Prologue - Gupi


Haaaah... Aku muak dengan semua ini setiap hari harus memasang wajah senyum pada atasan. Diam di depan komputer, mengerjakan yang atasan mau demi uang yang hanya cukup untuk makan yang untungnya sebagian kecil meski sangat kecil dapat ditabung. Untungnya Kakak-kakakku tidak mencari hak waris, sehingga rumah kecil ini tidak dijual, pikir-nya. . .

Pikir seorang karyawan pria berumur 27 tahun, karyawan di sebuah perusahaan besar dibidang pariwisata, pekerjaanya termasuk berat karena menyangkut keuangan, salah sedikit saja, bisa berarti kerugian bagi perusahaan. Tapi selama 7 tahun dia tidak pernah melakukan kesalahan atau korupsi dan sangat disukai bosnya, karena saking disukainya dia mendapat gaji yang lumayan besar, dia berpikir gaji yang dia dapat hanya cukup untuk makan, karena dia hanya makan di restaurant berbintang, rumahnya dia pikir untung tidak direbut, bukan untung, tapi pasti karena semua kakaknya sudah hidup berkecukupan dan tidak akan bisa memenangkan rumah karena surat wasiat yang menyatakan rumah ini milik Guntur sudah digenggaman.

Lalu... masalah tabungan dia memiliki tabungan sebesar 100 juta mungkin tidak terlalu besar bagi kalian yang merupakan pemilik perusahaan mungkin ini jumlah yang kurang, tapi untuk karyawan!, bisa menahan untuk tidak menggunakan 100 juta... sangat luar biasa.

Saat dia sedang bosan dan bingung, tanpa dia sadari pandangannya jatuh ke foto, foto saat dia kecil berdiri di atas 2 buah krat bir di antara Ayah dan Ibu-nya yang sedang tertawa, tertawa karena aku berteriak, "AKU AKAN JADI SAUDAGAR TERKAYA SEDUNIA!!"

Meski mengingat itu membuatnya malu tapi mengingat kata "Saudagar" ... Merchant, membuatnya termenung karena dia kini seorang karyawan ... saat itu Aku sangat senang bermain game entah kenapa aku berhenti... Lalu tanpa sadar dia lalu menutup Program bekerjanya yang sudah selesai dan membuka Browser, sambil loading dia melihat ruangan kamarnya yang 4x5, dibagian utara ada jendela yang ditutupi korden, terlihat seperti koskosan, karena memang koskosan, ada 4 ruang lainnya yang berjejer semakin mendekati pagar yang ada di selatan, 2 di antaranya di isi pasutri, lalu anak smp atau tepatnya anak SMP karena dia berhenti dan memilih fokus ke dunia game dan dia seorang dota PRO dan PRO di MMORPG, Anak SMP itu bermain di rumahnya yang bagaikan warnet, di masing-masing dindingada sepasang komputer..., afk mancing, gathering, proses potion dan lain-lain ada juga yang untuk bot. Bahkan dia menyiapkan 3 batrai surya dan sebuah penghasil listrik tenaga bensin... saking takutnya dengan mati lampu, bahkan jika tegangan listrik naik turun dia siap-siap menghidupkan batre. Lalu rumah yang terakhir di huni Mahasiswi yang misterius...

Ding!
You Got An Email!

Melihat notifikasi yang ada di komputernya dia membuka Email yang masuk, "Ah ini ... "

Hallo Net Citizen.

Kami dari white Lotus mempersembahkan VRMMORPG Pertama tanpa keyboard dan menggunakan sistem pikiran!

Yang pasti-nya aman untuk dimainkan dan sudah di uji, semua umur bisa memainkannya tapi tentunya untuk yang berumur dibawah 18 tahun akan ada scene-scene gore yang di perhalus. Lagipula meski berbahaya yang paling berbahaya dari game ini adalah anda keasyikan main sehingga lupa waktu!

Sehingga kami membuat aturan setiap player yang bermain tanpa henti selama 8 jam dan berada di tempat yang save dan tidak sedang menjalankan misi yang membutuhkan login akan di force log out selama 30 menit, dan yang paling berkesan dari game ini adalah sistem dimana anda akan mengalami percepatan waktu 4x lipat, dimana jika anda bermain 8 jam itu berarti anda berada di dunia game selama 24 jam, dengan waktu yang di perpanjang hingga 4x Karakter buatanmu dapat mencapai batas menjadi yang terkuat di dunia...

Di Dunia Virtual, The Regal Realm, Game yang mendunia, dapat melakukan pembelian atau pemesanan di masing-masing kota besar!

Dunia Dimana kamu bisa menjadi Apapun yang kamu mau...

"Di Regal Realm. Aku akan jadi Saudagar terkaya!"

*Knock knock knock*

... "Masuk!"

"Kakak Guntur, Alya tadi dengar Regal Realm tadi Apakah kakak guntur ingin membeli Alat bermainnya juga?"

Meski Jaraknya selat 2 rumah Mantan anak SMP ini tetap mendengar... Iya Anak SMP yang tinggal di rumah ketiga adalah Perempuan. "Tentunya."

"Mau beli berdua?"

"... Boleh"

...

Setelah beberapa jam mengantri yang membuat kami tidak yakin bahwa Regal Realm ini masih update seminggu lagi. Kami akhirnya mendapat giliran.

"Harga Alat untuk bermain berkisar dari 5 juta hingga 100 juta, 5 juta berupa helm saja, lalu 30 juta di lengkapi dengan asesoris yang memberi tahu tentang keadaan game atau forum. dan teratas 100 juta berupa kapsul dengan kenyamaan full tanpa perlu pegal dan dilengkapi asesoris seperti yang 30 juta."

Tanpa pikir panjang Guntur langsung menggesek semua uangnya untuk membayar 100 juta. Alya yang membeli tipe 5 juta kaget melihat Guntur membeli tapi memendamnya dalam hati...

diperjalanan pulang Alya tidak dapat menahan rasa penasarannya, "Kak, Nanti kakak mau buat Karakter seperti apa?" Tanyanya.

"Alya Dulu dong yang beri tahu..."

"Hmm, Entah, Informasi tentang Ras atau job Alya masih belum tahu."

"... Hmm, Apapun ras yang ada Kakak akan membuat Merchant."

"... Haahhh??? Merchant diawal Game...?"

"Iya ... Ada masalah?"

"Tentu, Jika Jadi merchant diawal game, kamu mau menjual apa nak???, Kita bahkan tidak tahu arah game ini akan berjalan, langsung membuat merchant diawal merupakan hal yang beresiko besar..."

"Uh, begitu beratkah?, tapi dengan bantuan Guru Aku pasti bisa!"

"Huh, Kamu jadi muridku?"

"Tenang diskon kontrakan 10% untuk tahun ini"

"Bagus-bagus Itu baru murid pintar."

... Dasar... pikirnya. sambil memperhatikan Anak SMP ini melipat tangannya.

"Beritahu Aku kenapa harus menjadi merchant?"

Jika Aku beritahu Aku ingin jadi merchant karena hal itu ... "Emm, Karena ingin jadi Merchant Terhebat sedunia!!!"

Mendengar itu Alya langsung menggunakan tatapan penuh Ilfil!

Guntur Depresi!

Tatapan Ilfil sangat Efektif!

"Hahhh... Merchant terhebat itu bagaimana maksudnya?"

"Kakak hanya tahu tentang jual-beli... Tapi jika hanya jual beli kakak rasa bukanlah terhebat, ada saran?"

Alya menaikkan kacamatanya yang merosot turun menggunakan jari telunjuk tangan kanannya, "Hmm, Ada 2 tipe merchant menurut Alya, yang pertama yang berkembang via jual beli barang entah barangnya sendiri atau barang yang dia dapat tapi biasanya sih 90% adalah barang yang dia dapat untuk berkembang, misal Trader, membeli barang di kota A dengan harapan di kota B harga barangnya semakin tinggi!"

"Ohh..."

"Iya, mereka butuh Banyak Koneksi dan Informasi tentang rute-rute perjalanan yang aman dari Bandit tidak jarang mereka memerlukan Banyak Bodyguard"

Guntur menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Lalu yang kedua adalah Tipe Merchant yang menjual barang-barang hasil produksinya sendiri, misal equipment, makanan, atau jasa dari perbaikan hingga Upgrade atau Degrade untuk mencari bahan tersembunyi. Merchant tipe ini adalah tipe tersulit dan sekaligus paling tidak beresiko, tidak beresiko karena hampir semua game-game pasti ujung-ujungnya membeli barang-barang yang bisa diproduksi merchant, dan tersulit karena diharus memiliki koneksi atau langganan dan yang terpenting harus kuat Grinding skill agar Skill-skillnya dapat membuat barang terbaik!... Mengerti?"

"Iya Guru"

"Bagus, Grinding skill belum naik levelnya, tapi untungnya di informasi yang Alya baca, Merchant disini mendapat exp saat melakukan hal-hal Crafting atau jual beli, mendapat exp lebih besar saat mencari atau mengumpulkan bahan-bahan produksi dan juga mendapat exp lebih besar lagi saat membuat barang entah, jasa, konsumsi atau barang yang bisa dipakai, hanya saja sayangnya exp yang mereka dapatkan saat bertarung tidak sampai 30%, senjata untuk bertarungpun tidak ada, mau menyerang pakai tangan kosong? atau pakai sendok sayur? ..."

"Grinding skill ya, terima kasih atas infonya guru, terima kasih Guru, Muridmu ini tidak akan mempermalukan gurunya."

"Hmm, Jika nanti kamu ada pertanyaan atau apa beritahu, ok?"

"Terima kasih atas perhatiannya guru.!" ucap Guntur sambil memberi hormat ala kungfu.

dan Alya pergi sambil "Hohohohoho~~" ...

No comments:

Post a Comment