Chapter
13 Sang Bangsawan.
"Kalian
4 bangsawan? Ya, Aku tahu itu. Yang aku maksud Nama kalian masing-masing dan
keterampilan kalian." setelah Aku tanya begitu baru mereka mengangguk
mengerti.
"Ohh,
Namaku Midori dari klan bangsawan Wave, umur 13 tahun, level 30. Weapon
Summoner tipe Axe, Hunger, Tingkatan dasar V"
"Namaku
Miao Miao dari klan Bangsawan Harimau yang terletak di Great Forest, umur 13
tahun, level 30. Beast Transformation tipe Harimau tingkatan dasar V"
"Namaku
Dahlia dari klan bangsawan Coppermoon, umur 13 tahu, level 30, Weapon Summoner
tipe Pedang, Roselia, Tingkatan dasar V"
"NamaKu
Miina dari klan Merchant bernama Cendana, Umur 10 tahun level tidak ada, pengguna
alat panah tingkatan VI."
"Hmm,
level kalian lebih kecil dari kedua kakakku, kenapa kedua kakakku bisa kalah
dengan kalian?"
"Duo
Ironstar?" Aku mengangguk mendengar julukan kedua kakakku, "Hmm, dulu
mereka kalah total, tapi itu dulu saat itu karena kami berempat mengeroyok
mereka, tapi siapa sangka ternyata dia malah jadi berusaha keras. Sedangkan
kita masih tersangkut di level 30an."
"...
Kenapa?"
"Karena
kita tersangkut di level 30?"
"Bukan,
kenapa kalian tersangkut di level 30."
"en...
Kamu saja yang jelasin, Na." Lempar Midori ke Mina
"Kok
aku? ZZzzz... Ok. Kita tersangkut di level 30 karena tidak ada support yang
betah dengan kami."
"Oh,
gitu.”
Yaa
itu sudah diberitahu dan dapat ditebak dengan tingkah laku kalian barusan. Mana
ada yang betah dijadikan anak buah seperti tadi diperebutkan tidak jelas.
Aku
dapat melihat mereka murung setelah menjelaskan hal tersebut, “tenang Aku tidak
akan pergi, hanya saja aku ingin kalian lebih giat berlatihnya, dan mencari
tahu kekurangan kalian apa.”
“Iya,
Aku yang terlemah, Ken.” Jawaban dari Mina
“Tidak
apa, yang penting giat berlatih pasti akan dapat menutupi kelemahanmu, sekarang
Aku mau istirahat dulu.”
“Kami
ingin tahu cara berlatih dulu kalau bisa.”
“Hmm,
tidakkah kalian tahu aku jalan seharian.”
“Tidak.”
Adalah jawaban mereka tanpa perduli perasaanku.
“Baiklah
Aku akan mencoba melatih kalian, pertama kita cek stamina dulu ya.”
“Hmm,
Ok.” Ucap Miina sambil mengajak yang lainnya.
Mina
langsung Aku suruh mengajakku ke tempat latihan, Sebuah Track berlari muncul, seperti
stadion bola, hanya saja perbedaannya bukan lapangan bola dibagian tengahnya
melainkan, orang-orangan sawah terbuat dari besi sehingga lebih kokoh, dibeberapa
sudut dapat kita lihat terdapat senjata-senjata dengan berbagai macam bentuk
dapat dilihat senjata tersebut adalah alat untuk berlatih. meski sepertinya
bahan yang digunakan kemahalan untuk senjata untuk latihan. Mereka menggunakan
Besi dengan kualitas penempaan yang berlebihan. Tidakkah mereka tahu,
keluargaku yang merupakan berorang tua royal guardian tinggal dihutan. Entah kenapa
aku mendengar kata tidak didalam kepalaku.
“Hmm...
apakah kalian pernah berlari?”
“Pernah!”
Jawab tiga orang lainnya.
“...
Entah kenapa firasatku jelek.” Adalah suara bisik-bisik dari Mina.
“Kalau
begitu berlarilah! Lari melingkari
lapangan.” Ucapku.
Tidak
begitu memperdulikan mereka, Aku duduk dipinggir memperhatikan mereka. “Hoaahm,
Lapangan seluas ini berada dihalaman sebuah Academy, Brigent academy memang
paling bonafide.” Aku tiduran dengan mata memandang ke atas, dan melihat ada
empat pasang mata, memperhatikan diriku yang tertidur-tiduran.
“Huoi,
bagaimana sih, sana latihan lari.”
“Nyaa,
Aku malas nyaa, sebagai gurunya juga harus ikut berlarilaah.”
“...
Aku setuju.”
“...
Aku ingin belajar teknik!”
Baiklah,
“Tunggu, Stamina adalah hal yang penting aku akan melihat cara kalian berlari,
agar lebih pas. Kalau aku tidak mengetahui kalian staminanya seperti apa,
bagaimana saya bisa mengajari kalian... Ayo lari kalau begitu.”
Dengan
berat hati aku berlari memimpin mereka, yang untungnya setelah dipimpin mereka
mau berlari bersama.
Setelah
tiga putaran, Miina tepar, sepertinya dia tidak terbiasa berlari dengan
kecepatan penuh. Cara larinya sudah benar tapi, staminanya mungkin karena
umurnya atau pengalaman atau karena darahnya bukan darah keluarga Petarung, dia
mengalami kemunduran dalam bertarung, tapi dia hanyalah pemanah. Mungkin, dia
menjadi pemanah karena menyadari kelemahannya ini.
“Tunggu!!”
Dahlia
tepar, sambil berteriak tunggu-tunggu di putaran ke lima. Benar-benar Pengguna
Teknik, tapi harusnya Pengguna teknik harus memiliki cukup stamina. Agar dapat
bertarung lebih lama.
“Nyahahahaha,
makan debu saja sana.”
Kucing
ini sombong sekali, tapi dia punya hak untuk itu. Midori sekarang sedang
ngos-ngosan tapi dia tetap dapat berlari seperti tidak kehabisan nafas sama
sekali. Dan setelah Midori Tepar disaat putaran yang ke tujuh.
“Stop.”
“Kenapa,
nyaa??”
“Hmm,
kamu sudah cukup cepat. Aku akan memikirkan metode melatih kalian semua besok.
Sekarang aku ingin melihat keahlian kalian bertarung.”
“Hmm,
itu tidak usah dilatih, nyaa. Miina dapat menembak burung dengan alat panahnya
meski burung tersebut berada ditempat yang jauh maksimal seratus meter, Midori
dapat menebang pohon berdiameter sekitar satu atau satu setengah meter sekali
tebas, dan itu hanya menggunakan 10 persen kekuatannya, jadi dia dapat memotong
pohon-pohon satu setengah meter sepuluh kali hingga lelah, lalu Dahlia dapat
menyerang dengan baik, Dahlia memiliki teknik yang bagus saat bertempur, dan
dapat menyerang lebih baik daripada Midori.”
“Ohhh...”
*kraush
kraus kraush*
“Heii,
kamu curang Nyaaa, kamu makan permen.”
“Iyalah,
gila aja, ga makan permen ngelilingin lapangan seluas ini, aku ini masih
dibawah 6 tahun tahu.”
“Enak
sekali kamuu...”
“Hehehehehe.”
Hahhh... De, apakah sudah menyebar?
Iya, bos, kupu-kupu sudah menyebar dan
mulai menyamar dibeberapa sudut sekolahan. Beberapa murid dan guru kagum
melihat anda mau melatih empat pecundang bangsawan ini.
... hee, darimana kamu mendapat dua kata
tersebut?
Semua orang yang membenci mereka berempat
mengatakan itu.
Ohhh... sebaiknya jangan tiru mereka ok?
Iya bos.
Dengan
begitu, Hari pertama Kendy bersekolah dimulai.
Mantap,next vroh
ReplyDeleteSeru next min!!
ReplyDelete