Gupi - Chapter 37

Chapter 37 – Hidup Bagai seorang Selebritis.


      “Hmm, apa? Mau nantang?, kalau kamu bisa menggantikan Pelangi dalam berburu, mereka yang aku ajari masak kamu tidak usah.”

      “Uhh...”

      “Lagian kamu belum menggunakan kemampuan tubuhmu hingga benar-benar sempurna, Hug!”

      “Iya?”

      “Ini perintah, peluk aku.”

      “Tidakkah kamu takut aku orang yang seperti apa didunia nyata?”

      “Rambutmu, rambutmu yang indah ini hanya akan muncul seperti ini jika diikat berulang-ulang setiap harinya, alasan rambut itu diikat muncul saat kita bertarung, hidupmu keras, sini peluklah aku, dan Pipimu pingin aku cubit-cubit.”

      “Apa...! Apa maksudmuu!!”

      ... Igor speechless melihatnya, tahu Tsundere Shark?, kini ada versi manusianya, “Pfftt”

      “Ketawa kenapa kamu Gor!, Perkenalkan Gor, Wanita Idaman yang telah ku taklukan, hehehe.”

      “Boleh saya tahu kenapa Idaman, Bos?”

      “Hmm, tunggu... kamu suka yang seperti apa Gor?”

      “Saya masih kecil tuan, saya masih ingin cari pengalaman dipercintaan.”

      “Sebaiknya tidak perlu tahu dulu kalau begitu.”

      “Kenapa bos?”

      “Ya karena kamu masih kecil, hmm, tapi kalau kamu bertemu dengan seorang wanita, yang membuat kamu berpikir, “Nah Itu Dia!”, kejar dia, tapi kalau dia ada yang punya serta kamu gigih, tunggu.”

      “Maksudnya bos?”

      “Hmm, ya gitu deh, kamu masih kecil soalnya jadi tidak akan tahu.”

      “Tuan, Apakah kita boleh memelihara kucing?”

      Saat Gupi tengah mengobrol, dengan Igor, Lita yang pergi ngeloyor tiba-tiba langsung menyuarakan suaranya, dari kejauhan.

      “Tentu, sayang.”

      “Ini dia kucingnya tuan.” Ucap Lita lagi, sambil menggendong Kucing hitam yang sedang berontak didalam dekapan tangannya, “Diem kamu.” Lita memarahi Kucing Hitam yang Familiar dimata Gupi.

      “PusPus?” Ucap Gupi bertanya-tanya kenapa Kucing itu tampak familiar

      “Puspus?” Lita tanya kebingungan apakah Kucing ini

      “Dia adalah kucing yang mengikutiku dulu, peliharaan pertama, tapi entah kenapa dia tidak menjadi peliharaan, tapi mengikutiku terus, dulu tidak sempat mengucapkan selamat tinggal tapi berpisah.” Gupi langsung memeluk Puspus, “Maaf.”

      “Kamu dapat menangis Pus.”

      “Kucing tidak menangis, kucing tidak memiliki air mata.”

      “Puspus?, kamu berbicara?”

      “Aku yang berbicara, sang perisai.”

      “Kenapa waktu aku cari Kamu tidak muncul-muncul?”

      Gupi ingat dia mencari-cari Puspus kemana-mana sebelum pasrah hilang karena tidak menemukan Puspus. “Alasannya itu, Tigor. Puspus MMMPPMPP” Puspus tengah menutup perisai yang jadi kalungnya itu, dengan telapak tangannya.”Miaww.”

      Puspus memandang ke arah Tigor dengan tatapan marah, seperti melihat selingkuhan suaminya. “Tuan kucing itu kenapa tuan...”

      Igor langsung bersembunyi dibelakang Pelangi. “Nyaa!!!”

      “Cemburu?”

      “Iya Puspus Cemburu, Gupi...” Suara dari Kalung Gupi, “Nyaaa!!!” Puspus memukul-mukul kalung itu. Sambil didekap Gupi.

      “Owww... Cutenyaa. *Puk Puk Puk*” Lita mengelus-elus kepala Puspus dan mendekatkannya kewajahnya.

      “Nyaaa” Menyadari Lita benar-benar sayang dia mau pindah dipeluk Lita lagi, menggapai-gapai, kearah Lita, sambil nyaa, nya nyaa.

      “Sini, Sini...” Puspus hinggap dipundak Lita, dan tatapannya ke arah Igor, sambil mengeluarkan isyarat menggorok leher. Lalu menyandarkan tubuhnya pada Leher Lita, bikin Gupi dan Lita gemes.

      “Tuhkan, Maternal Instingnya sudah keluar kan.” Ucap Gupi melihat Lita yang bersifat keibu-ibuan.

      “Puspus!” Lita mendekatkan tubuh puspus kewajah Gupi, “Cakar!!”

      “NYanyanyanyaa!!!”

      “Aahhh!!” Gupi langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Didalam hati dia sedikit bangga, dia bangga karena scene ini seperti saat Nyasu mencakar-cakar wajah Musasi dan Kojiro, ... nevermind.

      Gupi mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Perisai saat Puspus tertidur, mengetahui Gupi datang ke arah  River Cleaver Kingdom tentu membuat kucing ini sangat senang, tapi yang dia lihat Tuannya berdiri melangkah bersama dengan seekor anjing kecil, dia marah, dan meminta siperisai untuk menyembunyikan tubuhnya agar tidak terlihat, dia berencana menyingkirkan Tigor dulu sebelum kembali, jadi tentu Puspus menunggu saat yang tepat, tapi Tigor bukanlah Anjing biasa, dia seekor serigala, dia selalu awas akan sekitar, dan selama dua minggu mengikuti, baru tadi saat Tigor sedang mengobrol, baru ada kesempatan dan saat itu juga, Lita menangkap Puspus. “PusPus sangat setia menunggu kamu, meski aku dapat mengantarnya ke kamu dia bersikeras menunggu. Lalu, melihat kamu kembali dengan Tigor disebelahmu menggantikannya dia kecewa, melihat kamu mencarinya dia sangat senang, tapi minimal dia ingin mengalahkan Tigor dulu sebelum bertemu kamu lagi. Marahnya dia keluarkan untuk menutup rasa malunya.”

      “Hmm, Aku tidak menyangka, akan terjadi hal seperti ini, terima kasih telah menjaganya.”

      “Itulah Tugas Sebuah Perisai.”

      “Hmm...”

      “Oh iya, Pelangi si Induk Tikus sangat hebat.”

      “Iya, hmm, sedikit Out of Topic, jika ada sebuah serangan yang tidak dapat kamu tangkis, apa yang akan kamu lakukan?”

      “Banyak, menahan serangan bukanlah satu-satunya kehebatanku, aku dapat membuat tubuh tuanku seperti hantu jadi aku dapat melindungi tuanku, aku juga dapat menyerang.”

      “Hmm, Mengagumkan... Lihat Glove dan Shoes ku, ini juga God Tier sepertimu, tapi tidak bisa berbicara sepertimu.”

      “Hmm, tenang nanti juga bisa, Aku berasal dari Pohon, jadi wajar cepat mendapat kesadaran... sedangkan kamu Kain yang tentunya butuh waktu lama sebelum memiliki kesadaran sepertiku...”

      Gupi mengobrol diperjalanan dia mendapat informasi God Tier Apapun jenisnya selama terbuat dari kayu akan dapat dengan cepat memiliki kesadaran sepertinya, lalu urutan kedua adalah tulang, ketiga logam, dengan jenis terlangka lebih cepat mendapat kesadarannya, lalu kulit, dan terakhir kain, tidak seperti logam, tulang dan kayu, yang terlangka akan lebih cepat mendapat kesadarannya, Kain, yang terlangkalah yang paling sulit mendapat kesadaran, seperti Glove dan Shoes yang terbuat dari Dragon Silk, belum tentu dalam satu generasi sudah akan memiliki kesadaran, tapi mungkin User seperti kalian akan ada pengecualian.

      Didalam kereta yang telah dirakit ulang. kini, ada tambahan kru, yaitu Puspus dan Lita, Lita tengah tidur dipangkuan Gupi, dengan memeluk Puspus, terlihat mesra... tapi settingan, karena yang menyuruh Lita tidur dipangkuan Gupi tidak lain dan tidak bukan adalah Gupi sendiri. Menurut Gupi menyuruh Lita tertidur dipangkuannya merupakan kemesraan tersendiri yang membuatnya senang.

      Gupi memperhatikan wujudnya yang memikat, matanya yang bersisik, hidungnya yang seperti kelinci atau kambing yang basah jika disentuh mirip kucing, Sisik yang melindungi perutnya sangat seksi dimata Gupi, seperti seorang wanita menggunakan korset, perbedaan Mermaid scale dan Lamia Scale terlihat, Lamia Scale sangat kecil dan indah membalut tubuhnya dari pinggang hingga keatas daerah sekwilda berbentuk segitiga ke arah leher, sedangkan Mermaid Scale sangat besar dan juga indah menurut Gupi, dari leher yang tertutup insang,menutupi punggung berbentuk segitiga menghadap kebawah hingga tangannya juga tertutup Mermaid Scale, Lita tidak menggunakan celana karena bulu kelinci dan ekor Kambing telah menutupi daerah itu tapi bagian Pahanya merupakan Bulu Burung hingga lutut, dibawah lutut, kakinya seperti kaki burung yang kokoh dan dengan bagian telapak kaki seperti manusia, hanya saja jarinya ada enam, 5 di jari kaki manusia pada umumnya, satu dibagian tumit seperti burung, selaput seperti kaki katak menutupi sela-sela jarinya, Gupi kagum akan hal-hal seperti ini, “Ada banyak hal yang belum aku ketahui disini.”

      Gupi mengelus-elus rambut Lita yang tertidur dipangkuannya, melihat Lita tertidur semakin nyaman, Gupi memikirkan perjalanan ke tempat Slave Trader, “Hmm, saat aku terbangun, mungkin aku sudah sampai.” Ucapnya sambil perlahan-lahan tertidur.

      Tapi saat dia login kembali, dia langsung melihat ke arah tempat Lita yang tertidur kemarin tapi, dia menghilang!, “Gor!? Mana Lita?”

      “Disini Bos?”

      Lita ternyata tengah berada disebelah kirinya bersandar pada kereta, dia sedang memangku PusPus yang mengeluarkan suara Purrr tanda menikmati elusan-elusan dari Lita pada pundaknya. “Hmm, aku pikir kamu kemana.”

      “Tidak kemana-mana Aku kan sudah jadi budak bos.”

      “Hmm, tapi kamu belum sepenuhnya terikat kontrak denganku.”

      “Iya.”

      “Benda apa yang kamu inginkan sebagai lambang Budak?”

      “Gelang yang indah sebagai tanda aku budakmu.”

      “Hmm, ok, sebenarnya aku ingin memberi Cincin...”

      “Kalau yang itu didunia nyata saja kalau kamu sudah siap.”

      “Kamu bener sudah mau sama aku?”

      “Iya, tapi aku yang ga yakin kamu mau sama aku atau tidak, aku buruk rupa.”

      “tidak apa didunia nyata mataku minus 8, hehehehe...” begitu tawa Gupi mereda, “Aaaaahhhh“ teriakan Gupi langsung terdengar ke para Tikus-Tikus didepan yang tiba-tiba berhenti.

      “Aduh jangan nyubit atuh.”

      “Kamu sihh minta dicubit.”

      “Hehehehe.”

      Disaat mereka berperilaku seperti dua Love Bird, Igor datang dari depan, “Bos, maaf mengganggu, User-User mulai ada banyak terlihat sepertinya kita sudah akan sampai ke Kerajaan tersebut bos.”

      “Hmm, Tikus Baja sudah banyak yang tahu, jadi tidak apa, Rich Aura Active, Awful Aura off.” Jika saat Awful aura active para player pergi menjauh karena mengejar monster yang lari ketakutan, kini para Player dapat melihat Kereta Gupi dengan jelas, kereta besar ditarik ribuan tikus, Suara Citcitan tikus juga terdengar serentak, menarik kereta yang digunakan tuan mereka.

      Banyak Player yang melihat tapi mereka hanya bisa melihat Gupi berdiri di bagian depan, dengan kagum, meski pakaiannya bertembel-tembel terlihat dia merupakan orang yang kaya, “Buka Pintu!” teriak Gupi sambil melemparkan beberapa silver dari kejauhan. Yang tentunya kemahalan, pajak biaya membuka gerbang untuk sebuah Kereta hanyalah 1 Bronze, tapi Tuan ini melempar Silver seperti melempar biji kacang, “Woah, kapan aku bisa sekaya itu.” Ucap Newbie-Newbie yang ada disekitar.

      Newbie biasanya keluar dari gerbang kecil, yang ada disamping, tapi karena ini bagian selatan yang sering terjadi serangan mendadak, Gerbang besarnya jarang dibuka takut ada Monster masuk dan menyerang penduduk didalam. Sebelum para penjaga siap berjaga.

      Gupi masuk kedalam, Kecepatan Kereta kini turun menjadi lebih pelan  sebelum masuk kedalam kota.

      “Hmm, Ini pertama kalinya aku kesini, keterkenalanku sudah sampai sini?”

      “Sudah Tuan, hampir seluruh orang yang bermain Regal Realm pernah mendengar Tuan. Pioneer Merchant!”

      “Ah, itu hanya kebetulan.”

      Gupi merendah tapi tetap mengangguk-angguk, dan melihat kesekeliling banyak User berkumpul, para penjual entah NPC atau User juga keluar, melihat ke arah Gupi. Karena Kereta yang ditarik Tikus tidak pernah ada sebelumnya, apalagi berjumlah sebanyak yang menarik kereta Gupi.

      Gupi sebenarnya sudah memikirkan bahwa 50 Tikus saja cukup untuk menyaingi kecepatan manusia berjalan, tapi Dia butuh waktu sangat cepat menuju kesini, harus dibawah satu bulan.

      “Hmm, Pertama, Merchant Guild.” Ucap Gupi pelan, lalu Gupi melihat kesekitar mengisyaratkan berhenti pada Pelangi, Kereta yang Gupi gunakan perlahanlahan berhenti, “Apakah kalian ada yang tahu letak Merchant Guild dimana?”

      Semua yang tahu langsung menunjuk ke arah yang sama, yaitu ke kastil besar yang megah, “Jika kamu mendekati kastil maka kamu akan dapat melihatnya sendiri, lambang kantong uang ada diatasnya, atau kalau mau, Saya mau mengantar.”

      “Hmm, Boleh. Sini naik.” Anak itu mendekat, “Gor, tangga.” Mendengar perintah dari Gupi, Igor langsung memanjangkan akarnya, hingga membentuk tangga, berisi 3 anak tangga yang lumayan tinggi-tinggi, “Ayo naik lagi.” Anak itu mengangguk, di dada kirinya dapat terlihat ada Simbol Allen and Leire’s Prayer, Berupa sayap Hitam Dan Sayap Putih ditengahnya berupa Kantung Emas tanda Guild Merchant, untuk menunjukkan mereka benar-benar berkoalisi.

      “Apakah anda Gupi?”

      “Iya. Pimpin jalannya.”

      “Ini adalah sebuah kehormatan bertemu dengan anda.”

      “...” Gupi tidak tahu mau mengucapkan apa-apa, “Silahkan Pimpin jalannya.”

      “Iya Tuan.”

      “Hmm, kalau bi...”

      “LIHAT NE, GW JADI PEMANDU UTUSAN DEWA ALLEN DAN DEWI LEIRE!” belum selesai Gupi berbicara langsung dipotong teriakan, yang membuat malu Gupi.

      “”WOOOOO!!!!!””

      “”YEAAHH!!!, UTUSANNYA DATANG!!!””

      “Aku tidak menyangka, kamu lebih populer daripada Dewa dan Dewinya sendiri.” Tiba-tiba suara wanita dari sayap Kirinya.

      “Diamlah, sekarang jalanan akan terhambat.”

      “Tenang, jadi populer memang seperti itu, lagipula siapa suruh tidak jalan dari depan tadi.” Dan suara sahutan terdengar dari kanan.

      “Hahh... ga usah dingetin aku sedang menyesalinya.”

      Lita terkejut saat mendengar teriakan dan suara dari sayapnya. “Utusan?”

      “Iya, Hanya berupa skill, aku dapat menggunakan dua elemen Light dan Dark, aku dapat menggunakannya, tapi aku tidak mengerti apa kegunaan lainnya.”

      “Hmm, Lita harusnya tahu gunanaya, dari hanya mendengar namanya.”

      “Jangan didengerin, nanti kamu tahu-tahu jadi utusan sepertiku.”

      “Coba jelaskan, nak.”

      “Hmm, aku jelaskan ya, Light elemen biasanya elemen yang berguna untuk melakukan penyembuhan dari penyakit-penyakit, atau jika dialirkan ke dalam senjata, biasanya akan seperti paladin-paladin, betul tidak?”

      “iya, tidak hanya itu fungsinya, terkadang Light Elemen dapat digunakan untuk menghancurkan musuh, Light Element fungsinya sama dengan Dark Element, Dark Element juga dapat digunakan untuk melakukan penyembuhan, Light dan Dark ibaratnya sebuah koin dengan dua sisi, satu Light satu Dark...”

      “Tunggu, aku tidak tahu jika hal seperti ini adalah Hal yang dapat dilihat dari namanya.”

      “Bagaimana tahu rasanya memiliki dua kekuatan tapi tidak tahu cara menggunakan keduanya?”

      “Sudah tahu, aku saja hanya memiliki skill pasif untuk bertahan hidup sejak lari dari Laboratorium.”

      “Skill Pasif ya?” Tanya Gupi ke Lita, “Aku lebih tertarik mempelajari skill yang kamu miliki.”

      “... Gupi.. kekuatan kita lebih penting Gupi...” Ucap Leire.

      “Diam kalian, aku sampai bosan mendengarnya tapi tidak mendapat skill juga, selain Allen and Leire’s Blessing, tidak ada skill lain yang aku dapatkan...”

      “dan itu harusnya membuatmu tambah giat melatihnya.”

      “Hmm, Bukan sombong, Jika aku menemukan masalah yang sama dua kali, yang ketiga aku akan dapat menyelesaikannya, tapi jika lebih dari 5 kali mendengarnya aku masih tidak mengerti-mengerti, ada dua hal, yang biasanya yang salah, aku dan masalah tersebut, mungkin masalah itu saking sulitnya, aku tidak bisa memecahkannya, itu berarti aku yang eror, tapi jika masalah itu tidak ada jalan keluarnya, berarti pemberi masalah yang eror, yaitu kalian, dan dari seluruh masalah yang tidak bisa kupecahkan, 30% aku bisa pecahkan disaat bertemu masalah itu 10 kali, 30% setelah 20 kali, 40% masalah itu eror atau aku butuh pencerahan.”

      “biasanya kapan Pencerahan itu muncul?”

      “Biasanya muncul saat..., Ah aku tidak mau memberi tahu, nanti aku dapat quest yang merepotkan.”

      “Hah... ya sudah... kami pergi dulu.”

      “Ya selamat tinggal.”

      Lita yang berada disebelah Gupi, “Kapan Pencerahan itu muncul?”

      “Hmm, Tidak tahu, tapi ada contohnya dulu, saat UAS, misal saat matematika, dulu tidak mengerti rumus volume bola, saat ujian, itulah soal pertama yang harus aku selesaikan sebelum menyelesaikan soal lain. Rasanya saat mengerti sebuah masalah dan rasanya saat mengingat penyelesaian sebuah masalah sangat berbeda, mengerti sebuah masalah lebih menyenangkan bagiku, daripada mengingat cara menyelesaikan masalah tersebut.”

      “Ujian...” Sebuah suara pria dari sayap Kanan langsung terdengar.

      “Hmm, sebuah tes tertulis yang dijalani oleh Player didunia lain.”

      “Ohh, begitu. Hmm, Tapi kekuatan kita tidak digunakan saat sebuah tes tertulis. Aku mendapat Ide, Kita menemukan Dungeon berisi Orc Zombie dan Orc Skeleton di Dekat Warcian Kingdom, karena Warcian Kingdom berisi banyak Warrior dan Magician, kami yang menemukan pertama kali memasang pajak saat mereka masuk sebesar 5 silver perorang, jika lebih dari 5 orang 24 silver, jika lebih dari 25 orang 100 Silver, atau hanya bayar 1 gold!”

      “... Jangan bilang kalian menyuruhku kesana untuk menyelesaikan dungeon itu. Heleh...”

      “Iya, kita baru bisa menjelajahinya hingga lantai 5 meski dengan ratusan anggota, kami tidak bisa lanjut ke lantai 6, orang berlevel tertinggi adalah 120, dan dia tidak dapat melihat berapa level musuh tersebut.”

      “Namanya bagaimana?”

      “Terlihat, tapi melihat mereka berkumpul bergrup sepuluh orang kami tidak berani menyerang mereka, karena dari spekulasi orang-orang, level monster itu berselisih 50 level lebih, jadi bisa saja level 200an.”

      “Iya, mereka level 200an, level darah pertahan monster itu jauh, lebih kuat.”

      “Iya, Orc Zombie dan Orc Skeletonnya semakin kedalam semakin tinggi levelnya ...”

      Pada akhirnya Gupi mendengarkan Dungeon tersebut, Orc Zombie dan Orc Skeleton biasa mengisi lantai pertama, semakin kedalam bervariasi, ada yang membawa perisai lapuk, tombak, dan sampai lantai 5 semakin lengkap dan semakin tinggi levelnya, ada Orc Zombie atau Orc Skeleton yang menunggangi Wolf Zombie juga, meski mereka payah, tapi item yang didapatkan lumayan besar, jadi jika sekali sapu sampai lantai 5 itu bisa dapat 100silver atau sekeping Gold, dan itu belum item drop yang lumayan, meski hanya baru menemukan, kapak lapuk dan lain-lain yang kualitasnya low special...

      “Hmm, namanya apa?”

      “Orc Ghoul dan Orc Ghost, Orc Ghoul sangat keras, dan Orc Ghost sangat Halus, kita memerlukan dua hal yang berbeda, satu serangan yang kasar dan satu lagi serangan sihir yang dapat menyerang mahluk Ethereal seperti Orc Ghost.”

      “dan setiap 1 grup berisi 6 atau 7 Orc Ghoul lalu sisanya orc Ghost, Orc Ghost dapat menembus dinding, dan akan menyerang dari belakang, saat para warrior menyerang didepan, dengan susah payah kita berhasil melarikan diri.”

      “... selamat deh berhasil melarikan dirinya...”

      Setelah perjalanan beberapa jam, baru sampai di Guild Merchant, “Tuan Gupi, kita telah sampai.”

      “Terima kasih.”

      “Tidak apa tuan, mengantarmu adalah suatu kebanggaan yang bisa saya pamerin ke teman-teman, huahahahahaha.”

      “...”


      Setelah pemuda yang Gupi tidak tahu namanya pergi, Gupi langsung masuk kedalam, Guild Merchant.

No comments:

Post a Comment