Gupi - Chapter 39

Chapter 39 – Kegunaan Merchant Guild’s Point


      “Hei ka..., selamat datang tuan, silahkan dilihat-lihat Slave yang kami tangkap.” Saat Orang itu akan berkata kasar, melihat lencana vip langsung jadi hormat, kosakatanya pun langsung amburadul karena baru kali ini dia melihat VIP Gold muncul, Anggota Merchant saja VIP Red, ini Gold!, dan Gold berarti orang-orang yang kuat! Atau orang-orang yang berpengaruh. Atau orang-orang yang tidak sengaja bertatapan mata saja bisa menyebabkan dia mendapat cambukan... .

      “Oh, Lencana ini benar-benar berguna ya, antarkan saya ke User WereMouse bernama Mira dan Mila.”

      Mendengar Suara yang riang membuat hatinya lega tapi ketika dia menatap wajahnya yang tidak berexpresi lega langsung hilang, apakah dia marah, ataukah dia senang, hanya dia yang tahu. Orang itu langsung bergerak dan setelah memastikan Tuan VIP GOLD dibelakangnya mengikuti, dia baru berani bergerak lagi, menuju tempat bagian User Monster/Humanoid Monster.

      Dijalan, kerangkeng-kerangkeng berisi Goblin variant dan goblin yang pintar bahasa manusia bermunculan, ada Ular lumayan besar, WereWolf, lalu ada seekor harimau terluka yang tengah menyusui anak-anaknya sambil menerima treatment healing dari jauh oleh orang yang menggunakan, lencana Dark Light Gold Alliance atau Aliansi yang terdiri dari Allen and Leire’s Prayer dan Merchant Guild.

      Sepertinya Slave Dealer bekerja sama dengan Dark Light Gold Alliance sehingga, orang-orang Dark Light Gold Alliance memiliki keuntungan lebih saat membeli Budak Monster atau Humanoid Monster.

      Disaat Gupi masih lihat-lihat kerangkeng-kerangkeng sekitar, suara dari orang yang sopan itu langsung terdengar dari depan, “Tuan, Kita telah sampai, pada tempat User yang Monster/ Humanoid Monster.”

      “Ok, terima kasih.”

      “Didalam akan ada orang yang mengurus lainnya.”

      “Iya, sampai jumpa.”

      Gupi melangkah kedalam korden dan menemukan banyak Humanoid Monster sedang bersantai dibalik tembok kaca yang tebal, didepan tembok kaca, ada meja seperti kantoran, yang sedang diisi oleh Seorang Manusia Wanita, yang tengah membaca Buku.

      Diatas meja terdapat sebuah Bel, dari balik kaca, ada dua WereMouse yang tengah berdiri didepan kaca, melambai-lambai bukan ke Gupi tapi ke arah Lita, ‘Hmm, sepertinya Lita kenal dengan Mira dan Mila’ pikirnya sambil membunyikan bel.

      *ting*

      Entah buku itu hilang kemana, Diatas Meja buku berisi daftar User Monster/Humanoid Monster telah terbuka, dia tengah memegang Feather Pen, atau Pena Bulu dan disebelahnya ada gelas Tinta, “Ada yang bisa anda cari?”

      Lagi-lagi, jika bukan karena Gupi telah membaca buku tersebut dan mengetahui bahwa ini kode yang diperuntukan kepada orang-orang berlencana VIP GOLD, Gupi akan mengira Wanita ini Aneh. “Tidak karena hanya nama yang saya punya.”

      “apakah nama?”

      “Mira dan Mila.”

      “Hmm, 30 Gold, biaya mereka berdua hidup.”

      “APA!!!”

      “Biaya mereka hidup disini?, kami sudah memberi tahunya untuk tidak boros, tapi mereka tetap makan yang banyak, kue yang enak, minum teh yang enak, kata mereka, nanti yang beli akan bayar.”

      “30 Gold... banyak sekali, dia bahkan belum sampai satu bulan disini...” Gupi menoleh ke arah Lita, “Aku harap kamu dapat membantuku “mendidik” mereka agar bisa mencari uang 30 Gold.”

      “Tenang, Aku tahu betapa sulitnya kamu mencari uang, meski aku belum pernah melihatmu mencari uang, satu Gold adalah keuntungan yang belum tentu kamu capai dalam satu hari kan?”

      “Iya, saat sepi, tidak mungkin mencapai segitu, hiks-hiks, aku harap kamu akan membuat mereka mengerti.”

      “Tenang, meski mereka berdua yang membebaskan aku dari jeruji besi, aku tidak akan lalai mendidik mereka.”

      “Terima kasih sayang.”

      Gupi langsung menghadap ke atas, meski semuanya ikut menoleh ke atas, penjaga meja tidak ikut menoleh ke atas, “Sudah ah, pasti mau meniru Guild Master itu.”

      “Yah...” Gupi akhirnya mengeluarkan 30 keping emas secara manual ke atas meja.

      “Wow, anda benar-benar kaya, meski tadi kalian mengobrol seperti itu, tapi anda tuan Gupi mengeluarkan 30 Gold Coin seperti membeli kacang goreng.”

      Jika bukan karena skill yang dimiliki Gupi, Wanita itu pasti dapat melihat Gupi yang sedang mengerutkan dahi dan wajah seolah-olah ingin menangis. Dia lalu memerintah seseorang untuk membukakan pintu kaca dan mengantarkan mini Mira dan mini Mila, mereka berdua sangat mirip, dan terlihat serpihan kue tart masih ada dibibir mereka.

      Lita maternal instingnya keluar, langsung berlutut didepan mereka berdua, dan melap mulut mereka yang bulepotan, “”Mamaahhh”” Mereka langsung bilang seperti itu sambil memeluk Lita... dan memandang kearahku sambil mengeluarkan senyum liciknya.

      “Ohhh, sayaaang, Mira sama Mila, manggil aku siapa?”

      ““Mama””

      “... Sayaaang.”

      “Jangan percaya mereka berbohong lihat tadi dia tersenyum dengan licik!”

      “”Papah??””, “Papa kenapa?” tanya Mila.

      “Tidaakk, TIDAAAAAAkk, aku tidak ingin punya anak kalian!!!”

      ...

      Tapi pada akhirnya, Mira dan Mila tetap jadi “Anak” Gupi dan Lita, anak yang sangat nakal saat sangat berbahaya... dan jika bukan karena Lita, Gupi mungkin sudah akan menghukum mereka berdua.

      Sebenarnya Gupi ingin membeli banyak Budak tapi, 20 Gold adalah batas dia menggunakan uang, dan kini lebih dari setengah batasnya telah dia keluarkan, dia hanya bisa menelan ludah, karena jika menggunakan uang lebih banyak, modalnya jadi kurang dan membuat berjualan tidak efektif karena bolak balik membeli bahan perharinya butuh Gold sebanyak 100 gold, tentunya Uang Gupi lebih dari 300Gold, tapi dia tidak ingin menggunakan uangnya sembrono, lagipula Mira dan Mila setelah “diborgol” mau tidak mau mereka harus bekerja untuk Gupi setidaknya melunasi 30 Gold tersebut dan minimal bekerja selama 1 tahun.

      “Ini rasanya bagaimana pah?”

      Mira menyuruh Gupi mencicipi masakannya, “Hmm, lumayan Ra.”

      “Terima kasih.”

      “Iya.”

      “Papaah, kalau masakannya Mila gimana?”

      “Hmm, sama-sama enaknya.”

      “hehehe, kalau papah disuruh milih yang mana, papa pilih mana?”

      “Coba tanya mama dulu, mama pilih yang mana.”

      “Ihh papa kok malah ngelempar pertanyaannya ke mamah sih...”

      Dari pojokan toko, Bon-Bon, Puspus, dan Tigor saling menghibur, Tigor sambil menepuk-nepuk pundaknya Bon-Bon dan Puspus berbicara,“Tenang tidak apa, lihat Coba saya kesana pasti saya kepalanya dielus-elus.” Tigor berlari dan berdiri didekat Gupi, dan memasang Puppy Eye beberapa menit, lalu kembali, “HUaaa, kita telah dibuaang.”

      “...” Gantian Puspus dan Bon-Bon yang mengelus-elus pundaknya Tigor.


      Gupi sudah menyetor kertas-kertas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi, dan berkat kertas-kertas itu, Dark Light Gold, langsung memiliki beberapa kemajuan, hmm, beberapa adalah kata yang meremehkan, sangat banyak kemajuan, penelitian tentang mantra-mantra enchantment yang dialami oleh Lita, Ramuan-ramuan, serta latihan yang dilakukan via hipnotis tercatat, Dark Light Gold langsung meneliti apa yang menyebabkan ledakan, dan ternyata itu terjadi saat melakukan pencampuran ramuan, karena ramuan mereka menyebabkan Lita jadi lupa ingatan dan tidak sadarkan diri, mereka mencoba membuat ramuan lainnya, tapi apa daya ledakan itu langsung mengakhiri penelitian, karena Mira dan Mila terbebas, mereka berdua langsung membebaskan lainnya, tidak hanya User Monster seperti Lita, tapi juga Humanoid Monster lainnya, yang lebih kuat dan lebih berbahaya.

      Dark Light Gold, membuka Laboratorium baru, yang fokus ke pengembangan pakan ternak, mereka juga berrencana membuat masakan yang enak, dan karena ini pertama kalinya ada yang membuat laboratorium yang meneliti proses memasak untuk mencari masakan terlezat dan terenak tidak lupa kesehatannya terjamin, Cook, atao koki-koki yang dipandang sebelah mata, banyak yang datang, meski koki termasuk Craft, tapi mereka tidak begitu dianggap di Craft Guild, jadi mereka banyak yang masuk Merchant Guild, pada dasarnya memasak adalah dasar Alchemy, jika bisa Alchemy orang itu biasanya pasti langsung bisa memasak, tapi jika bisa memasak belum tentu bisa melakukan Alchemy, karena orang yang memasak itu lebih memilih rasa dan penampilan masakan, sebelum efek, jika Alchemy, memilih efek sebelum rasa dan penampilan masakan.

      Disaat Peperangan ada dimana-mana, pasti perkembangan “Senjata”-lah yang melambung pesat!, tapi disaat Damai tentram, orang-orang akan mengembangkan masakan, dan Dark Light Gold Aliance berani mengambil jalan untuk mengembangkan masakan ditengah peperangan, hmm, langkah yang berani. Tapi itu langkah yang diambil petinggi Dark Light Gold Alliance, mari kita lihat langkah yang Gupi ambil sekarang.


Total Merchant Guild’s Point 5700 point.


      “Hmm, 5700, saatnya menggunakan Point.”

      Ada banyak jenis Point, dan ada tiga jenis Point yang sering dijumpai player, pertama Guild Point adalah Point yang didapat setelah menyelesaikan misi untuk Guild, Honor Point  didapat dari menyelesaikan misi yang diberikan oleh Kerajaan sebagai kesatria dari kerajaan tersebut, dan Faith Point sama seperti dua jenis yang sebelumnya hanya saja ini kepada Dewa.

      Point ini dapat digunakan untuk menyewa pasukan dalam jangka waktu yang diinginkan, pasukan yang disewa tentu akan dikembalikan, dan jangan merasa rugi, karena setiap pasukan yang kembali jika mereka berkembang jadi lebih baik kamu akan mendapat “Bonus”, Point ini juga dapat digunakan untuk hal-hal lain, misal Jika Point ini berasal dari “kekuatan” yang berkuasa, dan kamu memiliki kekuasaan (dalam hal ini, daerah, desa, atau kerajaan), kamu dapat membeli penjagaan selama beberapa bulan atau beberapa hari pada mereka, dan orang-orang yang menyerang akan diserang oleh orang yang memiliki kekuatan tersebut. Dan yang hampir semua orang tahu, Point ini bisa ditukar dengan benda yang permanent!

      Benda-benda yang dibeli dengan point ini, bisa berupa buku, senjata, asesoris, pakaian, baju zirah, peralatan, dan lain-lain. Tapi Benda-benda ini tergantung dari para pemberi Point tersebut. Misal Misi Pekerjaan yang Gupi lakukan menyetor kertas yang sangat sulit dicari itu, dia mendapat 750 point, Misi itu memang terlihat gampang, tapi bagi orang selain Gupi, hal ini butuh waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan kertas-kertas itu, apalagi letak kertas-kertas-nya itu, mereka terletak ditempat yang tidak terduga dan dipegang oleh WereMouse yang lemah dan tidak terduga juga, Setahun-pun belum tentu ketemu!

      750 Point dapat digunakan untuk membeli 3 senjata yang sangat bagus, seperti yang digunakan oleh Seorang Pemuda yang senjatanya dia tingkatkan dengan melakukan refinement refinement itu, atau lebih jelasnya 3 senjata bergrade minimal High Special berlevel 120. Atau satu buah Buku Skill Tiruan Grade dua dari Element Coating Hand yang terkadang hanya berisi Dua Element tergantung kecocokan orang tersebut. Kalau Gupi mah ECHnya grade A, jadi tidak bisa dibandingkan dengan barang KW. Tapi Barang KW saja 750, bagaimana dengan ECH yang Gupi dapat dari level kecil tersebut?

      Tapi hanya barang-barang seperti inilah yang ada diMerchant Guild, tepatnya yang dilantai satu, Merchant Guild adalah Guild yang lama!, jadi dilantai pertama itemnya jelek dan biasa tentu adalah hal yang sudah dapat diduga, Merchant Guild memiliki tempat penukaran point yang memiliki beberapa lantai, lantai tertinggi 10 dan terendah yang sedang Gupi lihat-lihat. Gupi karena levelnya masih dibawah seratus dan belum cukup “berjasa”, Gupi masih belum bisa ke lantai tiga, Gupi harus melakukan 100 misi biasa untuk bisa ke lantai tiga, 1000 ke lantai empat, lantai lima ke atas hanya dapat dicapai jika dapat melakukan perkembangan yang pesat, atau berhasil melakukan misi disaat-saat yang genting!, untuk anggota biasa bisa menggunakan pointnya untuk masuk ke lantai dua setelah bertahun-tahun mengabdi adalah sesuatu yang patut dirayakan bagi mereka.

      Gupi dapat langsung ke lantai dua karena Gupi telah melakukan 2 misi yang berhasil meningkatkan pergerakan yang sangat besar.

      “Hmm, meski yang dilantai pertama bukunya KW ada buku-buku yang lumayan bagus, tapi tidak begitu berguna buatku, hah..., Aku ingin mencari peralatan untuk crafting, semoga dilantai dua, qualitasnya lebih bagus.” Ucap Gupi sendirian

      “Ayo semua ke lantai dua. Disini tidak ada yang bagus.”

      Semuanya langsung manggut-manggut mengikuti Gupi ke lantai dua, yang Gupi ajak kedalam adalah Lita, Mira, Mila, Puspus, Bon-bon, Tigor. Tangga menuju lantai dua tidak begitu indah, dan hanya berfungsi sebagai tangga, ya, karena orang yang lewat sini sudah pasti jarang.

      “Hmm, Semoga disini terdapat Peralatan Crafting yang bagus.” Harap Gupi, ya karena Gupi benar-benar mengharapkannya, Peralatan Crafting yang dia miliki sudah terlalu outdateded, sampai kata yang menyatakan itu lampau ada dua kali pula, jika bukan karena semuanya rusak secara bersamaan sebelum pergi ke pusat, dan terburu-buru berangkat kesini karena Mira dan Mila, Gupi mungkin akan meleburnya dan membuat palu baru, pisau, alat memasak, dan lain lain yang baru. Peralatan memang dapat digunakan jadi senjata, dapat di refine juga, tapi merefine alat yang digunakan untuk merefine, buat apa.

      Gupi melangkah kedalam melihat-lihat barang-barang yang ada, menggunakan far sight Gupi dapat melihat ada beberapa barang yang dia butuhkan disini, disudut yang tertutup debu dan sarang laba-laba, peralatan Craft ada disana, palunya meski telah tertutup debu dan ada sarang laba-labanya tetap tidak berkarat, sangat terlihat ini bukan palu biasa, set jarum yang tidak berkarat juga, meski tertutup debu yang lumayan tebal, ‘Hmm meski jarang memasak, peralatan memasak sepertinya harus diganti juga, tidak mungkin kan menggunakan ini terus, lagipula peralatan memasakku yang lama bisa diberikan pada Mira dan Mila.’ Pikirnya sambil mengangguk-angguk dan mengambil set dapur, ‘pancingan... tidak usah, lagipula tidak ada disini.’

      Setelah selesai memilih Gupi menuju pintu keluar dari ruangan dilantai dua dan dicegat oleh penjaganya, “Hmm, Gupi, anak buah adalah tanggung jawab bosnya, jadi kamu sebagai bosnya harus membayar yang mereka keluar.”

      “...” Gupi melihat ke belakang, dan benar, semua hilang, Hanya ada Bon-Bon yang sedang main kejar-kejaran dengan PusPus..., Gupi langsung tahu apa yang terjadi..., Merchant Guild’s Point yang dia miliki...


Merchant Guild’s Point total 400.


      Dia langsung tambah kecewa, meski karena meski dia kembalikan akan tetap rugi, karena


BEWARE!!

Apapun yang kamu bawa keluar sengaja atau tidak sengaja akan membuatmu membelinya, memakan merusak barang yang ada didalam juga akan membuatmu membeli barang tersebut, jika kamu tidak memiliki Point yang dibutuhkan, anda akan terkena denda!

Berupa nilai minus. Dengan nilai point minus anda akan langsung terikat pada Guild merchant.


      “bbberrapakah palu dan peralatan yang aku pilih ini..?”

      “ohh itu mau kita pindah ke lantai satu, dan mau kita jual kalau tidak ada yang mengambil. Tapi buat anda yang sangat berbaik hati menghabiskan 5000 Guild Point, kita akan memberikan berbaik hati.”

      “Ohh Gratis ya?”

      “Enak saja, 400.”

      “Wuwuwuwuwuu...” Mendengar kata Gratis dari Gupi, penjaga yang galak langsung menyentak, ‘400 Guild Pointku juga ludes.’, “Kenapa kalian tidak mencegah mereka membawa barang-barang itu keluar?”

      “Selama tuannya masih ada didalam, dan Guild Pointnya cukup, kami tidak akan mencegahnya, kami sudah memiliki penghitung otomatis. Ini dia penghitungnya.” Ucap Penjaga itu sambil menunjukkan, benda yang ada disebelah pintu, yang kini bertuliskan Gupi’s Guild Point = 0 Pts.

      “Terima kasih.”

      “Sama-sama.” Senyum penjaga itu langsung merekah kembali.

      Meski Gupi tidak terlihat marah, tapi itu hanya diluar, didalam... ‘awas aja kalau mereka ngambil barang-barang ga mutu’, “Ayo BonBon Puspus.”

      “Miaww~”

      “SSsss.”

      Bon-Bon yang bertubuh kecil langsung minta tumpangan pada Puspus, karena Bon-Bon malas berjalan biasanya yang membawa Bon-Bon adalah Pelangi atau Tigor, tapi karena Pelangi diluar dan Tigor melarikan diri. lagipula Sepertinya Bon-Bon dan Puspus cepat akrab.

      Diluar, didepan Bon-Bon yang pindah keatas Pelangi lalu Puspus dan Gupi, para tersangka yang mencomot barang tidak bilang-bilang berbaris.

      “Hmm, Kenapa kalian ngambil tidak bilang apa-apa?”

      Semua langsung menunjuk ke dua WereMouse yang menunjuk satu sama lain.

      “Ohh, menyalahkan satu sama lain.”

      “”Ampun paaah.””

      “Hmm, Apa yang baru saja kamu lakukan membuatku marah!!!”, Gupi langsung memanggil Pelangi, “Pelangi, Pinalizaaa!!!”

      “Yes Master!!!”

      Set barang-barang hukuman terbuat dari kayu muncul, “Hmm, mungkin ini terlihat kuno, tapi efektif la.”

      “Kauu, jika kau beranii!!, akan aku sebarkan!!.”

      “Iya, tapi kamu harus log out dulu sebelum itu, kalian akan aku siksa hingga aku merasa impas.”

      ““Maafkan kami maafkan kami!!!””

      Kepala dan tangan dipasung, dengan pantat tikusnya menungging, jadi sasaran empuk untuk dipukul dengan papan, “Yeah!!!, Gupi Sadistic Side!, ini akan memberiku banyak Point jika aku Upload!, Wajah Gupi yang tidak berganti expresi meski didepannya ada dua wanita yang tidak berdaya merintih kesakitan, sangat seksieh! Yeah.”

      Gupi tidak memperdulikan ucapan Tigor dan tetap menampar-nampar pantat mereka dengan papan kayu setelah 30 menit, puas melampiaskan amarahnya baru Gupi berhenti, “Fiuh, Pelangi Unit Healnya sudah ada banyak bukan? Heal dua orang yang bersalah ini, lalu lanjutkan lagi.”

      Ketika Gupi selesai menampar pantat mereka dengan kayu, Mira dan Mila mengira ini sudah selesai, tapi mendengar kata-kata yang diucapkan Gupi, mereka hanya bisa diam. Karena setelah dicap bersalah mereka hanya bisa menunggu pembelaan dari yang lain.

      “Hmm, Selagi mereka dihukum apakah kalian ingin melakukan pembelaan?”

      “Uhh, bukannya dibela dulu baru dihukum?”

      “Ah, tidak tidak tidak, mereka sudah terbukti bersalah, kalian melakukan pembelaan pada diri kalian sendiri.”

      *Glug*

      “Ampun Bos!, Sa-saya hanya diberitahu oleh mereka, jika Bos mengajak kita masuk kedalam karena kita diijinkan memilih satu barang, bos, ampun bosss.”

      “Lita?”

      “Sama boss.”

      “Kenapa tidak menanyakan dulu sama bossnya, yaitu aku?”

      “Tidak berani boss, boss terlihat sangat berkonsentrasi sekali memandangi peralatan dipojokan, kami takut mengganggu.”

      “Hmm,, hahhh, Pelangi stop hukuman.”

      “Tunggu Bos, biar papan yang ini patah dulu lagi sedikit.” Pelangi menyuruh anak buahnya yang memegang Papan berputar-putar dan hampir berbarengan, “PA!!!!”

      ““AAAAWWW!!”” tidak hanya papan yang memukul pantat mereka, Papan yang memasung mereka juga hancur.

      “Jangan marah kawan, ini perintah bos.”

      “Hmm, ga mungkin marah, Tigor, Videonya bagaimana?”

      “Sudah ada bos, saya ambil dari angle yang sangat bagus.”

      “Simpan, untuk jaga-jaga.”

      “Iya bos.”

      Setelah Tigor menggunakan Akarnya untuk membuat gerakan-gerakan seperti memindahkan file, Gupi menanyakan apa saja yang mereka ambil.

      “Saya, ini Bos Buku Original yang tidak akan membuat bos capek-capek membelikan saya cat atau tinta.”


Paint of Mana [Rariety:A Usefulness:E]
Mengeluarkan tinta untuk melukis atau menulis lewat sentuhan, basic level dapat menggunakan 2 Warna Hitam, Putih dan 7 warna, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu. Cat yang dikeluarkan permanen, dan bagus, dengan meningkatnya level akan dapat membuat kombinasi warna secara langsung, atau mengeluarkan warna langsung sesuai dengan pilihan.


      Meski ada tulisan Usefulness E, tapi untuk Pelukis seperti Tigor ini sangat bagus, sangat berguna. Hanya saja yang jadi pertanyaan apakah boros mana atau tidak.

      “Hmm, lumayan, kamu pintar memilih buku skill, rariety A... tapi ada dilantai dua, apakah ini karena Usefulness nya E?”

      “Oh buku yang ini saya dapat dari lantai satu bos.”

      “...”

      “Baik, Lita apa yang kamu pilih?”

      “Kalau saya, ini bos, dapat dari lantai dua, Pita yang unik, panjangnya hanya 2 meter, tapi bukan itu keunikannya, keunikannya adalah pita ini dapat putus dan dapat tersambung lagi, warnanya sangat indah, keabu-abuan dan mengkilap, seperti pita anak SMU.”

      Gupi tahu Lita putus sekolah saat SMP, Gupi mengelus kepalanya, “Ok, Pita itu untukmu.” Pita yang digunakan oleh Lita, adalah Unidentified item, tapi untuk penampilan saja tidak begitu penting juga apa opsinya.

      Gupi melihat ke arah Mira dan Mila yang lagi menangis... “Ok, Stop nangisnya.”

      “Wuuwuwuuu.”

      “Wuuhuwuu, hik hik, Wuuuu”

      ...

      “Ok papa minta maaf?”

      Mira dan Mila tetap menangis, “Sudahlah, jangan nangis, kalian udah gede juga, lama-lama bisa tuli dengernya!” Gupi menaikan tangannya mau memukul Mira dan Mila. Mira dan mila langsung terdiam takut.

      “Stop-stop, jangan gitu ah, meski kamu bercanda memukul mereka lagi itu sudah keterlaluan.” Ucap Lita dari belakang.

      “”Mamaa...””  Mira dan Mila langsung memanggil sambil menggapai dua tangannya

      Lita langsung menggendong mereka berdua, Mira dikiri dan Mila dikanan. “Cep-cep cep.”

      “Pantat adek sakittt.”

      “Iya iya, papa memang jahat, pukul papannya ntar.”

      “”Kok papannya yang dipukul.””

      “Pukul siapa?, masa pukul papah, berani kamu mukul?”

      “”Endaak, takut...”” Ucap mereka berdua kompak setelah melihat tatapan garang dari Gupi. “Mama suruh papa minta maaf yang iklas.”, Lita langsung menoleh ke arah Gupi.

      ‘Ayolah, itu cuma akting.’, “Ayolaah... lagipula itu cuma...” Gupi tidak berani berbicara lagi setelah dipelototin oleh Lita. Gupi langsung melangkah mendekati dua anak nakal, dan berkata, “Iya dah, Mira, Mila papa minta maaf, ya.”

      “Papa janji dulu tidak akan menghukum kaya gitu lagi, meski disini tidak ada HAM, papa tidak boleh menghukum semena-mena.”

      “Iya papa janji.”

      “Papa juga harus sayang sama kita, ga boleh marah-marah lagi.”

      “Gak Gak mau.”

      “Mamaaaaa”


      “Iya, dah...”, ‘Hah... sepertinya mereka tidak perlu Video untuk mengatur aku’, pikir Gupi

No comments:

Post a Comment