakaian itu bermain
karena penasaran.
‘Tidak
apalah, dari pada tidak ada... Haaahh...’ Pikir Gupi, sebenarnya Gupi membawa
Equipment-equipment ini karena dia tidak sempat melakukan dismantlement,
tujuannya ingin bertualang adalah mencari bahan-bahan yang lebih berkualitas
agar skill craft yang ia miliki meningkat dengan cepat, tapi siapa sangka dia
terperangkap disini dan terpaksa memperbaiki barang-barang ini.
Poor Beginner Robe [Common]
Description: Tidak ada yang bisa dibanggakan selain
ini gratis dan untuk pemula
Def: 3
Dur: -12/20
Requirement: Mage Apprentice
|
“Hah...
benar-benar keterlaluan, Dur-12 sudah dijual, harusnya sampai -19 biar
benar-benar hancur sebelum jadi kain-kain biasa!” Isi Pernyataan Gupi tentang
Equipment ini.
Sistem
durability di regal realm sangat terperinci, Disaat Durability itu masih penuh,
tidak minus, dan tidak 0. Equipment-Equipment akan menampilkan Effectnya
sekitar 70% atau 100% tergantung Durabilitynya, tapi ketika Durability dari
Equipment itu menurun hingga Minus maka Efek dari Equipment akan berkurang jadi
10% dan jika Minus itu melebihi jumlah maksimal Durability, Equipment itu akan
mengalami degradasi menjadi bahan dasar yang tidak memiliki spesial efek
apapun.
Misal Robe
yang Gupi tengah perbaiki, jika Robe itu durabilitnya turun hingga melebihi
batasnya maka Robe itu terdegradasi menjadi kain biasa yang sama seperti kain
biasa pada umumnya itupun dengan kondisi sangat buruk. Tapi misal jika ada
karakteristik dari Robe sebelumnya yang didapat dari Warna, Embroidery, Corak
spesial atau Enchantment lainnya, ada kemungkinan Karakteristik tersebut
terbawa kebaju berikutnya meski efeknya tidak sebagus atau dari segi
estetikanya tidak seindah di Robe sebelumnya.
Gupi yang
jago menggunakan tangannya dalam sekejab, menggunakan benang dan jarumnya
memperbaiki Robe tersebut yang penuh robek karena serangan cakaran atau pedang
atau sejenisnya, untuk masalah stock Benang atau peralatan yang Consumable
lainnya ada stock untuk satu tahun.
‘... Apa
Ini... Mage macam apa yang menderita serangan-serangan seperti ini, Mage yang
adu pukul dengan musuhnya!’ Gupi yang tidak bertemu dengan User lain dan
sendirian beberapa waktu mulai melakukan tanya jawab sendiri dalam pikirannya.
Bon-Bon
yang berada disekitarnya hanya bisa memperhatikan tuannya dari
tumpukan-tumpukan baju dengan pandangan khawatir. Bon-Bon mungkin karena masih
baru lahir memiliki rasa penasaran yang tinggi, dia masuk-masuk kedalam tas lalu
mendekat ke peralatan-peralatan yang Gupi keluarkan.
“Loh kok
berat ya benangnya.” Ucap Gupi setelah merasakan ada yang berbeda pada benang
dijarumnya. Gupi menoleh kebelakang dan mendapati Bon-Bon tengah terlilit
benang, memandang kearahnya dengan Mata Besar, “Oh sayaaaang, jadi anak kecil
kok ga bisa diem, sini Ayah Pangku ya.” Ucap Gupi sambil melepas benang-benang
yang melilit tubuh Bon-Bon lalu memindahkan Bon-Bon dikain yang menutupi kedua
pahanya.
Dan
Ajaibnya Bon-Bon langsung tertidur dipahanya Gupi. Gupi lalu memindahkan
Bon-Bon ke hamparan kain bersih dan menyelimuti Bon-Bon sebelum melanjutkan
pekerjaanya.
Dan dengan
penggunaan ECH, Efek dari Robe itu berubah, bahkan penjelasannya juga.
Poor Beginner Robe [Common] [Minor Water]
Description: Baju yang telah mengalami perbaikan
besar-besaran dan memiliki elemen air, meski terlihat bagus seperti semula,
tapi jika diperhatikan dengan Farsight milik Archer, maka akan terlihat
miniscule benang-benang efek dari melakukan perbaikan
Def: 3
Option: Recovery HP +2%
Dur: 20/20
Requirement: Mage Apprentice
|
“Hmm,
Lumayan.” Ucapnya memuji dirinya sendiri, lalu dia melipat baju itu
disebelahnya, jujur jika baju-baju ini tidak langsung dicuci saat menerima,
mungkin Gupi tidak akan membiarkan Bon-Bon bermain ditumpukan baju, atau armor
besi ini.
Gupi lalu
mulai menjahit baju-baju berikutnya satu persatu, meski stats dan skill craft
tailornya tidak meningkat, tapi ada sedikit peningkatan yang sedikit ya meski
sangat sedikit tetap ada sedikit peningkatan yang sedikit.
Gupi
mengambil baju selanjutnya, ‘Oh ini lumayan, tidak begitu rusak, hanya robek
yang besar karena tertebas dari bahu kiri ke bawah kanan perut secara
vertikal.’
Green Robin Clothes [Common]
Description: Baju kain yang digunakan oleh seorang
Archer, terkena sabetan pedang yang lebar dari seorang swordman yang
melakukan serangan tiba-tiba padanya.
Def: 8
Dex: 1
Dur: -5/25
Requirement: level 10 Archer Apprentice
|
Dalam
sekejab disulap menjadi
Green Robin Clothes [Good-Common][Minor-Wind]
Description: Baju kain yang digunakan oleh seorang
Archer, terlihat rapi setelah diperbaiki oleh seorang Penjahit handal, tapi
jika dilihat menggunakan Farsight secara dekat akan terlihat ada jahitan yang
membuktikan, bahwa baju ini memiliki bekas robekan yang lebar.
Def: 8
Dex: 1
Option: Eva+10
Dur: 25/25
Requirement: level 10 Archer Apprentice
|
“Huehehee,
sudah tidak terlihat, sekarang saatnya baju-baju berikutnya.” Gupi mengeluarkan
Pakaian-pakaian yang berjumlah ratusan, dan memperbaikinya satu persatu.
Tenggorokannya terasa haus setelah menjahit berjam-jam, jika bukan karena
adanya mata air bersih digoa ini, mungkin dia tidak akan berani meminum air
itu.
Ruangan
Goa itu lumayan besar, ada tempat meliuk-liuk didalamnya yang berujung buntu,
dari 3 tempat tersebut 2 diantaranya memiliki satu sambungan yaitu jika
berenang kedalamnya akan bisa muncul di tempat lainnya, untuk kedalaman tempat
itu, Gupi takut saat flarenya menerangi hingga kedalam, akan mengundang monster
tidak diundang yang akan menganggunya berlatih. Sedangkan di ujung lagi satunya
ada peti harta karun yang berisi bahan-bahan berharga!... Hayal Gupi, tapi
nyatanya hanya ada sebuah kotak kecil yang kuncinya tidak Gupi temukan, “Hmm
Pasti isinya barang-barang yang sangat berharga” Ucap Gupi setelah
memperhatikannya, tapi karena tidak bisa diangkat digeser atau diapa-apakan
Gupi hanya bisa memperhatikan Peti kecil itu. Meski Gupi memiliki skill
LockPick skillnya tidak mencukupi, dan Gupi tidak berani mengambil resiko untuk
hal ini takut-takut akan ada hal yang mungkin terjadi, misal Peti ini memakai
alarm Anti-LockPick kawakan, dan saat Gupi gagal, isinya terbakar, kan jadi
rugi dan sedih. Tentu tentang alarm itu hanya pikiran Gupi saja karena diforum
belum ada orang yang menyebutkan hal itu.
Gupi ingin
menyelam, tapi mengingat monster diluar seperti apa dia mengurungkan niatnya
dan memilih pergi melanjutkan Grindingnya.
Setelah
beberapa jam Bon-Bon kembali terbangun memanjat badan tuannya yang tengah bersila
dengan penuh semangat, tapi karena tuannya tetap asyik menjahit Bon-Bon menutup
mata tuannya dengan ekornya.
“Bon-Bon...
jangan ganggu yaa... Bon-Bon sayang, ouuwii, kucikucikucikuci” Gupi
mengelus-elus dagu ularnya setelah menariknya, turun dari kepalanya.
“sssstttt~~~”
“Hmm,
bentar Ayah buatkan boneka.” Gupi langsung membuat boneka kucing yang
sebenarnya baru hampir menyerupai Kucing, Dia menggunakan kain hitam dan
mengisinya dengan baju-baju rusak, matanya dari bordiran membentuk mata yang seperti
>< dengan kumis dari benang dengan jenis berbeda, telinga dari kain yang
halus. Cara pembuatannya terbilang sulit, tapi bentuk dasar dapat dibuat dari
dalam, nanti jika sudah selesai akan diisi oleh kain lalu akan ada bagian untuk
mengisi agar bentuk kucing terlihat.
Cat’s Doll [Common]
Boneka Kucing, dibuat oleh tangan yang ahli untuk
piaraannya yang rewel. Meski pertama kali mencoba Hasilnya sangat baik.
Durability: 50/50
Nilai Seni: 300
Weight: 10
|
Art Stats telah tercipta
Art
Art adalah stats yang menjelaskan sudah seberapa
jauh anda telah mengenal atau mengetahui tentang seni, meningkat seiring
dengan seringnya melakukan hal-hal berjiwa seni seperti merias masakan,
mengukir, embroidery, terkadang dengan melihat karya seni yang sangat indah
Art Stats akan meningkat. Dengan meningkatnya Art Stats, akan ada yang
berubah dari hasil Craft yang kamu lakukan menjadi memiliki Nilai seni,
Sehingga akan membuat Equipment lebih Indah dan meningkatkan efek dari
Hal-hal berjiwa seni yang diterapkan pada Equipment atau Memasak, seperti
warna, ukiran, bordiran atau lainnya, meski tidak banyak.
|
Taylor Master telah mencapai level 8
Beginner
|
‘Wah,
besar sekali EXP yang didapatkannya dan Aku langsung mendapat Stats baru!.’
Teriak Gupi penuh kegirangan dalam pikirannya. ‘Huehehehe, untung ada Bon-Bon!
Ada cara baru untuk meningkatkan Skill Menjahitku... Tapi... Kupikir Boneka
termasuk Patung...ternyata tidak perlu mempelajari Seni Mematung sudah dapat
membuat boneka, Asyik tahu begini, aku buka toko boneka saja sekalian kemarin.’
Gupi
langsung memilah-milah baju jelek dan baju lumayan bagus yang bisa didismantle
menjadi bahan untuk boneka, Baju jelek rencananya akan dihancurkan dan
dijadikan isi dari boneka. Bon-Bon sejenak tidak menganggu dan asyik bermain
dengan bonekanya, Gupi lalu menengok kearah Bon-Bon yang tengah menusuk-nusuk
boneka kucing itu, melihat Tempat yang ditusuk kembali seperti semula Bon-bon
tusuk-tusuk terus, lalu setelah bosan Bon-Bon memeluk boneka kucing...
“Screen Shot”
Sudah banyak screen shot yang dia simpan dari tadi saat menemukan Bon-Bon ada
sebuah Chemistry yang aneh dengan ular kecil itu, yang membuat Gupi
menyukainya.
“Hmm...”
Pikiran Gupi menerawang rencana yang akan dia lakukan pada baju-baju ini,
setelah mengetahui bahwa Hasilnya akan sebagus dan semenguntungkan ini Gupi
memutuskan akan membuat Boneka dari seluruh baju-baju yang dia buat, tapi tidak
hanya Kucing, ‘Aku juga akan membuat Boneka-Boneka hewan lainnya, selama
bahannya mencukupi. Tapi...’ Gupi melihat baju yang dia gunakan, ‘Aku perlu
mengganti baju dulu dengan baju yang lebih baik dan tidak robek.’
Dan Boneka
demi Boneka terbuat, Istirahat hanya saat makan, dan tidur, dan setelah 3 hari
membuat boneka secara express dari ribuan baju tercipta ratusan boneka berbagai
ukuran memenuhi Goa, (A/N: cuma kiasan, tas bertotal kira-kira 5000-8000 tidak
akan bisa menampung ribuan armor atau ribuan baju yang memiliki Weight kurang
lebih 5 – 10.)
‘Hmm,
rata-rata ukuran Boneka ini kecil-kecil seukuran kucing biasa atau anjing
kecil. Aku butuh inspirasi membuat boneka yang besar. Ada baiknya aku
memperhatikan Bon-Bon yang memberi ide melakukan hal ini.’ Gupi langsung memperhatikan Bon-Bon yang
tengah berbaring diatas boneka Snorlax yang lumayan besar ukurannya tiga kali
dari kucing, dengan lebar dan berfungsi sebagai tempat duduk, Bon-Bon terlihat
sesekali memukul-mukul perut boneka itu mungkin karena kurang empuk, ‘Ah Itu
Dia!, Aku akan membuat Itu sebagai Boneka terakhir menggunakan sisa-sisa kain
perca.’
Taylor Mastery telah mencapai level 10
Beginner dengan EXP mencapai 100%
|
Taylor Mastery level 10 Beginner 100%
telah meningkat menjadi Taylor Mastery level 1 Intermediate
|
Selamat! Bukan-Penjahit pertama yang
Taylornya mencapai Intermediate! Luck+5
|
Taylor Mastery telah Mencapai Intermediate, Skill
Khusus dari menjahit telah terbuka:
1. Ironing
Mastery [Passive] level 1 Beginner, Menggunakan setrika untuk menyetrika Baju
Tipe Kain, Meningkatkan Defense 10% dan meningkatkan penampilan baju durasi
satu hari atau sampai lecek lagi.
2. Cleaning
Mastery [Passive] level 1 Beginner, Mencuci baju disungai, dengan terbuka
skill ini, Mencuci akan menjadi lebih bersih sehingga menjadi lebih enak
dipakai, Meningkatkan Defense 5% durasi 1 hari atau sampai kotor lagi.
|
“Yesssss.”
Ucap Gupi sambil menggenggam tangannya, ‘Mencuci di Nyonya Elf tidak memberi
Buff pada pakaian yang telah dicuci memang ada yang aneh, tapi kini aku tahu
sebabnya, itu karena Taylor Masteryku belum mencapai Intermediate!’
Gupi lalu
melihat ke Hal yang dia buat, Boneka hasil dari kumpulan kain-kain perca
sisa-sisa dan kain-kain lainnya. Kain yang robeknya terlalu parah tapi cukup
lebar pinggirannya akan dirapikan membentuk persegi panjang, segitiga, atau
yang lainnya dulu sebelum disambung baru dikumpulkan, setelah selesai
mengumpulkan kain-kain yang cukup untuk kulitnya, Gupi menyiapkan kain yang
akan jadi isi dari boneka ini, dan Percobaanya gagal... karena tidak sesuai
dengan harapannya dan karena dia lupa satu hal, yaitu kerangka. Dengan tangkas
Gupi memasang dua kayu yang cukup panjang membentuk salib. Dan kuat sebagai
kerangka boneka yang dia buat.
Scarecrow’s Doll [Good-Common]
Boneka yang dibuat menyerupai Orang-orangan sawah
atau Orang-orangan sawah yang dibuat dengan teknik membuat Boneka, Dapat
digunakan sebagai alat latihan, dan dapat dipakaikan armor, yang sesuai untuk
menjadi bahan sasaran memukul, atau hal yang diingan oleh pembuat.
karena kain perca yang berbeda-beda warna mengganggu
seni estetika Nilai Seni sangat sedikit, Tapi wajah dari ScareCrow yang
terkesan mengejek mendukung untuk dipukuli.
Dapat diaplikasikan sebagai objek untuk melatih
teknik-teknik bertarung,
Dapat dipasang ditanah yang diinginkan
Durability 1000/1000
Nilai Seni: 50
Weight: 200
|
Ya...
Boneka yang dia pikirkan saat melihat Bon-Bon menepuk-nepuk perut Boneka
Snorlax, adalah Scare Crow, melihat Equipment dari pakaian sudah menjadi
Boneka, Gupi tidak mungkin menghancurkan karya seni yang dia buat, Setelah
membuat 70an Boneka kecil besar dan Scare Crow ini yang terakhir, Total Art
yang didapat 30 stats point, lumayan enak, dan apalagi mengetahui efek dari Art
akan mempengaruhi rasa masakan dan craft lainnya meski sedikit, tentu Gupi
merasa senang.
Gupi
sebenarnya sudah tahu dia akan kekurangan equipment untuk diperbaiki, jadi jika
equipment-equipment itu menjadi rusak akan dihancurkan, lagi, tapi jika hanya
menginjak-injak tentu akan membosankan, jadi Dia membuat orang-orangan sawah
seperti di Training Ground, agar lebih seru, dan untuk membiasakan hal yang
akan dia lakukan di masa yang akan datang, yaitu bertarung.
Meski
bertarung menggunakan Bon-Bon terlihat mudah, apalagi menggunakan Sniper Mode,
Gupi tentu ingin menjadi ahli dibidang lainnya, yaitu serangan jarak dekat dan
bukan menggunakan Bon-Bon, karena senjata jarak dekat dari Bon-Bon tidak begitu
berguna, lagipula, Gupi ingin menjadi ahli dalam melakukan pertarungan jarak
dekat, bukan ahli dalam menggunakan Bon-Bon saja. Jadi, Teknik bertarung harus
dipelajari perlahan-lahan dan dimulai dari nol, atau di dalam kasus Gupi dia
ingin mempelajari seni bela diri tangan kosong.
Gupi
mencoba memukul-mukul armor yang telah dia pasang disana, menendang-nendang, meski
sakit...
“Hmm, Aku
akan lanjutkan lagi, setelah aku beristirahat.”
Gupi Log
Out dari Regal Realm lalu tidur sebentar... yang sepertinya kebablasan.
Esoknya
Dia mengecek apa saja yang dia lakukan hari ini, ‘Hahh, seandainya ada
pembantu.’ Pikir Gupi, meski didalam Game dia sering melakukan cuci baju atau
cuci piring, didunia nyata karena malas melihat piring-piring menumpuk Gupi
langsung membersihkannya jika sudah dipakai, dan melaundry pakaian yang dia
gunakan, bahkan laundry-annya antar jemput. Meski piring dan pakaian beres,
tanpa pembantu, dia wajib sesekali membersihkan kamarnya sesekali dari
debu-debu yang menumpuk, secara keseluruhan Gupi sangat suka bersih-bersih rumahnya,
merawat kebun, mengecek uang dikartu atmnya mengecek jika uang kontrakan sudah
diterima.
Ketika
sudah beres, Gupi menyetok beras, dan pergi membeli bahan-bahan makanan untuk
dimasak agar tidak membeli mi instant atau makanan-makanan siap saji, “Hmm,
masakan yang tidak perlu takut cepat basi, dan mudah dibuatnya kare ayam,
sayur-sayurnya... masukin kulkas aja kali ya, jika sudah ingin makan baru
dimasukan.” Gupi merencanakannya tanpa sadar dia bicara lumayan keras
“Kak!”
“???,
Alya?”
“Ikut!,
Tunggu sebentar, Alya pakai baju dulu.”
Terbayang
dipikiran Gupi tubuh mulus Alya yang masih belasan tahun, tapi sudah mulai
tumbuh, menggunakan pakaian dalamnya dari celana dalam, lalu miniset, dan
menggunakan celana olahraga lalu memakai rok yang melambai-lambai dan
berlapis-lapis seperti yang sering dipakai, memakai baju sedikit besar dan
berlengan panjang menunjukkan kemungilannya, ohh sungguh mengesankan.
Tapi yang
keluar adalah Alya yang memakai baju biasa dan celana panjang biasa, memakai
kacamata tebalnya, dengan rambut dikepang dua, tomboy tapi smart.
“Alya ikut
mau kepasar beli jajanan.”
“... Ya.”
Gupi hanya bisa membalas dengan anggukan mencoba untuk menutupi kekecewaanya.
Jalan Kaki bersama Gupi dan si Alya melangkah bersama ke Pasar pusat.
Pasar
Pusat luas, ada bagian Daging, Sayur, Mainan, Jajanan Tradisional, Krupuk,
Bunga, Sembako pokoknya hampir segalanya ada, penjualnya juga ramah-ramah,
sekarang juga tempatnya bersih tidak seperti dulu. Yang jualannya pakai meja
kayu atau alat-alat seadanya, rumahnya pakai kayu, setelah beberapa kali
kebakaran, baru sekarang di Upgrade jadi lebih bagus.
Di Pasar
banyak yang mengenalnya, dari tukang sayur hingga tukang ikan laut, setiap
belanja pasti Gupi akan diberi diskon, “Hmm, Ayam satu kilo, bumbunya... ah
beli yang sudah jadi saja, bumbunya cape bikin bumbu.” Ucap Gupi,
“Aku
numpang makan sama kakak ya, Alya lagi bokek, ada banyak silver tapi malas
jual, eman. Nyarinya susah.”
“Iya,
nanti kakak sergap gpp.”
“gpp, tp
pelan-pelan ya kak. Baru pertama kali”
“zzz...”
““whahahaha””
Sama-sama
mesum... hening sesaat Gupi melanjutkan berbelanja, setelah beberapa blok,
sampailah Gupi
“30ribu
per kilo, mas.”
‘Hmm, Agak
mahal, Jika dibandingkan didalam Game, Tingga bante monster aja dah bisa
kenyang.’ Pikir Gupi.
“Tur?,
Jadi Beli?”
“ya jadi
bu, tapi murahin lah, bawa duit pas 28ribu.”
“... Yo
wes.” Ibu-Ibu penjualnya langsung memotongkan ayamnya lalu memasukkannya
kedalam kantong plastik, “Ini sudah.”
“Potong-Potongin
sekalian Bu.”
“...”
Ibu-Ibu itu langsung mengeluarkan ayamnya lagi lalu memotong-motongnya dengan
ukuran dua ruas jari. “Udah.”
“Bersihin
buntutnya Bu, minta Imbuh.”
“Wooo, Anak iki, dike’i ati ngerogo rempelo.”
(Artinya, Dikasih hati minta jantung)
“Oh mau ngasi
hati, juga toh Bu, Boleh-boleh.” (Pura-pura Mbudeg biar dikasi Imbuh Hati)
“Hush
kakak.” Alya tiba-tiba nyeletuk sambil nyenggol.
“Hehehehe.”
Setelah
menerima Imbuh Ati, Gupi lalu membeli
bungkusan Bumbu Kari yang sudah jadi yang ada disebelahnya, “Loh katanya uang
pas.”
“Pas sama
yang ini jadi 30ribu.”
“Loh-loh
loh, ini harganya 2ribu 5ratus, dek.”
“Keluarin
Uangmu, Dek.”
“Wuwuwu.”
Alya bersorak tapi tetap merogoh koceknya untuk ambil duit 500-an.
“Wes Pas,
makasi yo Ibu seng paling cantik.”
“...
Lambemu leee le. Minggat!”
Gupi
langsung ngacir ke toko sembako, beli beras, gula, kopi, dll, buat nyetok. “Ga
kebanyakan kak?”
“Entar
Pinjem Gerobak, wong deket juga, masa semuanya tega ga ngasi pinjem.”
“...”
“Oh Iya,
Alya mau beli jajan apa?”
“Lemper,
mau beli lemper, roti kering, rujak, kue lapis, sale pisang, es krim, cenil,
beras jagung, ketela, ubi, singkong,
serabi. Itu saja”
“... Alya,
Ini bukan ngidam, kan?”
“Ini
anakmu, kak!~”
“Huuuhhhh...
dasarrr.”
“Bweee.”
Alya melet kearah Gupi. Yang tentunya malah menambah nilai plus pada kecute-an
Alya.
“Zzz, Ayo...”
“Enn.”
Lemper
harganya 2000an beli 10, roti kering 1000an 10, kue lapis 10, sale pisang stgh
kilo, cenil yang gula dan kelapanya dipisah ini beli 10 ribu di bagi 2 bungkus,
rujak makan ditempat Gupi satu Alya satu, beras jagung 5 kilo, ketela 5 kilo,
ubi 5 kilo, singkong 5 kilo, lalu jajan serabi tidak lupa minyak goreng 1liter
dan garam beryodium 5ribu. Total kira-kira 150ribuan, “Huenak, belanja sama
kamu, Alya.”
“Iya tah?”
“E-en ada
yang neraktir.”
No comments:
Post a Comment