AN:
Chapter 3-4 saya Merge,
XD
Ada 2855 words
…
"Hai!!
Sini!!" Dia menoleh ke arah sekitarnya dan mendapati ada seorang
kakek-kakek melambaikan tangan ke arahnya.
"Hai,
Anak muda, mari mendekat." Saat dia tengah terpukau akan pemandangan
disekililingnya, dia mendengar suara yang sedikit bergetar seperti seorang
kakek-kakek memanggil-manggil. "Anak Muda?" Mendengar seseorang
memanggilnya anak muda berkali-kali, dia tidak bisa tidak menoleh ke arah suara
pemanggil. Melihat Gupi menoleh ke arah-nya, "Jika kamu seorang merchant
mari mendekat."
...
"Bagaimana kakek bisa tahu???" Gupi benar-benar terkejut.
"Hohoho,
tentu saja kakek tahu nak, Meski kakek terlihat sudah berumur, Kakek berumur
tentunya memiliki banyak pengalaman, salah satunya pengalaman yang membuat
kakek memiliki kekuatan."
"Kekuatan???"
"Iya,
Kekuatan mengetahui seseorang merchant atau tidak setelah melihat tas yang ada
di pinggangnya."
...
Gupi melihat ke pinggangnya dan ada tas besar yang ada di bagian pinggang
depannya ciri khas seorang Merchant, Gupi garuk-garuk kepala,
"Hehehehe."
"Mari
mendekat."
"Baik!"
Gupi lalu melangkah mendekat ke arah kakek itu.
"Newbie
cuy!"
"Hus
kamu juga."
"Iya
.... Tapi Aku tidak sampai ngobrol dengan NPC sedetail itu..."
Orang-orang
disekitarnya banyak yang berhenti dan membicarakannya yang tentunya tidak dia
hiraukan. Tapi saat mendengar kata NPC, dia kebingungan, dan memperhatikan
Kakek-kakek yang ada di depannya dengan teliti, tidak ada yang berbeda, kecuali
tabel dan tas yang mengingatkan ini dunia Virtual semua terlihat nyata.
"Anak
muda?"
"Maaf-maaf,
iya kek?"
"Ehm,
Untuk dapat menjadi seorang Merchant sejati kamu harus mencapai level 10,
cobalah hampiri tukang besi, penjahit, peramu obat-obatan, atau restauran,
siapa tahu kamu mendapat pekerjaan yang cukup banyak untuk meningkatkan
levelmu. Ini bawa 4 gulungan ini pada mereka dan mereka akan mencoba memberi
pekerjaan yang dirasa cocok untukmu."
"Terima
kasih, Kek!"
!Ding
Lalu
muncul tabel Quest seperti game-game lama pada umumnya.
Mencapai Level 10!
|
Hampiri
tempat-tempat yang diberi tanda dipeta untuk mencari pekerjaan agar dapat
mencapai level 10 dengan cepat!
Kembali
ke Kakek jika sudah mencapai level 10 atau jika tidak mendapat pekerjaan sama
sekali.
Requirement
: Merchant Apprentice
Kesulitan
: Pemula.
|
"Iya,
Jangan lupa bawa 4 gulungan ini ke Guru-guru itu, agar kamu dapat meminta
pekerjaan."
Setelah
menerima Gulungan, di Mini Map terlihat ada 4 tanda yang memberi arahan menuju
ke 4 tempat yang berbeda,
!Ding
Windya
ingin menjadi temanmu, Y/N?
"Ya"
tepat setelah dia memilih Ya
!Anda
telah berteman dengan Windya.
!Windya
meminta melakukan Voice messenger
“Ya?”
"LAMA
SEKALI!!!!!" Gupi langsung menutup telinga. Setelah menghilangkan rasa
sakit diteriaki.
!Ada
tombol volume untuk membesarkan dan mengecilkan suara dibagian pojok kanan
bawah.
‘telat,
dasar system bau.’ Setelah membalas sistem itu dengan pikiran, baru Gupi
membalas message dari Windya. "Maaf-maaf kakak tidak tahu... Windya ada
dimana?"
"Di
SoutEast... kakak ada di North West, Lama deh kita bisa bertemunya, jangan
terbang kesini, kenapa Aku tahu kakak ada dimana cari tahu sendiri, selesaikan
misi yang diberikan oleh NPC yang kamu temui pertama, Aku sibuk hunting."
"Iya
Guru!" ... Setelah itu komunikasi terputus. Dia mencoba cari tahu, dan
setelah mengecek Friend List baru dia tahu.
Nama
: Windya
Ras
: Tigress Beastman
Job
: Fighter Apprentice
Lv
: 2
Place
: Sout East River Cleaver Kingdom, South East Plains
|
Setelah
membaca itu dia kini tahu... . Tapi mengikuti perintah gurunya, Gupi memilih
mencoba menyelesaikan misi yang dia terima Mengikuti petunjuk di map, yang
ternyata membawanya menuju Forge atau tempat Pandai Besi alias Blacksmith
bekerja, dia masuk ke dalam, Dia melihat kedalam dari pintu tidak ada
siapa-siapa, dan karena suasana didalam yang panas, dia mengurungkan niatnya
masuk ke Forge dan ingin menuju tempat yang di tandai dimap lainnya.
"Apa
yang kamu inginkan kemari, Anak Kecil?" tiba-tiba suara besar dan kasar
menanyainya, Dia berbalik karena tidak menemukan siapa-siapa dia kebingungan...
"Di bawah, nak, hehehehe" Ucapnya sambil tertawa kecil yang
menyeramkan... .
"Sa-saya
di suruh kakek mampir kesini ... I-ini Gulungan yang dia titip, Tuan
Dwarf." Gupi yang ketakutan menoleh kebawah ternyata Pemilik Forge adalah
seorang Dwarf, dan saat Tuan Dwarf itu melihat gulungan, dia mengambilnya dan
membuka gulungannya, terlihat sedikit kecewa.
Tuan
dwarf itu lalu berbicara, "Haaah ... Merchant, Kupikir Black Smith
Apprentice, hmmm, tapi seorang black smith tidak mungkin tubuhnya sekurus ini
... Sana, Cuci Ores yang ada disana, sampai tanah-tanahnya
yang melekat jadi hilang, dari kotak yang ini ke kotak yang kosong ini, ingat
Jika Ore ini hilang satu saja, Baju lusuh yang kamu gunakan
itu tidak akan mampu menggantikannya!"
"Ba-baik
tuan."
"Yang
keras!"
"BAIK
TUAN!"
"Bagus"
Dan
dimulailah pekerjaanya membantu dwarf tua itu, mencuci Ores menggunakan
sikat dan air, "Ah.. ada bagian yang sulit di bersihkan."
"Bersihkan
tanah yang diluarnya saja, yang didalamnya atau yang sulit tidak perlu,
lanjutkan ke Ore lainnya saja."
"Baik,
tuan."
...
Setelah
15 menit berlalu, Ore di dalam kotak sebesar ember selesai
EXP +
20 DEX + 0,1 AGI + 0,1
Dwarf
itu menginspeksi pekerjaannya setelah selesai menginspeksi, "Bagus nak,
ini upahmu, 10 copper buat beli roti, pekerjaanmu sudah selesai." Gupi
melihat ke tumpukan kotak lain yang berisi Ore yang masih
kotor, "Itu untuk nanti, jika kamu kembali setelah kamu ketempat
lainnya."
"Oh,
Terima kasih, Tuan." Setelah itu dia keluar dan mengecek pekerjaan
pertamanya, "20 exp mengisi 40% total exp Bark ku, ... 15 menit...
Tapi aku mendapat stats tambahan pada Agi dan Dex 0.1 0.1, lumayan, jika
kotak-kotak yang berisi Ores itu semua Agi dan Dex yang
didapat pasti lumayan banyak, belum di tempat bekerja yang lainnya."
Setelah
berpapasan beberapa kali dengan User-User dia sampai di Tailor yang berada
tepat di sebelah smithery.
"Hahh...
masih belum ada Tailor Apprentice..." Ucap Nyonya Elf pemilik tempat ini
setelah membaca gulungan, "Laundry baju sana, semakin banyak yg kamu cuci
dan bersih dalam 10 menit semakin bagus, jemur mereka, lalu akan saya Cek
hasilnya nanti."
"Ba-baik,
Nyonya."
"Jawaban
bagus, silahkan mulai"
Gupi
membawa sebagian baju dari tumpukan-tumpukan baju yang menggunung dan
membawanya ke tempat khusus yang telah disediakan di belakang bangunan dekat
sungai. "Cabang dari sungai utama mungkin?" Pikir Gupi, Gupi melihat
kesebelah dan mendapati Tuan dwarf sedang menimba air, Gupi memanggil Tuan
dwarf itu sambil melambaikan tangannya.
"Tuan
Dwarf!!"
"..."
Tuan Dwarf itu pertama menoleh ke arah Forge miliknya tapi
karena dia sadar tidak ada siapa-siapa dan setelah itu menoleh ke arah sumber
suara yang memanggilnya alias Gupi, "Gupi? Sedang apa itu nak?"
Gupi
mengangkat baju-baju yang basah yang menandakan bahwa dia sedang mencuci
baju-baju.
"Lanjutkan!"
Ucap Tuan Dwarf.
"Iya!"
Balas Gupi sambil melihat Tuan Dwarf itu sambil membalas lambaian tangannya.
Gupi
mencuci baju dengan semangat.
‘Dwarf,
Aku dengar sangat ketus, tapi di game ini, Dwarf ramah, yang ketus malah Nyonya
Elf, tapi, yang ku temui baru mereka, Aku masih belum bisa mengambil kesimpulan
seperti itu.’ Pikir Gupi.
Gupi
mencuci dengan semangat sambil memperhatikan Ikan yang sedang berenang di
sungai yang sangat jernih. Setelah 10 menit ada sekitar 20 baju, kesulitannya
acak, ada yang sangat kotor meski sudah disikat berjuta-juta kali tidak
lepas-lepas kotorannya hingga membuat Gupi curiga jangan-jangan ini Corak
pakaian, jika beruntung ada yang hanya berdebu sedikit.
Gupi
menggantung mereka di jemuran yang terbuat dari tumbuhan merambat yang
memanjang, daun-daunnya ada yang berfungsi sebagai penjepit.
50
EXP Dex + 0.3 Agi + 0.1
"Bagus,
Pekerjaan yang memuaskan, ini milikmu 15 copper."
"Terima
Kasih, Nyonya."
Level
UP!
Dia
membuka pemberitahuannya yang ternyata berupa pemberitahuan tentang
pengalokasian stats point.
!Kamu
Dapat memilih cara mengalokasikan Point Statusmu!
1.
|
4
Stats dengan kebebasan mengalokasikan dimana saja."
|
2.
|
5
Stats yang setiap 3 stats-nya akan dialokasikan di 3 stats berbeda yg kamu
pilih pertama, dan 2 stats yg dapat dialokasikan dengan bebas.
|
3.
|
6
Stats yang 6 stats point tersebut akan di taruh di semua stats secara merata.
|
Gupi
tanpa pikir panjang memilih nomor 3, tentu karena 6 lebih baik daripada 5 atau
4... .
Di
Tutorial memang disebutkan bahwasanya ada Stats point sebelum 1 yaitu stats yang
berjumlah Desimal yg kenaikannya tidak terhitung jika belum Bulat. Gupi juga
melihat di Bagian Skill dia mendapat 10 skill point. "Nanti saja Aku
naikkan." Gupi lalu melihat Jumlah Uang yang ada di kantongnya. "25
Copper Coin."
Mata
Uang disini menggunakan Koin Sebagai Alat Jual Beli, yang Nilainya 1 Gold = 100
Silver, 1 Silver = 10 Bronze, 1 Bronze = 10 Iron, 1 Iron = 10 copper. Untuk
orang-orang biasa menggunakan Silver Coin sudah merupakaan kemewahan dan sangat
jarang orang-orang membawa Silver coin, Menurut Tutorial, Gold Coin hanya di
Gunakan Oleh Bangsawan atau Merchant Kaya. dan Koin disini memiliki berat yang
menyita tempat di dalam Tas, Copper Coin memiliki Berat 0.1, Iron Coin 0.2,
Bronze Coin, 0.5, Silver 0.2 dan Gold Coin 0.1. Untuk menukar Copper ke Iron
Coin atau seterusnya dapat di lakukan di NPC Merchant atau Guild Merchant.
Tanpa
Dia sadari Dia telah sampai di tempat yang bau Ramuan-ramuannya sangat kental.
Gupi melangkah kedalam tempat itu.
"Ada
yang bisa dibantu?" Tanya seseorang
yang berada dibalik meja kepada Gupi saat membuka pintu.
Tanpa
pikir panjang Gupi memberi gulungan yang dia dapat dari Kakek.
"Oh,
Merchant, ya?" ... Orang yang sepertinya pemilik Toko Ramuan terlihat
seperti sedang memikirkan sesuatu, tiba-tiba berdiri tanpa berkata apa-apa, ke
bagian belakang.
"Apa
yang dia lakukan?, Apakah dia tidak suka dengan diriku karena Aku bukan Calon
Alchemist?" Benak Gupi bertanya-tanya. Tapi tidak butuh waktu lama Pemilik
Toko Ramuan itu kembali. Kembali membawa Tumbuhkan yang terlihat akan kering,
berukuran kecil utuh dari pucuk daun hingga ke akar di tangan kanannya.
"Cari ini sebanyak mungkin di North West Plains di sekitar batu-batu,
Tidak usah takut dengan Ayam Liar, Kelinci atau Induk Tikus, Mereka tidak akan
menyerang jika kamu cuek."
"...
Kalau begitu... Saya berangkat berusaha mencarinya." Ucap Gupi.
Gupi
melangkah mengikuti peta menuju gerbang, dia melewati toko Pande Besi dan toko
Penjahit tadi, setelah beberapa menit berjalan dia sampai pada gerbang besar
dengan 2 pintu yang terbuka lebar. Dia melihat ke kanan kiri, dan terlihat
orang-orang sedang mengeroyok Induk Tikus, memanah Kelinci atau mengejar Ayam
Liar sambil menebas-nebas ngawur. Gupi hanya menggeleng-gelengkan kepala
melihat tingkah Newbie-Newbie itu, "Dasar payah" Ucap Gupi dalam
hati.
Sambil
melangkah Gupi dapat melihat ada batu-batu besar di padang rumput, mengikuti
petunjuk Pemilik Toko itu, Gupi terbang mendekat dan "Ini Dia." Gupi
langsung mencoba mencabut tumbuhan itu, tapi gambaran Utuh dari Ujung daun
hingga ke Akar muncul di benaknya, Gupi menggunakan tangan kosong langsung
menggali disekitar tumbuh-tumbuhan itu, saat mengenai akar dia berusaha agar
tidak terkena dan berusaha membuat tanahnya segembur mungkin dan setelah
benar-benar aman untuk dicabut, Gupi mencabut tumbuhan itu perlahan-lahan dan
"Voila~!"
Exp +3
STR+0.05, AGI+0.02, DEX+0.02
"Asyik
langsung dapat EXP."
[HIGH] Near Stone Herb.
????
Rariety: F
Weight Limit: 0.5
|
"Ohh,
Kualitasnya High." Dia melihat di sekitar batu-batu dan menemukan ada 3
Tumbuhan sejenis. Terlintas dipikirannya apa yang akan terjadi jika langsung
mencabut dengan kasar.
EXP+1
STR+0.02
Near
Stone Herbnya pun jadi berkualitas Bad, melihat exp dan bonus stats yang dia dapat
dia menyesalinya. Tapi entah karena beruntung atau bagaimana.
!Ding
!Selamat
untuk Menjadi Sukses yang sebenarnya kita harus pernah mengalami kegagalan dan
karena kamu telah menggagalkan diri untuk memuaskan rasa penasaranmu INT+1.
...
Setelah melihat INT+1 cuma-cuma dia tidak jadi menyesalinya. Setelah mengecek
apakah ada notifikasi tambahan atau tidak Gupi mencabut 2 tumbuhan lainnya
dengan benar.
EXP+3
STR+0.05 AGI+0.02 DEX+0.02 2x
Setelah
membersihkan tanah yang menempel di akar-akarnya Gupi menyimpan mereka didalam
tas. "Ada 4 tumbuhan dengan jenis yang sama, telah Aku simpan didalam tas.
Apa ya fungsi mereka?, Tapi setelah Aku cek keterangan mereka tadi, tidak ada
keterangannya, Ah Identify!"
Identify
fail
Identify
fail
Identify
Successful!
[HIGH]
Near Stone Herb.
Tumbuhan
yang tumbuh disekitar bebatuan. Untuk mengetahui Efek lainnya anda harus
belajar Skill Craft Cookery atau Alchemy.
Rariety:
F
Weight
Limit: 0.5
|
...
"Ok... hmm.", ‘Tapi keterangannya Cuma itu, 30 mana terbuang
sia-sisa.’ pikirnya
*whooosshh*
Angin
yang membelai rerumputan kini membelai sayapnya membuatnya tersadar dari
lamunannya.
*Krauss
krauss krauss*
Gupi
melihat kesekitar dan dia mendapati ada kelinci tengah mengunyah rerumputan
dengan pipi yang penuh. "Imutnyaa." Gupi mencoba membelai kepala
kelinci itu, tapi seperti menyadari akan hal yang akan Gupi lakukan kelinci itu
menunjukkan Giginya dan dengan mata merahnya, Kelinci itu melakukan Posture
Menakutkan,
"Hyyiiii~~!"
Gupi
langsung kabur dan setelah itu Dia mengepakkan sayapnya mencari bebatuan dengan
Concentration, Racial Skill dari Ras Birdman.
"Hooo,
Birdman~!!"
"Iya
Birdman~, Membuat iri saja bisa terbang."
"Hus,
rugi bisa terbang kalau stats nya cuma bintang 1 selain agi sama dexnya."
"iya,
ya, ahahhahahahaha, tapi Jujur Aku iri."
Banyak
orang-orang komentar disekitarnya, tapi karena Gupi terlalu fokus akan
pencarian kumpulan-kumpulan batu, Gupi tidak tahu jika ada orang-orang yang
sedang mengomentarinya.
!Ding
!30
menit batas waktu telah habis, tumbuhan setelah batas waktu habis tidak
dihitung, Mohon cepat kembali
"Ah,
batas waktunya habis., Tumbuhan berikutnya tidak dihitung jika tetap mengambil,
baiklah saatnya kembali."
!Ding
"Oh
ada 2 pemberitahuan."
!Level
UP
Nama: Gupi | Ras: Birdman | HP: | 90 | |||
Job: Merchant Apprentice | Level: | 3 | SP: | 90 | ||
STR | 7 | Atk: 5 | 7 | MP: | 90 | |
AGI | 7 | Def: 8 | 8 | |||
VIT | 8 | Matk: 5 | 8 | |||
INT | 8 | Mdef: 5 | 7 | |||
DEX | 8 | Acc: 25 | 35 | |||
WIS | 7 | Eva: 25 | 35 | |||
LUK | 5 | P.EVA | 5 |
"Waah,
kamu berbakat menjadi peramu obat-obatan, hanya saja... satu ini yang berbeda,
tapi tidak apa kesalahan pertama jadi tidak apa-apa."
"Oh
itu... Itu bukan yang pertama, Itu yang kedua, Tuan. Pertama saya cabut dengan
Akarnya, lalu yang kedua saya coba langsung cabut karena ingin tahu apa yang
akan terjadi, Begitu tuan."
Disaat
Gupi tengah menjelaskan, Pemilik toko itu tengah memperhatikan tangan Gupi yang
kotor. "Oh, Baiklah, Kamu berhasil memukau diriku." Orang itu lalu
membuka laci di mejanya dan mengeluarkan buku lusuh."Ini adalah Copyan
skill tentang Alchemy meski grade 2 pelajarilah ini uang hasil bekerjamu 5 Iron
Coin."
"Terima
kasih... Umm, boleh tanya?, Apakah perbedaannya dengan Buku Alchemy yang grade
1?"
"Hmm,
Grade 1 berisi penjelasan mendetail tentang Alchemy dan berisi contoh-contoh
resep-resep Ramuan untuk pemula dan diberikan pada Alchemist Apprentice.
Berminat menjadi salah satu Alchemist Apprentice? Aku akan langsung
memberikannya padamu, Itu kalau kamu mau... Khukhukhuahahahaha..." Ucapnya
lalu tertawa seperti ilmuan gila yang menakutkan...
"Kalau
begitu Grade II tidak berisi penjelasan mendetail kah?"
"Berisi,
hanya saja contoh-contohnya tidak ada, dan harus berexperimen sendiri."
"Alat-alatnya?"
"Jika
Alchemist Apprentice Gratis, jika bukan ... untukmu yang berkualitas bagus 4
iron dan 2 copper."
"Coba
nego ah." Pikir Gupi secara kilat. "4 Iron saja biar sama-sama
enak..."
"Deal"
balas orang itu tanpa pikir panjang... ‘harusnya aku minta 3 Iron saja tadi!’
Pikir Gupi tapi karena kata-kata yang dia ucapkan sudah keluar dia terpaksa
memberikan 4 Iron Coin pada Orang itu.
Orang
itu langsung memberi Alat-alat Alchemist sambil tersenyum.
!Discount
skill +2 point, 3/10 ke Level 2
‘Oh..
tetap meningkat... tapi tetap, melihat senyum Pemilik Alchemist itu... entah
kenapa, aku merasa kalah.’
Gupi
lalu membuka Buku yang telah dia terima.
Alchemy
[Grade : 2], LEARN (Y/N?)
Y
!Ding
Setelah
di Learn buku itu hilang menjadi partikel-partikel cahaya, setelah itu Gupi
mengecek Tas berisi Lambang Alchemy didepannya, "Tunggu Tas?" Ucap
Gupi sambil menoleh ke arah Meja.
"Iya,
Hadiah untukmu meski hanya bisa diisi benda-benda yang berhubungan dengan
Alchemy tapi lumayanlah untukmu, Jangan Lupa besok kembali lagi~!"
"Iya
! Terima kasih" Setelah Gupi berterimakasih, Gupi pergi keluar dan
mengecek Pemberitahuan yang dia terima
!Selamat
Kamu
adalah non-alchemist pertama yang mempelajari skill Alchemy! Luck+2
Kamu
dapat memberitahu ini kepada Guild/Teman atau tidak sama sekali.
"Beritahu
teman."
...
"Apa
ini kakak ribut sekali!" Windya diam sebentar melihat apa isi pesan yang
dia terima. "Wow Alchemy, bagus kakak, sekarang Aku akan memiliki budak
potion!, huahahahahaha... ooppps" Windya melihat sekitar, untungnya tidak
ada yang melihatnya. Ia lalu membalas messagenya "Bagus kak, kakak sangat
hebat dapat mempelajari skill Alchemy di hari pertama. Sekarang kakak tinggal
memperbesarnya."
Gupi
menerima itu setelah membaca dan mengira-ngira, dia membalas, "Tidak Guru,
Saya akan mencoba mencari Skill Craft lainnya, dulu."
"Oh,
baiklah, hati-hati jangan beri tahu orang selain guru, mengerti?"
"Baik
Guru!" balas Gupi dengan polos tanpa mengetahui maksud "Baik"
dari Gurunya. Mengikuti map dia harus menyebrangi jembatan untuk sampai ke
restaurant. Jembatan ini memiliki lebar yang bisa di lewati oleh 1 kereta kuda,
dengan tembok yang terbuat dari tumpukan bata setinggi 1 meter. dengan panjang
sekitar 7 meter. Dan di tengah-tengah jembatan ada seorang kakek-kakek tengah
duduk diatas tembok tengah memancing di sungai yang tentunya membuat rasa
penasaran Gupi muncul.
"Apakah
anda dapat ikan?"
"Iya?
Oh tentunya tidakkah kamu lihat ini? , ini Ikan" Gupi memperhatikan ikan
yang ditunjukkan oleh kakek itu.
"...
Aneh"
"Kenapa
aneh, nak?"
"Aneh
karena tadi saat saya laundry baju-baju di sungai saya tidak melihat ikan-ikan
ini."
"...
Mata yang bagus nak, ikan-ikan ini kakek dapat dari memancing di sungai besar yang
membelah Kerajaan ini. Tertarik belajar memancing?"
Gupi
mendengar itu langsung memutar otak dan dengan cepat menjawab, "...
Iya"
"Alasan
kamu ingin bejalar memancing?"
"...
Ini ujian?"
"Sudah
jawab."
"Untuk
memperbesar kemungkinan saya bertahan hidup, dengan memancing saya akan dapat
mencari makanan lewat sumber-sumber makanan lainnya seperti sungai, danau, atau
laut. hehehehe."
"Hmm,
Survival, bagus alasan yang bagus." Kakek itu langsung merogoh tas kecil
di pinggangnya dan mengeluarkan secarik kertas. "Ini adalah Copy dari cara
memancing."
"Lalu,
Alat pancingnya?"
"2
Iron Coin, pancing kayu bekas milikku, beberapa kail, senar, pelampung, dan
peralatan lainnya."
"1
Iron Coin 8 copper?"
"hahh,
susah jualan dengan merchant, baiklah."
!Discount +1
Point skill 4/10
"Hohoho,
terima kasih, kek." Gupi dengan cekatan memberi 1 iron coin dan 8 copper
miliknya.
"Sekalian
tas ini untukmu juga, TIPS untukmu, benda apapun dapat dijadikan umpan, dan Air
bukanlah satu satunya tempat kamu bisa memancing~. Selamat tinggal~"
*Woossh*
Kakek
itu tiba-tiba hilang, "Oh tidak hilang, hanya pindah spot."
"Oh
iya TIPS untukmu lagi, SPOT yang bagus memberi hasil yang bagus juga, tapi pada
akhirnya tergantung keberuntunganmu anak muda."
"Terima
kasih kakek." Setelah berterima kasih Gupi melanjutkan perjalanannya
menuju restaurant sambil memikirkan kata-kata kakek itu, ‘Air bukanlah satu-satunya
tempat memancing?, mungkin yang dia maksud sungai ini.’
No comments:
Post a Comment